sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
Senin, 23 Apr 2018 16:05 WIB

Review jujur Asus Zenfone Max Pro M1: bukan hape setrikaan

Asus sering disindir sebagai hape setrikaan. Konon, istilah ini muncul karena smartpone Asus dianggap cepat panas. Bagaimana dengan Zenfone Max Pro M1?

Review jujur Asus Zenfone Max Pro M1: bukan hape setrikaan

Hari ini, Senin (23/4), Asus secara resmi merilis Zenfone Max Pro M1 di Indonesia. Seperti namanya, smartphone baru Asus ini merupakan versi baru Zenfone Max yang selalu mengunggulkan daya tahan baterai. Istimewanya, ia adalah produk pertama Asus yang menggunakan Snapdragon 636, chipset yang diklaim mampu menghadirkan performa sekelas ponsel premium.

Asus sempat kehilangan momentum. Beberapa hari lalu, Xiaomi sudah merilis Redmi Note 5 yang juga menggunakan Snapdragon 636. Ia hadir dengan fitur kekinian, seperti kamera yang dibantu dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), face unclock, dan fitur yang memungkinkan foto selfie Anda terlihat lebih cantik atau tampan. Harganya juga bisa dibilang cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp2.499.000 hingga 2.999.000.

Setelah kehilangan momentum, tentu saja Asus harus menghadirkan Zenfone Max Pro M1 dengan fitur yang lebih baik, atau dengan harga yang lebih murah kali ini. Tapi apakah Zenfone Max Pro M1 bisa tampil sesuai dengan yang dijanjikan? Berikut ulasannya.

Desain

Seperti smartphone dengan kapasitas baterai besar lainnya, Max Pro M1 terasa agak berat di genggaman tangan. Itu bisa dimaklumi karena kapasitas baterainya memang tergolong besar: 5.000 mAh.

Dalam hal tombol kontrol, Asus membubuhi tombol daya dan tombol volume di sisi kanan. Lantaran saya gemar mendengarkan musik via smartphone, penggabungan tombol daya dan tombol volume di satu lokasi akan sedikit merepotkan karena agak membutuhkan waktu ketika saya mengakses tombol volume saat smartphone ada di dalam kantung, apalagi ketika smartphone menggunakan softcase.

Berbicara tentang softcase, Asus menyediakannya dalam paket penjualan Zenfone Max Pro (M1). Selain berguna sebagai pelindung bodi smartphone, softcase tersebut juga manjur untuk mengatasi masalah bodi Max Pro (M1) yang agak licin digenggam. Ya, desain bodi Max Pro (M1) terasa agak licin. Kabar baiknya adalah bodi smartphone ini tidak mudah terkena noda sidik jari.

Desain bodi Max Pro M1 menggunakan material logam alumunium, sehingga memiliki nuansa premium. Pada bagian belakang, terdapat sensor sidik jari dan konfugurasi kamera ganda dengan orientasi vertikal. Tidak ketinggalan pula, lampu flash LED yang berada tepat di bawah kamera belakang.

Tidak ada tombol sensitif sentuhan, apalagi tombol fisik di bagian dagu smartphone. Karena tiga tombol navigasi khas Android ada di layar. Di dahi smartphone, Anda akan melihat lampu LED untuk keperluan notifikasi dan kamera depan beresolusi 5 megapiksel. Sementara di sisi bawah, ada port pengisian micro USB jack audio 3,5 mm, dan speaker.

Berkat bezel tipis dan aspect ratio panjang 18:9, meski mengusung layar 6 inci, bodi Zenfone Max Pro (M1) berukuran hampir sama seperti smartphone berlayar 5,5 inci dengan aspect ratio 16:9. Oleh karena itu, saya tetap dapat memegangnya dengan mudah. Resolusi lay­ar Max pro M1 adalah ­­1080 x 2160 piksel atau lebih dikenal dengan Full HD+.

 

    Share
    ×
    tekid
    back to top