sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
Rabu, 22 Jul 2020 14:45 WIB

Review Legion 5 15ARH05, laptop gaming murah dan asyik

Lenovo Legion 5 15ARH05hadir dengan harga terjangkau, tapi fitur-fiturnya sederhana. Apa yang menarik dari laptop gaming kelas pemula ini?

Review Legion 5 15ARH05, laptop gaming murah dan asyik
Legion 5 15ARH05 sudah tersedia di Indonesia

Memilih laptop gaming sebenarnya agak mirip dengan memilih smartphone. Inti jeroannya itu-itu saja: AMD atau Intel di bagian prosesor, dan AMD atau NVIDIA di bagian kartu grafis. Namun, yang kerap bikin bingung adalah variasi dan askesorinya yang amat beragam. Di luar itu, tentu juga ada faktor after-sales, khususnya keberadaan service center.

Selama pandemi Covid-19, kami secara rutin menghadirkan review laptop gaming kelas pemula dan menengah untuk Sahabat Tek. Kami sadar, di masa sekarang ini, kita membutuhkan hiburan yang berbeda dari biasanya. Kali ini, kita akan membahas Legion 5 15ARH05, laptop gaming kelas pemula yang harganya sekitar Rp15 jutaan.

Terus terang, secara pribadi, saya termasuk penggemar lini Legion. Desainnya selalu pas dengan selera saya. Meminjam istilah Fitra Eri, desain Legion, menurut saya, terkesan dewasa. Sudah barang tentu, keren atau enggaknya sebuah desain, tergantung pada selera kita masing-masing. Berikut pengalaman saya menggunakan Legion 5 selama 3 pekan.

Desain

Layar Legion 5 berukuran 15,6 inci beresolusi Full HD. Panelnya menggunakan In-plane switching (IPS) dengan kecerahan maksimal 250 nits. Perangkat yang saya uji adalah Legion 5 yang ditenagai AMD Ryzen 5 4600H berkecepatan 3.0Ghz, RAM 16GB, dan penyimpanan 512 GB. Sementara itu, kartu grafisnya adalah NVIDIA GeForce GTX 1650Ti dengan VRAM 4GB. Satu yang menarik dari Legion 5 ini adalah refresh rate-nya sudah 120Hz

Seluruh bodi Legion 5 menggunakan bahan plastik, maklum karena ini memang laptop kelas pemula yang harganya relatif terjangkau. Bobotnya sendiri 2,3Kg dan ketebalan 24mm. Walau terbuat dari plastik, finishing bodi Legion 5 seperti dibalut dengan bahan karet, sehingga terasa tak licin. Selain itu, bisa juga menyamarkan bekas telapak tangan kita

Layar legion 5 bisa kita buka dan rebahkan sampai 180 derajat, tetapi Sahabat Tek sebaiknya melakukannya dengan perlahan agar tak merusak engsel. Satu hal lagi yang saya suka dari layar Legion 5 ini adalah bezel-nya tergolong tipis di kelasnya. 

Keyboard Legion 5 tergolong tipis dan agak keras. Berdasarkan pengalaman selama pengujian, saya pernah bermain gim dengan durasi 6-8 jam selama 3 hari berturut-turu. Hasilnya, jari tangan kiri sedikit terasa nyeri. Awalnya, saya menduga hal ini karena bermain gim terlalu lama.

Namun, setelah diingat-ingat, sewaktu me-review Acer Nitro 5 dengan durasi kurang lebih sama, saya tak pernah mengalami hal demikian. Ini artinya, keyboard Legion 5 ini tidak cocok saya mainkan dalam waktu yang lama setiap hari. Meski demikian, bukan berarti ia tak cocok untuk Anda karena kondisi jari kita pasti berbeda-beda.

Legion 5 sendiri hadir dengan keyboard full-sized alias normal. Tidak ada tombol yang dihilangkan Lenovo. Sayangnya, untuk perangkat gaming, fungsi-fungsinya terlalu standar. Tidak ada lampu RGB; kita hanya bisa mematikan atau menghidupkan backlight.

Fungsi yang sangat saya harapkan ada di keyboard Legion 5 adalah pengaturan untuk mematikan tombol-tombol tertentu. Bagi gamer pemula, ini amat penting karena jari mereka mudah terpeleset memencet tombol yang tak seharusnya dipencet selama bermain gim. Contohnya, saat sedang tembak-tembakan di Apex Legends, saya beberapa kali enggak sengaja memencet tombol Windows. Walhasil, saya tiba-tiba hilang dari gim, dan mati. Legion 5 hanya menyediakan opsi untuk mematikan touchpad.

Di sebelah kanan bodi Legion 5 terdapat port USB Type-A 3.1, serta USB Type-A 3.1 dan headphone jack di sebelah kiri.

Port di bagian kanan Legion 5

Port di bagian kiri Legion 5

Seperti seri Legion lainnya, kebanyakan colokan-colokan terletak di bagian belakang. Ada port HDMI, 2 USB Type-A 3.1, display port, RJ-45, dan tentu saja port power.

Port di bagian belakang Legion 5

Nah, kalau dibalik, kita bisa buka bagian belakangnya dengan membuka 11 baut. Di bagian atas, terdapat ada tiga pipa penyalur panas, serta 2 kipas pendingin di sebelah kiri dan kanan. Legion 5 menyalurkan panas ke 4 sisi, dua di sebelah kiri dan kanan, dan dua lagi di bagian belakang.

