Lenovo Yoga 7 Slim: Laptop gesit nan pintar
Pengalaman bekerja menggunakan Lenovo Yoga 7 Slim memang menyenangkan. Dukungan produktivitas dan segudang fitur keamanan lain membuat laptop ini bisa menjadi andalan.
Perangkat pintar dirancang untuk mendukung produktivitas penggunanya. Sejauh ini, smartphone sudah dibilang cukup pintar untuk melakukan hal tersebut. Namun harus diketahui juga, teknologi pintar itu tidak hanya bisa disandang smartphone atau tablet. Hal ini juga bisa disematkan di laptop atau notebook.
Ya, salah satunya adalah Lenovo Yoga 7 Slim. Perangkat ini bisa dibilang sudah cukup pintar untuk mengakomodir kebutuhan privasi dan efektivitas pekerjaan penggunanya. Lantas bagaimana rasanya menggunakan Lenovo Yoga 7 Slim ini selama WFH? Simak ulasan saya berikut ini!
Simpel tapi berkelas
Dari sisi desain, Lenovo Yoga 7 Slim memang dirancang untuk tampil simpel. Meski begitu, identitasnya melekat kuat di beberapa bagian. Misalnya, pada sisi kiri bawah cover belakang, terdapat logo Lenovo dengan bingkai chrome yang langsung menarik perhatian. Begitu juga dengan tulisan Yoga pada sisi kanan atasnya. Selebihnya, penutup layar ini tampil bersih tanpa ornamen apa pun.
Layarnya sendiri berukuran 14 inci IPS Full HD dengan 100% sRGB yang memiliki tingkat kecerahan 300nits. Lenovo juga menyematkan direct-bond glass yang diklaim dapat mengurangi pantulan saat laptop ini digunakan. Bezel layarnya tampil cukup tipis. Sementara di bagian atas, ada sensor IR dan kamera yang terletak bersebelahan.
Oh iya, ada semacam tonjolan memanjang di bagian atas cover layarnya. Hal ini diberikan untuk memberikan pegangan pada pengguna ketika hendak membuka laptop ini. Di bagian ini, diemboss tulisan Yoga 7 Series dengan warna senada dengan laptopnya sendiri. Layarnya juga bisa dibuka hingga sudut 180 derajat.
Bentuknya yang cukup mini membuat laptop ini dapat dengan mudah dibawa kemana saja. Dalam beberapa kesempatan, Lenovo Yoga 7 Slim ini bahkan bisa masuk ke dalam ransel kecil saya. Pas sekali.
Beralih ke bagian sisinya, Lenovo Yoga 7 Slim hadir dengan slot yang cukup banyak. Di sisi kiri, terdapat slot pengisian daya menggunakan USB Type-C, satu slot USB Type-C Thunderbolt 3, HDMI dan slot jack 3,5mm. Sementara di sisi kanan, terdapat tombol power, 2 USB-A 3.2 Gen 1 dan sebuah slot MicroSD. Untuk sebuah laptop dengan ukuran seperti ini, jumlah slot yang diberikan sudah cukup banyak. Belum lagi dengan adanya dukungan Thunderbolt 3 di perangkat ini.
Saat laptop ini dibuka, salah satu hal yang menjadi perhatian saya adalah penempatan speakernya. Speaker dengan dukungan Dolby Atmos ini diatur agar menghadap ke atas. Artinya, semburan suara dari speaker ini akan langsung diarahkan ke penggunanya. Ada dua grill speaker, posisinya ada di sisi kiri dan kanan keyboard.
Masih berada di sekitar keyboard, touchpadnya ditempatkan persis di bawah tombol spasi. Artinya posisinya berada di tengah-tengah, untuk memberikan ruang palm rest yang setara pada sisi kiri dan kanan. Jujur saja, untuk ukuran laptop 14 inci dalam bodi 13 inci, ukuran palm restnya sudah cukup lebar.
