Lenovo L28u-35, resolusi 4K dengan desain ergonomis
Lenovo L28u-35 hadir dengan ukuran layar 28 inci yang sesuai klaim perusahaan, cocok untuk penggunaan untuk hiburan dan bekerja.
Monitor adalah salah satu perangkat keras yang berfungsi untuk menampilkan hasil proses dari komputer dalam bentuk teks, gambar, ataupun video secara visual. Perangkat ini juga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer seperti menjalankan aplikasi, mengetik dokumen, maupun bermain game. Intinya, tanpa monitor, pengguna tidak akan bisa melihat semua hasil pemrosesan dari komputer.
Ada banyak pabrikan perangkat keras yang memproduksi monitor berkualitas, salah satunya adalah Lenovo. Perusahaan asal Tiongkok ini baru saja mengumumkan keberadaan monitor terbaru mereka lewat L28u-35 di Indonesia. Lenovo menargetkan monitor 4K tersebut untuk penggunaan di rumah untuk hiburan atau bekerja di kantor.
Desain
Lenovo L28u-35 hadir dengan ukuran layar 28 inci yang sesuai klaim perusahaan, cocok untuk penggunaan untuk hiburan dan bekerja. Penggunaan monitor (terutama yang dihubungkan dengan sistem desktop berukuran besar) memang tidak umum jika harus dipindah-pindahkan dari tempat satu ke tempat lain. Namun, jika memang harus melakukannya, L28u-35 sangat mudah diangkat karena memiliki bobot hanya 6,6 kg.
Ukuran monitor tanpa penyangganya adalah 48,9 x 373,7 x 636,9 mm; dimensi ini akan berubah menjadi 215 x 569,3 x 636,9 mm jika penyangganya sudah terpasang. Tidak sulit untuk memasang penyangga Lenovo L28u-35. Pasalnya, kamu tidak memerlukan alat bantu khusus seperti obeng. Namun, jika kamu ingin memasangnya menggunakan obeng, tidak akan menjadi masalah lantaran terdapat baut yang dirancang khusus.
Berbicara seputar penyangga, Lenovo merancang monitor berkecerahan 300 nit ini agar dapat diatur sesuai dengan selera pengguna. Pasalnya, kamu dapat mengatur pivot ke kiri atau ke kanan hingga 90 derajat, mengatur ketinggian hingga 150 mm, kemiringan (tilt) ke depan 22 derajat dan ke depan hingga 5 derajat. Ada pula fungsi swivel (berputar) ke kiri atau ke kanan hingga 360 derajat.
Namun berdasarkan pengalaman yang saya lakukan ketika menggunakannya, fungsi swivel tidak terlalu lancar ketika diakses. Di sisi lain, pengaturan ketinggian dapat dioperasikan dengan mudah, tetapi ketika monitor dalam keadaan paling tinggi, pengaturan ketinggiannya menjadi agak keras dan perlu tenaga ekstra. Meski demikian, ini tidak terlalu menjadi masalah karena kamu akan segera menyesuaikan diri. Hal yang menarik adalah tidak ada gangguan “flex” yang terlalu terasa ketika mengatur pivot monitor.
Kaki penyangga monitor itu berbentuk persegi yang cukup besar sehingga menjamin kekuatan pijakannya. Monitor ini cukup tipis, tetapi ada bagian yang agak besar di sisi belakang tengah, yang mana cukup maklum lantaran berfungsi untuk menampung port-port atau komponen lain di dalamnya.
Berbicara seputar port, monitor dengan teknologi IPS ini dilengkapi dengan dua HDMI 2.0 dan 1 DisplayPort 1.4. Ada pula audio out berupa port 3,5 mm untuk mencolokkan earphone atau headphone berkabel standar.
Tidak bezel (kiri, kanan, atas), Lenovo L28u-35 didesain tipis sehingga memiliki bidang pandang yang lebih luas. Bezel bawah dibuat lebih tebal dari yang lainnya, ini sudah menjadi lumrah seperti kebanyakan monitor di kelasnya. Pada bezel ini, terdapat 5 tombol di sebelah kanan untuk penyesuaian monitor seperti volume suara, kecerahan, preset gambar, dan masih banyak lagi.
Ada beberapa jalan pintas pada tombol-tombol di monitor. Ini termasuk akses volume, kecerahan, blue light filter, input source, dan sebagainya. Tetapi saya merasa antarmuka pengguna (IU) monitor ini seharusnya lebih intuitif lagi. Perlu beradaptasi dalam waktu yang cukup lama untuk menguasai kontrol yang ada di monitor. Misalnya, tanda panah ke kiri dan ke kanan digunakan untuk menggulir highligh ke atas dan ke bawah, yang mana cukup membingungkan.
Performa
Monitor dengan aspect ratio 16:9 ini memiliki resolusi tinggi 4K UHD atau 3.840 x 2.160 piksel. Dengan ukuran 28 inci, maka layar Lenovo L28u-35 memiliki kepadatan piksel 157 PPI sehingga cukup untuk membuat gambar dengan detail tajam. Tidak ketinggalan pula color gamut DCI-P3 hingga 90% dan sRGB hingga 99% sehingga memiliki performa warna yang konsisten. Lenovo juga menyematkan monitor berlatar lampu LED ini dengan speaker stereo berdaya 2 watt.
Salah satu hal yang saya suka tentang layar monitor ini adalah hadirnya lapisan anti-glare sehingga mampu menangkal refleksi pencahayaan sekitar termasuk lampu ruangan atau bahkan sinar matahari ketika diletakkan di dekat jendela rumah. Dengan demikian, meski memiliki kecerahan yang tidak terlalu tinggi (300 nit) konten yang ada pada layar tetap terlihat tanpa pergeseran warna gara-gara cahaya sekitar.