Saya sangat terkesan dengan suara kipas Legion 5 karena sangat senyap, tapi adem. Pengaturan kipasnya bisa kita bikin automatis atau manual. Lenovo menyediakan pintasan untuk mengatur kecepatan kipas, yakni dengan memencet Fn+Q. Kita bisa memilih mode Auto, Quite, atau Performance. Pada umumnya, suara putaran kipas akan berisik di mode Performance, tapi Legion 5 berhasil membuatnya senyap, tapi tetap dingin.

Performa

Untuk memberi perspektif, saya sengaja membandingkan skor benchmark Legion 5 dengan saudaranya, IdeaPad gaming 3i.

Skor benchmark Legion 5 vs IdeaPad Gaming 3i

Seperti kalian bisa lihat, skor Legion 5 lebih tinggi dibanding IdeaPad Gaming 3i di hampir semua sub-kategori di PCMark 10. Demikian juga saat diuji dengan 3DMark, seperti di bawah ini.

Skor Legion 5 vs IdeaPad Gaming 3i di 3DMark

Bagaimana dengan skor Cinebench? Sebagai informasi, IdeaPad Gaming 3i menggunakan Intel Core i7-10750H, RAM 8 GB,GTX 1650, dan SSD NVMe 512 GB.

Legion 5 vs IdeaPad Gaming 3i di Cinebench

Skor IdeaPad Gaming 3i di Cinebench

Skornya benchmark-nya berbanding lurus dengan spesifikasinya. Sangat wajar, Legion 5 unggul karena memang spesifikasinya juga lebih tinggi. Perbandingan ini kami sampaikan sebagai gambaran bagi Sahabat Tek karena harga kedua laptop ini termasuk beda tipis.

Hasil yang lebih menarik muncul saat performa kedua laptop tersebut kita bandingkan untuk bermain gim, berikut hasilnya.

Performa Legion 5 memainkan Shadows of the Tomb Raider

Perfroma IdeaPad Gaming 3i di SOTR

Performa IdeaPad Gaming 3i di Tom Clancy's

Performa Legion 5 di Tom Clancy's

Skornya ternyata beda tipis. Singkatnya, Legion 5 dan IdeaPad Gaming 3i agak kepayahan menjalankan Tom Clancy’s di pengaturan High. Ini bisa kita lihat dari skor keduanya yang tak mencapai 60 FPS. Dengan kata lain, kita harus memainkan gim tersebut pada pengaturan Low.

Demikian juga dengan gim berat lainnya, Shadows of the Tomb Raider. Sebagai informasi, saya menguji gim tersebut dalam pengaturan default. Bisa saja skor FPS-nya lebih tinggi jika kita melakukan perubahan, utamanya di detail bayangan.

Performa Legion 5 lebih buas, jadi daya tahan baterainya juga lebih singkat dibanding IdeaPad Gaming 3i. Berikut hasil pengujiannya.

Daya tahan baterai IdeaPad Gaming 3i vs Legion 5

Selain benchmark sintetis, seperti biasa, saya sudah menguji Legion 5 dengan memainkan Apex Legends. Dalam pengaturan default, saya bisa mainin Apex dengan pengaturan High, kecuali di bagian Spot Shadow Detail dan Texture Streaming Budget.

Hasilnya, saat sedang terlibat pertempuran, banyak efek ledakan, efek tembakan senjata, rata-rata FPS Legion 5 ini sangat bervariasi saat saya ukur dengan FRAPS: dari rata-rata 43-70an. Kalau pertempurannya melibatkan sampai 3 tim, rata-rata FPS yang saya dapat antara 50-60an. Artinya, cukup pas-pasan, tapi masih enak.

Namun, sekali lagi, kita bisa mengorbankan tampilan grafis untuk mendapatkan FPS yang lebih tinggi dan juga lebih konsisten.

Kesimpulan
Legion 5 15ARH05 adalah laptop gaming entry level alias untuk pemula. Fitur-fitur dan performanya pas-pasan untuk memainkan gim berat. Harganya di beberapa toko online adalah Rp15 jutaan. Kalau kalian punya dana dengan rentang demikian, pastikan dulu, gim apa yang hendak kalian mainkan. Kalau gimnya sekelas dengan Shadows of the Tomb Raider atau Tom Clancy’s, Legion 5 akan bisa memainkannya dengan baik di pengaturan Low. Namun, kalau cuma memainkan gim yang ramah terhadap komputer berspesifikasi rendah semacam Valorant atau Battle Royale semacam Apex Legends, Legion 5 cukup andal.

Kedua, managemen panas Legion 5 sangat baik: kipasnya senyap, tapi hasilnya adem. Secara pribadi, keyboard-nya terlalu keras untuk saya, tapi bisa jadi cocok untuk Anda. Keyboard-nya juga belum bisa kita kustom.

Di rentang harga Rp15 jutaan, ada beberapa alternatif dari merek lain. Agak sering kami mendapat pertanyaan, mending mana? Jawabnya gampang-gampang susah karena kami sendiri di tek.id enggak satu suara karena selera yang berbeda-beda. Saya sendiri akan memilih desain Legion, tapi keyboardnya mending Nitro.

 

80
Lenovo Legion 5 15ARH05
 
Keunggulan
  • Kipas senyap
  • Suhu Adem
  • Desain minimalis
 
Kekurangan
  • Keyboard terlalu tipis dan keras
  • Keyboard tak bisa kustom
  •  
Share
×
tekid
back to top