Review MSI GS75 Stealth, laptop kencang dengan form-factor ringkas
MSI memiliki laptop gaming berukuran ringkas dan sangat tipis, namun membawa spesifikasi monster yang siap melahap gim-gim populer Anda.
Laptop gaming itu awalnya cenderung berukuran ‘gambot’. Jika tidak salah ingat, saya sempat takjub ketika MSI meluncurkan seri GT80 2QE Titan SLI sekitar lima tahun lalu. Saat itu saya berpikir, untuk dapat memainkan gim bertaraf AAA, haruslah punya laptop seperti ini. Jujur saja, ukuran laptop seperti ini kurang praktis untuk dibawa-bawa karena besar dan tebal sekali.
Namun, semua berubah semenjak NVIDIA ‘menyerang’. Mereka mengenalkan inovasi yang mereka sebut Max-Q Design, menyulap ukuran yang awalnya besar menjadi tipis layaknya laptop mainstream kebanyakan. Meski tipis, NVIDIA tetap dapat memberikan performa yang sangat bertenaga.
Sejak itu, mulai banyak laptop gaming yang tersedia di pasaran. Salah satunya adalah MSI GS75 Stealth yang sudah menemani aktivitas WFH saya sebulan terakhir. Meski bukan produk anyar, dilengkapi dengan spesifikasi prosesor Intel Core i7 generasi sembilan, grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 Max-Q Design, RAM 32 GB, dan penyimpanan SSD NVMe berkapasitas 1 TB, laptop ini masih tergolong ‘monster’ yang bisa melahap judul-judul gim populer bertaraf AAA dengan mudah.
Oke, sebelum mulai mengulas kemampuan laptop gaming MSI GS75 Stealth ini, berikut ini spesifikasi lengkapnya:
CPU | Intel Core i7-9750H |
OS | Windows 10 Home |
Layar | 17,3-inci, 1080p, 240Hz |
Grafis | NVIDIA® GeForce RTX™ 2070 With Max-Q Design, 8GB GDDR6 |
Memory | DDR4 2 Slots 32 GB |
Storage | 1 TB SSD NVMe |
Webcam | HD type (30fps@720p) |
Koneksi | Killer Gb LAN Killer ac Wi-Fi + Bluetooth v5 |
Audio | 2x 2W Speaker |
Audio Jack | 1x Mic-in 1x Headphone-out (HiFi) Audio Jack |
I/O Port | 1x RJ45 1x Micro SD Card Reader 1x (4K @ 60Hz) HDMI 1x Type-C (USB3.2 Gen2 / DP / Thunderbolt™3) 1x Type-C USB3.2 Gen1 3x Type-A USB3.2 Gen2 |
Baterai | 4-Cell Li-Polymer 82 |
AC Adapter | 230W Slim adapter |
Dimensi | 396.1 x 259.5 x 18.95 mm |
Bobot | 2.28 kg |
Harga | Rp43.499.000 |
Monster yang low-profile
Jika kalian mencari laptop gaming yang memiliki rancang bangun yang 'gamer banget', laptop ini sepertinya kurang cocok untuk kalian. Meski begitu, bukan berarti laptop ini tidak memiliki sisi gamer yang kental. Dengan meluncurkan seri ini, MSI tampaknya ingin memberikan pilihan bagi gamer yang lebih suka tampilan low-profile.
MSI GS75 Stealth memiliki desain tidak seperti laptop gaming kebanyakan. Pada sisi luarnya tak banyak riasan dan desain lekukan yang agresif. Hanya ada sebuah logo MSI ditengah cover dengan sapuan warna hitam metalik. Ketimbang terkesan sebagai laptop gaming, MSI GS75 Stealth ini justru terlihat seperti laptop mainstream berukuran 17 inci. Minimalis sekali menurut saya, tapi entah kenapa saya justru menyukainya.
Agar tidak terlihat membosankan, MSI mengaplikasikan engsel berlatar emas seperti pada logo MSI di covernya. Sapuan emas ini juga terdapat pada pingiran cover dan touchpadnya. Perpaduan hitam dan emas selalu memberikan kesan mewah dan elegan, komposisinya juga pas dan tidak berlebihan.
Ukuran laptop ini tergolong sangat ringkas untuk sebuah laptop gaming, apalagi jika dibandingkan dengan saudaranya dulu (seri Titan). MSI GS75 ini ketebalannya berkisar 18,95 mm dengan bobot 2,28 kilogram saja. Masih masuk akal untuk dibawa bepergian menggunakan ransel.
