sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
Senin, 01 Apr 2019 11:05 WIB

Rapoo VH300, Headset gaming terjangkau dengan teknologi virtual 7.1

Memiliki desain yang cukup mewakili para gamer, headset ini memiliki kualitas suara yang mumpuni, baik saat memainkan gim atau menonton film dan musik.

Rapoo VH300, Headset gaming terjangkau dengan teknologi virtual 7.1
Rapoo VH300 (tek.id)

Mencari sebuah headset gaming yang tepat mungkin menjadi sebuah hal yang sulit. Hal ini dikarenakan para gamer mencari sebuah headset gaming yang memiliki kualitas suara yang baik serta fitur berlimpah, namun dibanderol dengan harga yang terjangkau.

Nah, pada kesempatan kali ini, tim Tek.id mendapat kesempatan mencoba sebuah headset gaming dari Rapoo dengan seri VH300. Katanya, headset gaming ini memiliki suara yang baik dan memiliki banyak fitur.

Untuk membuktikan apakah headset ini benar-benar cocok untuk para gamer, kami pun memutuskan untuk mengulasnya. Penasaran dengan hasilnya? Simak ulasannya berikut ini.

Kokoh tapi kurang luwes

Memiliki harga dibawah satu juta, kualitas dari headset ini bisa dibilang cukup baik. Bahan housing yang dipakai VH300 merupakan kombinasi dari material logam dan plastik. Hal ini membuat headphone ini terasa cukup kokoh, meski terasa kurang luwes.

Desain dari Rapoo VH300 ini pun dapat dibilang sama dengan beberapa headset gaming lain di pasaran, yang hadir dengan LED. Sayangnya, warna LED di headset ini tidak dapat diganti, jadi kita harus puas hanya dengan warna biru saja.

Bentuk Rapoo VH300 cukup mengintimidasi karena memiliki body berwarna hitam dan silver. Meski begitu, hal ini juga membuat VH300 terlihat elegan, sehinga headset ini juga cocok dipakai untuk mendengarkan musik atau menonton film.

Busa dari bantalan headset ini pun terasa cukup empuk, sehingga nyaman digunakan selama beberapa jam. Meski demikian, karena dilapisi bahan kulit imitasi, membuat telinga saya cepat berkeringat. Hal ini membuat lapisan tersebut terasa lengket di kulit. Sayangnya, tidak ada earpad pengganti dalam paket penjualan.

Bahan headrest dari headset ini pun harus diakui cukup empuk. Bahannya cukup tebal. Namun, sayangnya Rapoo menempatkan lapisan busa cukup tebal di bagian atas, bukan di bagian bawah. Hal ini membuat pengalaman saat memakainya jadi sedikit kurang nyaman karena rangka headband lama-lama menekan kepala.

Beralih ke bagian mikrofon, Rapoo pun memberikan pilihan kepada saya untuk memasangnya atau tidak. Ya, bagian mikrofon tersebut bisa di pasang dan di lepas dengan mudah. Konektornya menggunakan 3,5mm yang umum dipakai saat ini.

Untuk konektor utamanya, Rapoo memilih untuk menggunakan konektor USB. Jadi, para pengguna smartphone tidak dapat langsung menggunakan headset ini.

VH300 ini juga dilengkapi dengan kontroler volume dan pengendali mic. Pengguna dapat mengontrol volume dengan memutar kenop di bagian tengah perangkat. Mereka juga dapat mengontrol mic dengan satu sentuhan tombol saja.

Suara cukup mengesankan

Rapoo mengklaim bahwa VH300 memiliki teknologi virtual 7.1 surround. Saat pertama saya mendengar hal tersebut, saya sedikit skeptis dengan hasil suara dari headset ini. Namun, saat saya mencobanya di komputer, suara dari headset ini membuat saya ingin bergoyang.

Mendengarkan musik sangat menyenangkan. Dentuman bass yang cukup jelas namun tidak terlalu dalam membuat saya cukup menikmati alunan musik, bahkan saat saya berganti mendengarkan lagu pop. Sedangkan untuk Jazz, beberapa detail terdengar hilang. Sementara ketika memutar lagu rock, suara bass terasa kurang nendang.

Stereo dari headset ini pun tergolong baik. Namun, suara yang dihasilkan sudah mulai kurang nyaman didengarkan di telinga ketika tingkat volume berada di 90 persen atau lebih.

Meski begitu, saya harus mengacungi jempol dengan kualitas suara yang dihasilkan VH300 pada saat mendengar musik, mengingat headset ini disiapkan sebagai headset gaming.

Pengalaman menonton film di headset ini pun tak kalah baik. Saat menonton film bertema perang, suara desingan peluru cukup terdengar jelas. Saya pun dapat dengan mudah menebak arah suara peluru, karena headset ini dapat mengikuti asal tembakan bermula.

Saatnya saya beralih ke pengalaman gaming. Sama seperti saat menonton film, suara yang dihasilkan headset ini sangat baik. Saat bermain gim FPS, saya dapat mendengar suara langkah musuh dan bisa menebak dari mana dia akan muncul.

Begitu juga pada saat memainkan gim balap. Saya dapat menikmati suara deru mesin. Saat mobil memiliki mesin di bagian depan, saya mendengar asal suara dari depan. Sedangkan saat mesin ada di bagian belakang, saya mendengar asal suara dari bagian belakang.

Oh iya, mikrofon dari VH300 ini juga memiliki suara yang jelas dan lantang. Meski tidak disebutkan ada fitur noise canceling, mikrofon dari headset ini dapat meredam suara dengan cukup baik, meski suasana sedang ramai.

Jadi, saya harus akui bahwa klaim dimana VH300 memiliki fitur virtual 7.1, saya cukup setuju. Begitu juga dengan klaim mereka bahwa headset ini merupakan headset gaming, dengan hasil yang saya rasakan, headset ini memang dirancang untuk para gamer.

Kesimpulan : Boleh dicoba!

Dijual di kisaran Rp700 ribu, Rapoo VH300 berhasil memikat hati saya, terutama pada saat memainkan gim. Meski beberapa orang menganggap fitur virtual 7.1 sebagai gimmick belaka, namun headset ini mampu menghasilkan suara yang baik.

Begitu juga dengan desain yang dimiliki oleh headset ini, yang bisa dibilang cocok bagi para gamer, namun juga cocok bagi mereka yang ingin menggunakannya di saat menonton film atau mendengarkan musik.

Keluhan yang paling berarti adalah tidak adanya kemampuan untuk mengontrol LED di headset ini, meskipun headset ini sudah menggunakan konektor USB. Keluhan kedua saya adalah headset ini tidak dapat dipakai di perangkat smartphone, kecuali penggunanya memiliki converter dari USB ke headphone 3,5mm.

 
Rapoo VH300
Bagus ...
  • Kualitas suara bagus
  • Virtualisasi 7.1 terdengar nyata
  • Cukup ekonomis
Kurang ...
  • Bantalan headband tipis
  • Warna LED tidak dapat dirubah
  • Tidak terdapat earpad tambahan
Tag
Share
×
tekid
back to top