Review Lenovo Yoga Slim 7i Carbon: ringan, irit, kencang
Memang tidak salah jika laptop persembahan lenovo yang satu ini diberi embel-embel ‘Slim’ pada namanya. Ini karena laptop dengan bodi serat karbon tersebut berukuran langsing.
Laptop penunjang kebutuhan bisnis tentu saja harus memiliki bodi yang tipis serta bobot yang ringan. Ini agar mudah dibawa ke mana pun dengan mudah. Selain itu, daya tahan baterai laptop bisnis juga harus dapat diandalkan, agar pengguna tidak harus selalu mengandalkan soket listrik untuk mengisi ulang baterainya.
Ingin menjawab kebutuhan tersebut, Lenovo menghadirkan laptop Yoga Slim 7i Carbon yang menyasar kepada pengguna profesional. Dari namanya, kita sudah tahu bahwa laptop ini menjanjikan desain yang tipis serta bobot yang ringan karena mengusung material serat karbon.
Terdapat dua seri dari laptop Yoga Slim 7i Carbon. Versi pertama diperkuat dengan prosesor Intel Core i5 (generasi ke-11), dan yang lainnya dilengkapi dengan prosesor Intel Core i7 (generasi ke-11). Kebetulan versi Lenovo Yoga Slim 7i Carbon yang saya ulas disini menggunakan prosesor Core i7 (13ITL5).
Bodi tipis & ringan
Memang tidak salah jika laptop persembahan Lenovo yang satu ini diberi embel-embel ‘Slim’ pada namanya. Ini karena laptop dengan bodi serat karbon tersebut berukuran langsing sehingga sangat cocok untuk keperluan berbisnis. Secara keseluruhan, dimensi Yoga Slim 7i Carbon adalah 13,9 x 296,9 x 208,55 mm.
Dengan ukuran tersebut, saya dapat memasukkannya ke dalam tas ransel berukuran yang tidak terlalu besar. Laptop ini memiliki ukuran layar 13,3 inci. Meski demikian, dalam keadaan tertutup, Yoga Slim 7i Carbon terlihat seperti laptop dengan ukuran 12 inci. Hal ini dikarenakan oleh bezel pada layar dirancang sangat tipis.
Bezel yang paling tipis berada di sisi kanan dan kiri layar. Sedangkan bezel yang agak tebal terdapat pada bagian bawah. Perlu diingat bahwa, meski bezel bagian bawah merupakan yang paling tebal dari bezel lainnya, tetapi rancang bangun secara keseluruhan tetap terlihat elegan.
Tidak berhenti disitu saja, awal saya membuka laptop ini dari kemasannya sudah merasa jika Yoga Slim memiliki bobot yang sangat ringan. Hanya menggunakan satu tangan, tidak ada kesulitan bagi saya untuk mengangkat laptop untuk keperluan bisnis tersebut. Lenovo tidak menjelaskan berapa bobot pastinya karena hanya menginformasikan “kurang dari 1 kg”. Namun yang jelas, laptop ini benar-benar ringan.
Hal yang perlu diingat bahwa, meskipun ringan, laptop ini masih terasa kokoh. Tidak salah lagi ini dikarenakan bodinya yang terbuat dari serat karbon. Engsel yang menyatukan layar dan kompartemen area keyboard juga terasa kuat. Saya tidak merasa adanya gangguan pada engsel ketika sedang mengatur sudut kemiringan layar.
Meskipun memiliki bobot yang sangat ringan, tetapi saya masih dapat membuka layar laptop menggunakan satu jari ketika dalam keadaan tertutup. Sayangnya, beberapa lapisan karet yang ada di bawah laptop tidak terlalu mencengkram. Oleh karenanya laptop ini terkadang bergeser ketika saya menggerakan engsel layar di atas permukaan yang agak licin.
Mungkin sebenarnya hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Karena ada beberapa orang yang sering menggeser laptopnya di meja untuk bermacam-macam keperluan tanpa harus mengangkatnya. Tetapi sekali lagi, laptop ini memiliki bobot sangat ringan, jadi tidak terlalu masalah untuk mengangkatnya untuk menggeser posisinya.
Pengoperasian
Pada sisi sebelah kiri, terdapat port charger, dan Thunderbolt 4. Sedangkan pada sisi sebelah kanan terdapat konektor USB-C dan jack 3,5mm untuk menghubungkan headphone/mikrofon. Ini berarti tidak ada port USB-A dan HDMI pada laptop ini.
