Review ASUS Crosshair VIII Hero, paling cocok buat Ryzen 3000 series
Dilengkapi dengan tiga PCIe gen 4.0, ROG Crosshair VIII Hero Wi-Fi merupakan salah satu motherboard yang cocok untuk Ryzen 3000 series.
Mencari motherboard yang cocok untuk keluarga AMD Ryzen memang bukan hal yang mudah. Hal ini dikarenakan pengguna harus mencari sebuah motherboard yang dapat mengakomodir semua fitur yang dibawa oleh prosesor tersebut.
Namun, tim Tek.id baru-baru ini kedatangan sebuah motherboard baru untuk mengakomodir semua fitur dari prosesor tersebut. Kali ini, kami akan membahas ASUS ROG Crosshair VIII Hero (Wi-Fi).
Datang dengan format form factor ATX, motherboard ini hadir dengan dengan ukuran penampang 30.6 cm x 24.4 cm. Ukuran ini akan muat di berbagai casing mid-tower yang saat ini ada di pasaran.
Motherboard ini hadir menggunakan chipset AMD X570, yang mendukung AMD Ryzen seri 3000 berikut prosesor generasi sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan, motherboard ini tidak mendukung prosesor APU.
Seperti motherboard dari keluarga ASUS ROG lain, ROG Crosshair VIII Hero (Wi-Fi) ini dilengkapi skema warna “gamer”, dengan perpaduan warna dasar hitam, abu-abu, dan perak. Tapi, tulisan Crosshair VII di bagian kiri atas motherboard berwarna abu-abu dan akan sedikit bersinar ketika terkena cahaya.
Bagian penampang tersebut ternyata memiliki fungsi untuk menutupi sebagian besar area VRM. Selain itu, terdapat juga tulisan “HERO”, yang akan menyala dan dapat dikostumasi oleh pengguna pada saat motherboard dinyalakan.
Pengguna juga akan mendapatkan heatsink VRM dengan ukuran yang cukup besar. Hal ini dibutuhkan mengingat potensi overclock dari motherboard ini sangat besar jika dibandingkan dengan para kompetitornya.
ASUS mengklaim bahwa motherboard ini dilengkapi dengan 16 power stage, dengan konfigurasi 14+2 phase. Sedangkan untuk daya, pengguna akan mendapatkan konektor 8+4 pin untuk memberikan daya lebih baik ke CPU.
Konektor daya utama motherboard yang berupa ATX 24-pin ditempatkan di kanan slot DIMM. Pengguna juga akan mendapatkan tombol “Power” dan “Reset”, dimana pengguna dapat menyalakan komputer untuk melakukan test boot atau mereka menggunakan motherboard ini di open bench,
Tak ketinggalan, di bagian kanan atas terdapat Q-Code untuk menampilkan debug code saat proses booting, yang akan membantu mengidentifikasi bila terjadi masalah. Bila pengguna tidak terbiasa dengan debug code, ada juga Q-LED dengan deretan 4 LED kecil.
Keempat LED ini akan memberitahu pengguna bila terjadi masalah saat proses booting terkait 4 komponen penting, yaitu RAM (kuning), CPU (merah), VGA (putih), dan boot device (hijau).
Untuk memori, ASUS menyematkan 4 DIMM untuk DDR4 di motherboard ini, yang mendukung kapasitas hingga 128 GB dengan memanfaatkan modul “double capacity“.Selain itu, untuk penguncian mereka hanya menggunakan metode single-sided latch.
Seperti motherboard ATX standar lainnya, motherboard ini menggunakan total 3 slot PCIe X16 dan satu slot PCIe X1. Ketiga PCIe X16 terhubung langsung ke prosesor.
Sedangkan untuk konfigurasi, salah satu dua slot pertama akan beroperasi dalam mode PCIe 4.0 x16. Sedangkan jika kedua slot tersebut dipakai, maka keduanya akan berjalan di PCIe 4.0 x8/x8. Namun perlu diingat, kalian harus menggunakan Ryzen seri 3000 untuk menggunakan fitur tersebut.
Ada dua slot untuk M.2 yang tersembunyi di motherboard ini, dan sudah mendukung NVMe. Satu tersedia di antara soket CPU dan PCIe pertama. Dan satu lagi terletak di PCIe slot kedua dan ketiga. Untuk mengaksesnya, kalian harus membuka penutup yang terkunci dengan baut.
Oh iya, di bagian kanan bawah juga kalian akan dapat melihat sebuah logo ROG yang dilengkapi LED yang juga dapat diatur oleh pengguna. Selain jadi bagian estetka, di bawah pelindung ini terdapat chipset X570 yang dilengkapi dengan pendingin aktif berupa kipas.
Jika kalian tidak ingin menggunakan M.2, ada total 8 SATA III yang berada di motherboard tersebut. Selain itu, terdapat juga dua header USB 3.0, dan satu header USB 3.1 di dalam motherboard ini.
Sedangkan untuk audio, ASUS menggunakan SupremeFX S1220, dengan ESS ES9023P DAC. Seperti biasa, ASUS memisahkan jalur PCB untuk komponen-komponen audio dari motherboard ini, sehingga kualitas sinyal audio tidak terganggu.
Sedangkan untuk bagian I/O, terdapat dua buah tombol dan sejumlah konektor di bagian belakang. Kedua tombol tersebut adalah BIOS Reset dan Flash BIOS. Kalian dapat melakukan flash bios menggunakan USB, dengan menekan tombol tersebut tanpa harus terdapat RAM dan CPU saat melakukan flash.
Terdapat juga dua antena WiFi yang menggunakan chipset Intel WiFi AX200, yang tentu saja sudah mendukung standar 802.11ax/WiFi 6. Oh iya, chipset ini juga sudah mendukung standar WiFi 6.
Selanjutnya, kalian akan menemukan total 11 USB 3.0, yang satu diantaranya dapat digunakan melakukan flash BIOS. Ada juga satu port USB Type-C untuk melakukan transfer data super cepat.
Terdapat juga satu LAN Gigabit, yang kemudian disusul oleh jack audio 7.1 dan port SPDIF. Oh iya, ASUS juga mengintegrasikan I/O shield secara langsung agar pengguna tak perlu repot memasangnya secara terpisah.
Terakhir, ASUS juga menyertakan RGB LED di motherboard ini. RGB LED itu ditempatkan di shroud area I/O serta di area heatsink untuk chipset. Tak ketinggalan, mereka juga menyematkan pin out untuk pompa liquid cooling di ROG Crosshair VIII Hero (Wi-Fi).
So, apakah kami akan merekomendasikan ROG Crosshair VIII Hero (Wi-Fi)? Dihargai Rp7juta-an, motherboard ini tampaknya memang ditujukan bagi mereka yang memiliki prosesor AMD Ryzen 3000, terutama Ryzen 7 3700X dan Ryzen 9 3900X.
Fitur PCIe gen 4.0 merupakan fitur yang paling menarik perhatian dari motherboard ini. Selain itu, hadirnya banyak fitur utama lain seperti flash bios tanpa harus menggunakan CPU dan RAM juga jadi nilai tambah untuk motherboard tersebut.