Review Legion 5Pi, laptop gaming Lenovo enggak pernah salah
Apa perbedaan Lenovo Legion 5Pi dibanding Legion Tower 7i dan Legion 7i? Apakah harga yang ditawarkan Lenovo cukup masuk akal?
Saya sudah mengulas setidaknya selusin laptop gaming, sejak pandemi, yang mengharuskan kita bekerja dari rumah. Salah satu produk yang paling berkesan, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, adalah Legion Tower 7i. Kedua, Legion 7i.
Jujur saja, berdasarkan pengalaman, bermain gim selama 8-12 jam tanpa henti di laptop tidak pernah bisa senyaman di PC. Faktor terbesarnya tentu saja karena panas di keyboard yang menjalar hingga ke jari-jari. Oleh karena itu, saya sangat terkesan ketika laptop gaming Lenovo mampu mengatasi persoalan itu dengan sangat baik. Seri Legion belum pernah gagal, dan karenanya saya berani mengatakan, laptop gaming Lenovo enggak pernah salah.
Pun demikian ketika saya menguji seri Legion 5Pi selama hampir dua bulan dengan cukup ekstrem. Selama periode pengujian, saya nyaris tak pernah mematikannya dan selalu di mode performance. Di akhir pekan, saya bahkan pernah bermain Apex Legends hingga 16 jam. Efeknya, hanya pinggang yang pegal, jari-jari tetap aman karena suhu keyboard enggak pernah berlebihan sampai membuat kita tak nyaman.
Sebagai informasi, Lenovo Legion 5Pi diperkuat prosesor Intel Core i7 10875H 8 core 16 thread berkecepatan 2,3GHz, GPU NVIDIA GeForce RTX 2060 dengan memori 6GB. Desainnya nyaris identik dengan saudara-saudaranya yang sebelumnya sudah pernah saya ulas. Berikut sekilas spesifikasi teknisnya:
Processor: Intel Core i7-10875H
Display: 15.6" FHD (1920x1080) IPS (144Hz / <3 ms response time / 100% sRGB / 300 nits / Dolby Vision Enabled)
Graphics: NVIDIA GeForce RTX 2060 6GB GDDR6
Memory: 16GB DDR4
Storage: 1TB PCIe NVMe M.2
OS: Windows 10
Interfaces: 4 x USB 3.1 Gen 1 (1 x always-on 5V), 1 x USB 3.1 Type-C Gen 1, 1 x HDMI 2.0, 1 x ethernet (RJ-45), 1 x combo audio/mic jack
Spesifikasi Legion 5Pi nyaris identik dengan seri Legion 7i yang saya review sebelumnya. Prosesor, RAM, storage, dan VGA-nya sama. Bedanya, Legion 5Pi tidak dilengkapi kamera untuk melakukan panggilan video, dan kecerahan layarnya lebih rendah dari Legion 7i, serta tak mendukung teknologi G-Sync. Selain itu, keyboard Legion 5Pi hanya dilengkapi backlit biasa, bukan RGB seperti Legion 7i. Singkatnya, Lenovo 7i jauh lebih stylish dibanding Legion 5Pi.
Performa
Walau tampil lebih sederhana, performa Legion 5Pi tidak kalah dibanding Legion 7i. Sahabat Tek bisa lihat perbandingannya di bawah ini. Di pengujian PCMark 10, skor Legion 5Pi bahkan sedikit lebih baik dibanding Legion 7i.
Sementara itu, pada pengujian 3DMark, skor keduanya nyaris sama.
Namun, pada pengujian gim Tom Clancy’s Ghost Recon, Legion 7i secara konsisten berhasil membukukan FPS lebih tinggi dibanding Legion 5Pi.
Demikian juga ketika saya mengujinya dengan gim Shadows of the Tomb Raider, Legion 7i tampil lebih superior, meski selisihnya tergolong kecil.
Bagaimana dengan pengujian Crysis: Remastered? Anda bisa melihat hasilnya di bawah ini:
Untuk mengukur performa komputasi CPU, saya menggunakan Cinebench R15 dan R20 yang dijalankan masing-masing sebanyak 10 kali. Hasilnya cukup memuaskan karena Intel Core i7-10875H terlihat konsisten.
Sementara itu, ketika diuji dengan software editing 3D Blender, dan Handbrake, lagi-lagi hasil Legion 5Pi tak jauh berbeda dengan Legion 7i. Anda bisa melihatnya seperti di bawah ini:
Pengalaman bermain
Seperti disebutkan sebelumnya, saya nyaris tak pernah mematikan Legion 5Pi selama pengujian sekitar dua bulan. Salah satu akibat yang saya lihat dari kebiasaan ini adalah, kumpulan debu di bagian belakang laptop yang tersaring, sehingga tak masuk ke kipas pendingin.
Namun tak usah khawatir, sebab debu tersebut gampang dibersihkan dengan kuas pembersih. Barangkali sebagian dari Anda sudah tahu, hampir di semua laptop gaming yang saya review, saya hanya memainkan 1 game secara dominan: Apex Legends.
Pengalaman bermain Apex di Legion 5Pi cukup memuaskan. Namun, jika harus memilih, saya akan memilih memainkannya di PC. Alasannya, selain bisa menggunakan keyboard mekanik dengan lebih leluasa, saya juga bisa memilih ukuran monitor. Dan, ini yang terpenting, performa Apex di PC jauh lebih stabil dibanding dengan laptop. Berdasarkan pengamatan saya, fluktuasi FPS saat bermain Apex Legends di Legion 5Pi -juga laptop lainnya- terlalu besar.
Sebagai gambaran, saat kita terlibat peperangan sengit yang melibatkan hingga 6 pemain, misalnya, di mana adegannya banyak menunjukkan asap, ledakan granat, tembakan senjata, FPS di Legion 5Pi bisa anjlok dari 140an ke angka 70an. Anda bisa melihat cuplikan adegannya di bawah ini.
Sementara itu, pengalaman menggunakan keyboardnya nyaris sama dengan keyboard Legion 7i, kecuali ketiadaan RGB. Hal ini tentu sudah seharusnya karena Legion 7i dan Legion 5Pi menggunakan teknologi keyboard yang sama.
Keduanya dilengkapi Legion TrueStrike keyboard, soft-landing switches dengan 1,3mm key travel dan teknologi 100% Anti-ghosting.
Kesimpulan
Harga Lenovo Legion 5Pi mulai Rp28 juta, sedangkan Legion 7i dibanderol mulai Rp29,9 juta. Spesifikasi dan performa keduanya pun nyaris identik. Memang, sesuai jargon Lenovo, Legion 7i tampil lebih stylish. Jika dilihat secara sekilas, mungkin agak mengherankan, kenapa Lenovo merilis dua produk yang sangat mirip spesifikasi dan harganya?
Namun, Legion 5Pi adalah pilihan pas bagi pengguna yang ingin desain minimalis, tanpa lampu RGB, tak perlu kamera, tetapi performanya tetap bisa diandalkan untuk bermain gim atau mengolah foto dan video.
Jika boleh, saya ingin menyarankan agar Lenovo melengkapi Legion dengan opsi personalisasi tombol keyboard di produk yang akan datang. Misalnya dengan menambahkan opsinya di Lenovo Vantage. Misalnya, kita bisa mematikan tombol Windows saat bermain gim supaya tak terpencet secara tak sengaja.