sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Rabu, 05 Des 2018 16:35 WIB

Review Intel i9 9900K, si monster untuk gaming dan produktivitas

Apa yang menarik dari Intel i9 9900K yang diklaim sebagai prosesor tercepat di dunia? Simak hasil pengujian kami.

Review Intel i9 9900K, si monster untuk gaming dan produktivitas
Intel Core i9

Intel sudah memperkenalkan jajaran prosesor generasi kesembilan. Salah satu prosesor yang paling menarik perhatian para antusias teknologi di seluruh dunia, yakni prosesor Core i9 9900K.

Ini adalah prosesor mainstream pertama yang memiliki total delapan inti dan 16 threads. Biasanya, prosesor dengan total inti sebanyak ini hanya hadir di prosesor ekstrem dan workstation saja.

Beruntung, tim Tek.id dapat mencicipi kemampuan prosesor yang dijuluki sebagai "monster of productivity" ini . Bagaimana pengalaman kami dalam menggunakan prosesor ini?

 

Apa yang diharapkan dari prosesor ini?

Sebelum masuk ke ulasan kami mengenai prosesor ini, ada baiknya kita berkenalan lebih dekat dengan Core i9 9900K ini. Hal pertama yang membuat kami kecewa adalah Intel masih belum berhasil membuat prosesor dengan teknologi fabrikasi 10nm.

Alhasil, i9 9900K ini masih terjebak dalam dalam teknologi fabrikasi 14nm++. Padahal, teknologi ini telah mereka pakai sejak 2014 silam, lebih tepatnya sejak mereka meluncurkan prosesor Core i series kelima, yakni Broadwell.

Setidaknya, dengan kehadiran total delapan inti dengan 16 threads, membuat kami bisa memaafkan Intel. Mereka pun pada akhirnya dapat menyentuh kecepatan turbo 5GHz. Itu pun hanya terbatas di satu inti saja. Duh!

Kelebihan lain yang ditawarkan Intel dalam prosesor ini adalah kembali digunakannya metode ‘metal solder’ dan meninggalkan metode menggunakan thermal paste. Sekali lagi, perlu ditekankan bahwa metode ini hanya digunakan pada i9 9900K saja, sementara prosesor lain masih akan menggunakan thermal paste.

Sementara itu, di bagian VGA on board, Intel masih menggunakan Intel UHD Graphics 630. VGA ini bisa dibilang cukup ketinggalan. Bahkan kenyataannya, VGA ini sudah dipakai prosesor generasi kedelapan.

Selain itu, tampaknya tidak ada perubahan signifikan yang terjadi saat kita membandingkannya dengan prosesor generasi kedelapan. Hal ini wajar mengingat prosesor generasi kesembilan ini bernama Coffee Lake Refresh, yang merupakan penyegaran dari generasi sebelumnya.

Selanjutnya : Metode pengetesan dan alat yang digunakan >>>

Metode pengetesan

Untuk melakukan pengetesan kali ini, kurang greget rasanya tidak membandingkan i9 9900K ini dengan prosesor lain. Jadi, kami akan mengadu prosesor ini dengan Intel Core i7 8700K dan Ryzen 7 2700X.

Agar seragam, kami melakukan pengetesan menggunakan komponen yang hampir identik, kecuali motherboard antara prosesor Intel dan AMD. Berikut ini tabel alat pengujian yang kami gunakan.

Prosesor Intel Core i7 8700K Intel Core i9 9900K AMD Ryzen 7 2700X
Motherboard Asus ROG Maximus XI Extreme Asus ROG Maximus XI Extreme ASUS X470 ROG Crosshair VII Hero WiFi
RAM Corsair Vengeance RGB 2x8GB Corsair Vengeance RGB 2x8GB Corsair Vengeance RGB 2x8GB
GPU Asus RTX 2080 Ti Asus RTX 2080 Ti Asus RTX 2080 Ti
PSU Seasonic Focus + Gold 850W Seasonic Focus + Gold 850W Seasonic Focus + Gold 850W
Cooler NZXT Kraken NZXT Kraken NZXT Kraken
Storage SSD WD Blue 1TB SSD WD Blue 1TB SSD WD Blue 1TB
Sistem operasi Windows 10 Home Windows 10 Home Windows 10 Home

Untuk skema pengujian, kami bagi menjadi beberapa kategori, yakni performa benchmark sintetis, benchmark produktivitas, dan gaming. Berhubung ketiganya merupakan prosesor yang andal untuk di overclock, kami juga mencoba melakukan overclock.

