Review Zenfone 5, susah dihina
Apa yang istimewa dari Asus Zenfone 5 selain harganya yang terjangkau? Yang jelas, DxOMark sudah mengakui kualitas kameranya. Apa lagi?
Kamera andal
Kamera belakang ganda milik Zenfone 5 dilengkapi dengan sensor beresolusi 12 MP dan 8 MP. Sensor 12 MP dilengkapi dengan aperture besar f/1.8 serta focal length 24mm, sedangkan sensor 8 MP punya aperture f/2.0 serta lensa bersudut lebar 12mm. Tidak ketinggalan pula teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung agar hasil kamera dapat menjadi lebih baik.
Mode pemotretan yang ditawarkan Zenfone 5 terdiri dari Auto, Beauty, Pro, Gif, Super Resolution, GIF Animation, Panorama, Slow Motion, dan Time Lapse. Cukup geser layar ke kanan untuk menghadirkan aneka mode pemotretan tersebut. Awalnya, saya sering keliru untuk menampilkan beragam mode dengan menekan tombol setting di pojok kiri atas. Ternyata, tombol setting tersebut adalah untuk mengatur resolusi kamera, kualitas video, dan lain-lain.
Satu hal yang saya suka adalah bahwa Anda bisa membuat pintasan sendiri dari beberapa mode di atas. Jika salah satu mode dijadikan pintasan (shortcut), mode tersebut akan tampil di pojok kiri bawah layar. Untuk melakukannya, tekan dan tahan salah satu mode hingga terasa getaran dan terdapat logo pin pada mode yang dipilih.
Respons kamera ketika saya menggunakan untuk memotret dalam kondisi siang hari terbilang cepat. Saya pun sama sekali tidak merasakan adanya shutter lag yang sangat mengganggu ketika ingin memotret yang tiba-tiba serta jarang terjadi. Ya, performa autofocus juga gesit ketika menentukan fokus dan memiliki akurasi tinggi.
Hasil potret yang disodorkan juga sangat baik. Kamera Zenfone 5 mampu menyajikan warna alami secara apik. Detail subjek yang berjarak jauh masih terlihat bagus ketika saya memperbesar hasil fotonya. Meski menghadirkan warna cerah dan perkat, kamera tetap mampu menjaga saturasi dengan baik sehingga tidak kehilangan detil.
Untuk mengaktifkan mode kamera ganda (dual camera), Anda tidak perlu menggeser layar di aplikasi kamera. Cukup pilih tanda yang ada di atas layar. Anda juga dapat memilih tingkat bokeh sesuah selera.
Pada Zenfone 5, ada pilihan aperture f/16 hingga f/0,95. Pemilihan aperture dilakukan melalui slider di bawah layar. Pada dasarnya, itu bukan aperture seperti yang ada pada kamera. Asus hanya menggunakan pemrosesan secara digital untuk menghadirkan efek bokeh yang berbeda pada setiap angka aperture.
Ketika malam hari saya mengambil foto, performa autofocus tidak secepat dan seakurat ketika siang hari. Namun, masalah tersebut masih tergolong wajar untuk sebuah smartphone. Memang, hasil pada malam hari dengan penerangan lampu-lampu gedung, smartphone ini menampilkan noise, terutama di area gelap. Sekali lagi, hal tersebut dapat dimaklumi. Selain itu, saya yakin hasilnya layak dicetak dengan ukuran kertas foto 4R.
Bagaimanapun prosesnya, yang penting adalah hasil akhirnya. Saya menyukai efek bokeh yang dihasilkan kamera belakang Zenfone 5. Benda yang saya gunakan sebagai subjek foto terlihat tajam, efek bokeh yang dihasilkan terlihat alami. Saya tidak melihat adanya pencampuran antara subjek terfokus dan layar. Di sini, pinggiran subjek yang kecil seperti daun, dan ranting, dapat dipisahkan dengan sangat baik.
Selain berguna untuk menghadirkan efek bokeh, sistem kamera ganda pada Zenfone 5 juga dirancang untuk memotret menggunakan sudut lebar yang berguna ketika mengambil foto pemandangan atau sekumpulan orang banyak. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, Zenfone 5 menggunakan dua focal length berbeda.