Panel LCD pada Lenovo L28u-35 memiliki basis teknologi IPS. Sebagai informasi panel In-Plane Switching (IPS) memiliki sudut pandang yang lebih luas jika dibandingkan dengan panel layar lain seperti VA atau TN sehingga cocok untuk menonton film bersama keluarga agar warna di layar tidak pudar. Lantaran caranya mengelola cahaya yang melewatinya, IPS memiliki warna yang lebih akurat dan tajam yang cocok untuk segala skenario penggunaan.
Kedalaman warna monitor dengan refresh rate 60 Hz ini adalah 10 bit sehingga mampu menampilkan warna hingga sekitar 1 miliar. Dengan jumlah warna tersebut lenovo L28u-35 mampu menampilkan gambar yang lebih realistis serta detail tinggi dengan minim gradasi, dan tentu saja warna yang ditampilkan lebih akurat dan tajam.
Tampilan warna yang lebih baik juga disokong oleh fitur HDR10. Namun seperti yang kita tahu, dukungan HDR juga akan bergantung pada kompatibilitas perangkat keras terhubung dan konten yang ditampilkan. Meski monitor ini bukan khusus game, tetapi lenovo telah melengkapinya dengan fitur AMD FreeSync.
Sebagai informasi, AMD FreeSync adalah teknologi dari AMD yang melakukan sinkronisasi tingkat refresh rate layar dengan frame rate kartu grafis. Tujuannya adalah menghilangkan screen tearing, stuttering, dan meminimalisir tingkat latensi sehingga meningkatkan pengalaman bermain game atau menonton film. GPU yang mendukung FreeSync adalah AMD Radeon yang memiliki fitur kontroler tampilan yang mendukung dynamic refresh rate selama bermain game.
Untuk menguji monitor ini, pertama-tama saya menonton film John Wick. Warna yang dihasilkannya terlihat baik. Meski saya lihat dari sudut pandang lebar, warna yang diberikannya tetap tajam sehingga tidak harus menonton dari depan monitor. Berkat layar berfitur anti-glare, konten pada layar tetap terlihat jelas tanpa gangguan refleksi lampu ruangan. Bahkan ketika saya menonton film di dekat jendela, warna yang ditampilkan layar monitor tetap terlihat meski kecerahannya tidak terlalu tinggi (300 nit).
Sayangnya ketika film menampilkan adegan malam hari, terdapat sedikit detail yang hilang lantaran terjadi gangguan black crush. Kabar baiknya adalah kualitas warna hitam di layar monitor ini cukup pekat dan tidak terjadi bocoran cahaya LED di tepi.
Selain menonton film, saya juga menguji Lenovo L28u-35 dengan memainkan game. Memainkan salah satu game terkenal seperti GTA 5 membuat pengalaman cukup mengasyikan karena warnanya yang cerah serta detail tinggi berkat resolusi layar 4K UHD. Lapisan anti-glare pada layar memungkinkan saya tetap fokus bermain game meski lampu ruangan menyala atau tidak.
Terdapat fitur over drive di monitor ini yang memungkinkan kamu menyesuaikan response time 14 ms (off), 6 ms (Standard) dan, 4 ms (Extreme). Namun sayangnya gameplay GTA 5 masih menampilkan gangguan blur ketika menangani adegan cepat. Hal ini dikarenakan oleh refresh rate layar yang kurang tinggi pada 60 Hz.
Seperti yang kita ketahui, semakin rendah response time akan menjanjikan akurasi dan ketajaman warna yang tinggi terutama untuk konten yang memiliki kontras tinggi. Namun, response time yang rendah juga membutuhkan refresh rate yang tinggi agar tidak terjadi ghosting atau gangguan blur.
Sebelumnya sudah saya dinggung bahwa monitor ini dilengkapi dengan speaker stereo 2 watt. Baik ketika menonton film atau bermain game, performa speaker ini tidak terlalu bisa diandalkan. Selain tidak terlalu lantang, separasi stereo yang dihadirkannya tidak terlalu bagus. Jadi, jika kamu menginginkan suara yang lebih imersif, disarankan agar menggunakan speaker tambahan via port audio monitor, atau jika ingin merasakan audio surround multi-channel, bisa langsung menghubungkan audio ke AV receiver langsung dari port HDMI desktop yang terhubung.
Kesimpulan
Sesuai klaimnya, monitor Lenovo L28u-35 memang cocok untuk penggunaan untuk hiburan dan bekerja. Warna yang dihasilkannya sangat baik meski di sekitarnya terdapat pencahayaan, bahkan sinar matahari dari jendela, karena kelengkapan lapisan anti-glare.
Selain untuk meningkatkan detail saat menonton film atau bermain game, resolusi tinggi 4K UHD bisa juga membantu produktivitas saat bekerja karena akan menampilkan detail tinggi ketika kamu sedang menggunakan Excel atau aplikasi produktivitas semacamnya.
Tidak ketinggalan pula desain yang sangat ergonomis sehingga kamu dapat menyesuaikan posisi yang pas selama menggunakannya. Mata tidak akan cepat lelah karena ini dilengkapi dengan blue-light filter yang dapat diaktifkan lewat jalan pintas di tombol pengoperasian. Berbicara gangguan black crush, ini tidak terlalu menjadi masalah karena masih dalam tahap wajar serta terdapat dukungan HDR. Harga untuk monitor ini adalah Rp4.149.000.