Software yang kami gunakan adalah Cinebench R15, 3D Mark, dan PCMark 10 untuk benchmark sintetis. Blender dan Adobe Premiere Pro kami gunakan untuk melakukan pengetesan produktivitas.

Lalu, kami akan menggunakan GTA V, Shadow of the Tomb Raider, dan Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands untuk melakukan pengetesan gaming. Ketiganya berjalan di resolusi 1440p dengan pengaturan grafis rata kanan.

Dalam hal overclock, kami berhasil meningkatkan kinerja i7 8700K ke angka 4,7GHz dan 4,4GHz untuk Ryzen 7 2700X. Di sisi lain, kami berhasil mendorong i9 9900K ke angka 4,9Ghz di semua intinya.

Selanjutnya : Performa Benchmark Sintetis >>>

Performa benchmark sintetis

Jujur, saat melakukan pengetesan terhadap ketiga prosesor ini, kami berharap i9 9900K akan mengungguli kedua prosesor lain dengan cukup jauh. Dan ternyata, pada saat kami melakukan pengetesan, perbedaan di antara ketiganya bisa dibilang cukup dekat. Anda bisa melihatnya di tabel di bawah ini.

 

Dan berikut performa ketiganya saat diuji dengan Cinebench R15.

Dalam posisi overclock, hasilnya menjadi seperti di bawah ini.

Untuk yang terakhir, yakni di pengujian Cinebench R15, hasil yang tak jauh berbeda juga muncul, seperti bisa Anda lihat di bawah ini.

 

Selanjutnya : Hasil benchmark produktivitas >>>

Hasil benchmark produktivitas

Memiliki delapan inti dan 16 threads, prosesor ini pastinya akan menarik perhatian mereka yang bekerja di bidang kreatif, namun memiliki budget yang cukup terbatas. Saat kami melakukan pengetesan menggunakan beberapa aplikasi produktivitas, seperti Blender dan Adobe Premiere Pro, menunjukkan hasil yang sangat baik.

Rendering 3D menggunakan Blender BMW test, i9 9900K kembali memimpin dengan perolehan waktu 3 menit 36 detik. Kemudian, disusul Ryzen 7 2700X dengan 4 menit 14 detik. Dan  i7 8700K berhasil menyelesaikan tugasnya dalam waktu 5 menit dan 29 detik dengan. 

Saat kami melakukan test render video 4K berdurasi 2 menit 35 detik sebesar 1GB, i9 9900K mampu menyelesaikan dalam waktu dengan waktu render 11 menit dan 42 detik. Ryzen 7 2700X kembali berada di posisi kedua dengan perolehan waktu 13 menit dan 02 detik. Terakhir, ada i7 8700K dengan 13 menit dan 12 detik.

Saat melakukan overclock, i9 9900K di kecepatan 4,9GHz dapat menyelesaikan tugas render file BMW di blender dalam waktu 3 menit dan 28 detik. Disusul Ryzen 7 2700X dengan perolehan waktu 4 menit 04 detik. Terakhir, ada i7 8700K dengan perolehan waktu 4 menit 51 detik.

Dalam keadaan overclock, bagaimana performa ketiganya dalam me-render berkas Adobe Premiere Pro?. Perhatikan data di bawah ini.

Selanjutnya : Hasil Benchmark gim >>>

Hasil benchmark gim

Tak lengkap rasanya tidak mencoba prosesor ini untuk bermain gim. Dipadukan dengan RTX 2080Ti, i9 9900K bisa menghadirkan pengalaman gaming yang sangat baik. Di gim GTA V, prosesor ini berhasil mendapatkan rata-rata 169 FPS. Beralih ke Rise of the Tomb Raider, perpaduan ini menghasilkan rata-rata 146 FPS. Sementara itu, Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands ada di angka 89 FPS.