Di atas tombol shutter virtual, terdapat dua lambang yang dapat dipilih antara pemotretan normal dan wide angle. Ketika Anda memiliki wide angle, tampilan kamera akan melebar dan sangat baik untuk memotret sekumpulan orang tanpa harus mundur untuk memenuhi frame dengan banyak subjek.
Jika memilih mode Pro, Anda dapat mengatur autofocus, shutter speed, ISO, exposure value, dan white balance. Pilihan shutter speed memungkinkan Anda mengatur kecepatan shutter dari 1/10.000 detik hingga 32 detik. Untuk ISO, Anda dapat menggunakannya hingga 3200.
Performa kamera depan juga patut diacungi jempol. Dengan bantuan AI, kamera ini dapat menghasilkan efek bokeh dengan baik meski tanpa dilengkapi kamera ganda layaknya kamera belakang miliknya. Pemisahan antara wajah dan latar terlihat bagus. Cocok bagi Anda yang suka selfie dan berharap dapat banyak Like.
Fitur dan performa
Dalam hal keamanan, Zenfone 5 dilengkapi dengan sensor sidik jari dan Face Unlock. Seperti beberapa smartphone Asus terdahulu, proses registrasi jari dapat dilakukan dengan mudah. Anda dapat mendaftarkan hingga lima jari di Zenfone 5. Kinerja sensor tersebut sangat cepat, saya tidak perlu mengaktifkan layar terlebih dahulu. Tinggal tempelkan jari di atas sensor, dan kunci layar Zenfone pun terbuka.
Di sisi lain, Face Unlock hadir sebagai pengamanan biometrik. Cara registrasi wajah pun terbilang singkat dan mudah. Saya mendaftarkan wajah ketika konsisi cahaya cukup. Performa pendeteksian wajah terbilang cepat, namun tidak secepat ketika saya menggunakan sensor sidik jari. Zenfone 5 hampir dapat mendeteksi wajah saya hampir dalam kondisi cahaya apa pun. Ketika wajah saya membelakangi cahaya, smartphone masih dapat mendeteksi wajah saya.
Dari segi spesifikasi, Zenfone 5 tampil dengan chipset Snapdragon 636 yang dipadukan dengan RAM 4GB serta penyimpanan internal sebesar 64GB. Berikut adalah hasil benchmark sintetis yang saya lakukan dan dibandingkan dengan dua smartphone lain yang menggunakan chipset yang sama.
Seperti biasa, supaya kekinian dan terlihat seperti anak muda, saya memainkan gim PUBG Online menggunakan Zenfone 5. Selama saya memainkannya, gameplay secara keseluruhan terasa lancar, meski beberapa kali mengalami penurunan frame rate. Meski demikian, penurunan frame rate tidak menjadi terlalu masalah.
Selanjutnya, saya memainkan Asphalt Xtreme. Di sini, saya merasakan mobil yang saya kendarai melaju tanpa adanya gangguan lag. Tidak ada pula gangguan penurunan frame rate. Layar gim yang menampilkan pepohonan dan terkadang air terjun juga terlihat mulus saat bergerak cepat. Sayangnya, saya kalah dalam kedua gim tersebut.
Dalam penggunaan sehari-hari, smartphone berperforma lancar ketika saya memuka banyak aplikasi di latar. Satu lagi yang saya suka adalah suara yang dihasilkan Zenfone 5 terdengar lantang. Walau tidak menghadirkan detail suara yang terlalu bagus, suara lantangnya dapat membuat saya berkonsentrasi ketika bermain gim.
Secara keseluruhan, saya menyukai kamera Zenfone 5, begitu juga dengan performanya. Harga? Susah dihina. Asus menawarkan Zenfone 5 dengan harga Rp4.299.000. Kita akan susah mencari produk lain dengan spesifikasi dan performa yang setara Zenfone 5, namun dijual dengan harga lebih murah. ZenFone 5 adalah salah satu pilihan terbaik di kelasnya.
Zenfone 5 | |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 636 |
RAM | 4GB |
Penyimpanan | 64GB |
Sistem Operasi (OS) | Android Oreo dengan ZenUI 5 |
Layar | 6,2 inci 19:8 aspect ratio FHD+ |
Kamera | 12MP + 8MP (belakang), 8MP (depan) dengan teknologi AI |
Baterai | 3.300 mAh |
Harga | Rp 4.299.000 |