Secara keseluruhan, Lenovo Yoga 7 Slim memang didesain dengan tepat guna. Tidak ada aksen berlebihan yang justru bisa membuat aura elegannya berkurang. Laptop ini juga kokoh. Berbalut bodi metal dengan engsel yang cukup berat saat dibuka. Hal ini justru membuat kesan kokoh terpancar makin kuat ketika membuka laptop ini.
Performa gesit
Tidak berlebihan rasanya kalau bilang laptop ini bukan hanya ciamik di luarnya. Secara pengalaman pengguna, Lenovo Yoga 7 Slim bisa menjawab kebutuhan saya dalam bekerja. Keyboardnya didesain untuk memberikan feedback yang empuk dan senyap saat ditekan. Tidak hanya itu, beberapa pintasan pun diberikan untuk menawarkan kecepatan akses pengguna. Misalnya untuk menyalakan backlight keyboardnya dapat dilakukan dengan menekan Fn + Spasi. Ada dua tingkat kecerahan yang diberikan.
Layar Full HD-nya juga terbilang ampuh ketika digunakan untuk menonton konten multimedia. Misalnya menonton film. Layarnya mampu memberikan tampilan warna yang baik. Demikian juga dengan kontrasnya. Detail gambar juga bisa terlihat dengan sangat baik.
Speakernya juga bukan sekadar pajangan. Racikan Dolby Atmos ini sudah hadir dengan dukungan teknologi virtualizer surround. Hal ini membuat saya bisa menikmati efek separasi suara, baik ketika menonton atau mendengarkan musik. Suara yang dihasilkan speakernya lantang. Hal ini tampaknya dipengaruhi juga dengan penempatan speaker itu sendiri. Yang menarik lagi adalah, harmonisasi suara yang keluar tampak serasi.
Saat digunakan untuk mendengarkan musik, suara vokal menjadi suara utama yang ditonjolkan. Kendati begitu, hal ini tidak serta merta menutup suara pengiring lainnya. Semua berada di porsi yang pas untuk membentuk komposisi terbaiknya. Efek separasi bagus, baik saat mendengarkan musik atau menonton film.
Perlu diketahui, kalau laptop ini sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-10656G7. Sementara untuk urusan grafis, dibenamkan kartu grafis Nvidia GeForce MX350 2GB. Tidak hanya itu, versi i7 ini juga sudah dibekali dengan RAM 16GB LPDDR4X dan storage 1TB SSD M.2.
Untuk urusan pekerjaan, performa Lenovo Yoga 7 Slim sudah tidak diragukan lagi. Laptop ini sangat gesit untuk mengeksekusi beberapa tugas. Banyak window dan aplikasi yang terbuka juga tidak menjadi masalah berarti bagi laptop ini.
Karena dukungan SSD di dalamnya, sejumlah aplikasi yang saya gunakan bisa dibuka dengan cepat dan tanpa kendala. Saya juga mengujinya dengan mengcopy file berukuran 23G melalui sambungan USB Type-C. Hasilnya, seluruh file bisa dipindahkan dalam waktu kurang lebih 12 menit. Hasil ini sudah cukup memuaskan. Karena itulah, untuk mengetahui lebih dalam performa laptop ini dalam hitungan angka, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark.
Secara spesifikasi laptop ini siap diajak untuk bermain gim. Gim-gim ringan seperti Valorant dan Hiper Scape bisa dijalankan tanpa kendala sama sekali. Walaupun saya atur ke pengaturan tertinggi, Lenovo Yoga 7 Slim tidak kesulitan untuk menjalankan kedua gim ini. Terlebih lagi, suhu laptop ini terjaga dengan baik. Panas mesin terpusat di sebelah atas keyboard hingga ke bagian engsel, sedangkan sisi keyboard dan palm rest nya bebas dari panas yang mengganggu. Hal ini membuat bermain gim dalam waktu lama menjadi lebih menyenangkan.
Laptop ini memang pintar
Lenovo Yoga 7 Slim juga dibekali dengan software Lenovo Vantage. Software ini menjadi salah satu pusat kontrol yang cukup mudah diakses, sekaligus juga merupakan salah satu kunci kecerdasan dan efisiensi yang ditawarkan laptop ini. Di Lenovo Vantage, saya bisa menemukan berbagai pengaturan perangkat, mulai dari smart toolbar, Power Smart Settings yang juga bisa diakses dengan tombol Fn+Q, dukungan rapid charge hingga Flip to Boot.