Meski tipis, MSI GS75 Stealth tetap menawarkan konektivitas yang cukup beragam. Di sisi kiri ada port LAN, USB type-A Gen2, slot Micro SD, mikrofon dan headphone. Sementara di sisi kanan ada port HDMI, USB type-C Thunderbolt, USB type-C Gen1, dan dua port USB type-A Gen2.
Dibekali port segitu banyak, tentunya menawarkan berbagai skenario kegunaan. Umumnya port yang wajib terpakai adalah dua port USB untuk mouse gaming dan headphone gaming. Sebagai alternatif, headphone gaming juga bisa menggunakan port audio 3,5 mm. Masih menyisakan banyak sekali port untuk perangkat lainnya.
Fitur-fitur ekslusif
Pertama kali membuka cover layarnya, perhatian saya langssung tertuju pada stiker yang tertempel di pojok kiri bawah layar. Ada tulisan di stiker tersebut yang bertuliskan 240 Hz Ultra Fast Gaming Display. Menarik sekali.
Layar sebesar 17,3 inci dengan resolusi 1920 x 1080 di hadapan saya ini memiliki kecepatan refresh hingga 240 Hz. Untuk segmen laptop gaming, refresh rate yang ditawarkan laptop ini termasuk tinggi.
Dengan refresh rate setinggi ini, laptop ini tentu akan asyik banget diajak bermain gim apa pun. Hal ini dikarenakan, layarnya dapat merender gambar sangat cepat tiap detiknya. Tentu saja ini akan berimbas pada tampilan yang halus di beberapa skenario penggunaan.
Hal kedua yang menarik perhatian adalah keyboard SteelSeries per key RGB. Bukan mekanikal tentunya, melainkan keyboard dengan keycap rendah seperti laptop pada umumnya. Hanya saja keyboard ini punya dukungan backlit RGB, artinya setiap keyboardnya bisa mengeluarkan beberapa cahaya yang berbeda.
Ada beberapa preset tampilan yang bisa dipakai. Caranya hanya dengan membuka aplikasi SteelSeries Engine 3. Untuk tampilan defaultnya disebut Gold Splash, efeknya seperti riak air dengan warna gold dari tengah hingga ke pinggir keyboard. Selebihnya ada 8 preset bawaan yang menawarkan tampilan berbeda-beda.
Fitur kerennya ada pada kemampuan aplikasi SteelSeries Engine 3 yang dapat mendeteksi gim yang sedang dibuka, lalu menyesuaikan tampilan cahaya pada keyboardnya. Fitur ini cukup keren mengingat setiap gim memiliki posisi tombol yang berbeda dilihat dari tombol yang paling sering digunakan. Ambil contoh, gim bergenre FPS dan MOBA akan memiliki tampilan warna LED yang berbeda.
Selain itu kemudahan lain yang ditawarkan keyboardnya adalah tombol Fn yang ketika ditekan akan mengaktifkan LED di bawah keycap yang memiliki fungsi-fungsi tertentu. Seperti contohnya pengaturan volume dan tingkat kecerahan cahaya. Fitur ini membantu saya untuk menemukan tombol yang tepat ketika ingin mengakses fitur atau perintah tertentu di segala kondisi cahaya.
Touchpadnya pun sudah mendukung sentuhan Multi-Touch. Total ada sembilan sentuhan yang bisa digunakan pengguna ketika mengoperasikan laptop ini tanpa dukungan mouse. Mulai dari mengaktifkan Cortana, menaktifkan Action Center, dan berpindah antar aplikasi (Multitasking Gestures).
Memang dasarnya sifat manusia yang ingin tahu. Sebelum mulai menjajal main dan uji benchmark, saya ‘utek-utek’ dulu kira-kira fitur apalagi yang ada di laptop ini. Dan saya menemukan MSI Dragon Center.
Oke, fitur ekslusif ini berupa aplikasi yang dapat menjadi pusat informasi yang dibutuhkan pengguna. Mulai dari persentase kinerja prosesor, GPU, Memory dan Storage Disk. MSI Dragon Center juga memiliki beberapa fitur optimalisasi melalui System Tuner. Dengan fitur ini saya bisa menggunakan preset untuk beberapa skenario penggunaan seperti mode Performance untuk bermain gim, Theater untuk meningkatkan pengalaman saat menonton film, Meeting, dan dua buah Profile untuk dikostumisasi.
MSI Dragon Center juga didukung oleh fitur Gaming Mode yang bisa mengoptimalkan sistem dan beberapa pengaturan lainnya meliputi tampilan layar, audio, dan pencahayaan keyboard sesuai dengan gim yang dimainkan. Fitur Game Mode mengandalkan Game Sense untuk mendeteksi gim yang sedang dimainkan, kemudian memberikan pengaturan yang tepat.