Hasil benchmark i7 8700K pun cukup besar. GTA V memberi rata-rata 153 FPS, Rise of the Tomb Raider rata-rata 139 FPS, dan Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands rata-rata di angka 87 FPS.

Beralih ke Ryzen 7, rata-rata FPS yang didapatkannya di GTA V adalah 153 FPS, 129 FPS di Rise of the Tomb Raider, dan 81 FPS untuk gim Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands.

Kami pun mendapatkan peningkatan performa pada saat melakukan overclock. i9 9900K yang kami overclock ke angka 4,9GHz berhasil mendapatkan peningkatan FPS rata-rata di semua gim. 171 FPS untuk gim GTA V, 181 FPS di Rise of the Tomb Raider, dan 99 FPS di gim Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands.

Hal yang sama kami temukan untuk i7 8700K yang di-overclock ke angka 4,7GHz dan Ryzen 7 2700X di angka 4,4 GHz. Gim GTA V masing-masing memiliki FPS rata-rata 156 FPS dan 159 FPS. Kemudian, masing-masing 171 FPS dan 169 FPS untuk Rise of the Tomb Raider. Terakhir, untuk Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands masing-masing berada di angka 92 FPS dan 93 FPS.

Selama melakukan pengetesan, kami pun juga mengukur seberapa panas ketiga perangkat tersebut. Dan tentu saja, Core i9 9900K menjadi yang terpanas di antara dua prosesor lain.

Terlebih lagi pada saat ketiga prosesor ini overclock. Padahal, kami sudah menggunakan liquid cooling untuk mendinginkan ketiganya.

Tingginya panas yang dihasilkan oleh i9 9900K sebenarnya membuat kami sedikit bingung. Intel menyebut, Thermal Design Power atau TDP prosesor ini hanya sebesar 95 watt saja. TDP ini lebih kecil dari Ryzen 7 7200X yang mencapai 105 watt.

Namun, mengingat ada delapan inti dan 16 threads dalam prosesor yang relatif kecil ini, tingginya suhu yang dihasilkan bisa dianggap wajar. Meski begitu, para pengguna akan merasakan thermal throttling di suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan prosesor kelas profesional milik Intel lainnya.

Selanjutnya : Kesimpulan >>>

Kesimpulan : Cocok Bagi Gamer dan Pekerja Bidang Kreatif

Bagi gamer yang ingin bermain gim sambil streaming, atau mereka pekerja di bidang kreatif, sulit rasanya untuk tidak merekomendasikan Intel i9 9900K. 

Selain itu, kemampuan overclock prosesor ini bisa dibilang yang terbaik untuk saat ini. Saya bisa mendapatkan kecepatan hingga 4,9GHz di semua inti prosesor tersebut. Namun, bagi mereka yang tidak nyaman untuk melakukan overclock, Intel sudah memastikan prosesor ini dapat berjalan di 5GHz, meski hanya ada di satu inti saja.

Namun, ada dua keluhan kami terhadap prosesor ini. Pertama, harganya yang cukup mahal. Saat ini, di beberapa toko online, Intel i9 9900K dijual di kisaran harga Rp10 juta-an. Hal ini karena Intel masih belum secara resmi memasukkan i9 9900K ke Indonesia.

Kedua, suhu Intel i9 9900K terbilang cukup panas, meski sudah menggunakan ‘metal solder’. Jadi, saat Anda berniat untuk membelinya , Anda harus mempersiapkan pendingin yang memiliki kemampuan yang cukup besar.

 

 
Intel Core i9 9900K
Bagus ...
  • Ramah untuk dioverclock
  • Boost Clock bisa mencapai 5GHz
  • Memiliki 8 inti dengan 16 threads
Kurang ...
  • Cepat panas
  • Harga cukup mahal
  • Kurang cocok untuk harian
Share
×
tekid
back to top