Ya salah satu fitur yang cukup berguna buat saya adalah Flip to Boot ini. Dengan mengaktifkannya, Lenovo Yoga 7 Slim akan langsung menyala ketika cover layar dibuka. Hal ini akan mengurangi satu langkah yang bisa dilakukan ketika hendak menekan tombol power. Ibaratnya, saya membuka laptop kalau memang sudah benar-benar siap bekerja. Waktu bootingnya juga tergolong cepat.
Kemampuan Lenovo Vantage bukan hanya sebatas itu saja. Software ini juga menyediakan pengaturan tahap lanjut untuk asisten pintar. Sudah disebutkan di atas kalau Lenovo Yoga 7 Slim juga dibekali dengan sensor IR. Nah, pengaturan ini, efisiensi kerja dan privasi akan semakin dapat ditingkatkan.
Ada tiga pengaturan utama yang ditawarkan, yakni Zero Touch Login, Zero Touch Lock dan Intelligent Media. Sesuai namanya , Zero Touch Login memungkinkan saya untuk melakukan login ke laptop ini menggunakan informasi biometrik wajah. Sementara pada Zero Touch Lock, Lenovo Yoga 7 Slim ini akan mendeteksi pengguna di depannya dengan mengandalkan sensor IR tadi. Ketika pengguna beranjak pergi, layar akan meredup dan kemudian mati. Nah, ketika pengguna kembali, sensornya akan mengenali pengguna di depannya dan langsung membuka layar secara otomatis. Dipadukan dengan Zero Touch Login, saya tidak lagi harus menekan tombol ketika kembali ke tempat duduk dan siap bekerja.
Dukungan media pintar juga disematkan melalui Intelligent Media. Konsepnya sama dengan Zero Touch Lock. Bedanya ketika pengguna beranjak dari depan laptop ini, konten video yang ditonton secara otomatis akan dihentikan. Hal ini membuat saya tidak lagi harus menekan tombol spasi untuk pause atau menjalankan video yang sudah dihentikan. Pasalnya, video akan langsung dimulai begitu saya duduk kembali di depan laptop ini.
Tidak cukup hanya dengan fitur ini, Lenovo juga mempersiapkan dukungan privasi tambahan dengan software Glance. Software ini juga mengandalkan sensor IR untuk mendeteksi penggunanya. Ada banyak dukungan fitur privasi di sini, misalnya layar akan diburamkan ketika saya sedang 'meleng' atau memberi tahu saya ketika ada orang yang mengintip layar dari belakang. Tidak hanya itu, Lenovo Yoga 7 Slim juga bisa memperingatkan pengguna ketika wajah mereka terlalu dekat dengan layar.
Harus diakui kalau semua fitur ini berjalan dengan sangat baik. Dengan pengaturan yang pas, saya dapat langsung memburamkan tampilan di layar sesaat saya menoleh. Sayangnya, menoleh sedikit saja akan membuat layar menjadi buram. Dalam beberapa kesempatan hal ini justru membuat saya tidak nyaman. Namun, hal ini bisa segera diatasi dengan melakukan pengaturan waktu deteksi fitur Glance. Fitur ini memang benar-benar dibuat untuk peningkatan privasi dan produktivitas ketika bekerja. Dengan kata lain, kalau menggunakan fitur ini, kita harus siap untuk fokus di depan laptop selama bekerja.
Kesimpulan
Untuk sebuah laptop dengan harga 18 jutaan, notebok ini hadir dengan segudang fitur privasi dan dukungan produktivitas yang lengkap. Tidak hanya itu, kegesitannya juga patut diapresiasi kala dibutuhkan untuk mengerjakan kebutuhan pekerjaan. Yang lebih penting lagi, Laptop ini tidak hanya asik dipakai bekerja, tetapi juga memainkan sejumlah besar gim lainnya.