Bukan berarti kamu tidak dapat menghubungkan mengakses kabel HDMI serta flashdisk dengan port standar di laptop ini. Untuk melakukannya, maka diperlukan Hub khusus yang tersedia dalam paket penjualan Yoga Slim 7i Carbon. Lewat Hub tersebut, terdapat port HDMI, port VGA, dan USB 3.1. Tidak ada slot card reader di laptop maupun di Hub. Jadi, jika ingin memindahkan foto dari kamera, saya wajib menggunakan card reader eksternal.
Beralih ke bagian keyboard. Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa mengetik menggunakan keyboard laptop ini sangat menyenangkan. Setiap tombol keyboard memiliki jarak yang optimal sehingga menghindari penekanan 2 tombol sekaligus.
Meski laptop Yoga Slim 7i memiliki ukuran yang kecil, tetapi tombol keyboard yang dimilikinya berukuran seperti laptop kebanyakan. Selain itu, performa keyboard saat ditekan sangat terasa premium karena tidak ada bunyi yang mengganggu saat mengetik dengan tempo agak cepat.
Lenovo juga mendesain keyboard Yoga Slim 7i carbon agar memiliki penerangan LED di bagian bawahnya. Ini agar memungkinkan mengetik lebih mudah saat kondisi cahaya redup. Sayangnya, karena laptop ini berwarna putih (termasuk keyboard-nya) maka terkadang mengaktifkan backlight LED keyboard pada pencahayaan sekitar terang menyebabkan huruf-huruf di tombol tidak terlihat.
Selain memiliki dua pengaturan penerangan LED keyboard (rendah/tinggi). Yoga Slim 7i Carbon juga memiliki pengaturan kecerahan otomatis berdasarkan kondisi penerangan sekitar. Jika lampu ruangan tempat saya menggunakan laptop cukup terang, maka lampu LED keyboard tidak akan menyala atau sebaliknya.
Sistem lampu otomatis pada LED mengandalkan sensor cahaya di bezel bagian atas layar. Sayangnya, sistem lampu LED otomatis pada keyboard tidak terlalu konsisten. Dalam beberapa kesempatan, saya mengalami bahwa lampu LED keyboard menyala meski ruangan tempat saya menggunakan laptop ini tidak terlalu redup. Ini kemungkinan karena sensor cahaya pada bezel layar agak menghadap ke pengguna, bukan ke atas secara langsung.
Hal lain yang saya suka dari keyboard ini adalah hadirnya tombol FnLock (menjadi satu dengan tombol ECS). Ini memberi saya keleluasaan untuk memilih antara menekan tombol F1 hingga F12 secara langsung atau harus menekan bersamaan dengan tombol Fn. Sebagai informasi tombol F1 hingga F12 (serta tombol Insert & PrtSc) terintegrasi dengan akses lain seperti volume, kecerahan layar, mode pesawat, dan lain-lain.
Oleh Sebab itu, saya akan mengaktifkan fungsi FnLock ketika sedang ingin mengubah nama beberapa file di aplikasi File Explorer. Dan mematikan fungsi tersebut ketika sedang mendengarkan musik dan menyesuaikan volume.
Yoga Slim 7i Carbon juga dilengkapi dengan touchpad berukuran besar. Ini dikarenakan Lenovo mengintegrasikan tombol klik kiri dan kanan pada touchpad tersebut. Ketika mengetik, ukuran touchpad yang besar akan terasa lebih praktis karena mengakses kursor dapat dilakukan dengan menyentuh touchpad menggunakan ibu jari, tanpa harus mengandalkan jari telunjuk.
Sebagai laptop untuk keperluan bisnis, tentu saja faktor yang tidak kalah penting adalah keamanan. Pada Yoga Slim 71 Carbon, tidak ada sistem keamanan berbasis sensor sidik jari. Namun, laptop ini menggunakan teknologi pengenalan wajah sebagai sistem keamanan biometrik.
Performa pengenalan wajah yang dihadirkan Yoga Slim 7i Carbon sangat baik. Kameranya dapat mengenali wajah saja dalam kondisi cahaya apapun, termasuk dalam gelap. Ini dikarenakan oleh laptop ini mengintegrasikan sensor inframerah di dekat kameranya. Saking cepatnya sistem biometrik mengenali wajah saya, laptop ini langsung masuk ke Windows ketika dinyalakan tanpa loading.