sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
Rabu, 14 Feb 2018 15:30 WIB

Asus VivoBook A405UQ: Barang mewah untuk rakyat

Notebook ramping milik Asus ini bak model cantik yang serba bisa

Asus VivoBook A405UQ: Barang mewah untuk rakyat
Asus VivoBook A405UQ ini dibanderol pada harga Rp 8 jutaan (tek.id / DHS)

Mencari notebook itu kadang gampang-gampang susah. Giliran ada duitnya, modelnya tidak ada yang pas dihati. Giliran ketemu model yang cakep, tapi duitnya tidak cukup. Lucu memang, seringkali keinginan hati tidak sebanding lurus sama isi dompet. Pinginnya notebook yang bagus, terlihat mewah, powerful, tapi harganya murah. Emang ada? Ada kok. Cukup murah lah setidaknya.

Notebook Asus A405U bisa jadi pilihan buat kamu yang lagi mencari notebook dengan tampilan yang terbilang cakep, tapi dibanderol cukup merakyat. Mau dibawa "ngeceng" kemana aja oke, buat ngerjain kerjaan atau diajak maen juga ayo. Begini ulasannya

When Beauty meet Tech

Desain A405UQ terbilang ringkas dan tipis, wujudnya sekilas mirip ultrabook meski tidak tipis-tipis banget. Beratnya saja cuma 1,3 kg, dan itulah alasannya kenapa notebook ini ideal dibawa kemana saja. Cocok banget buat pekerja nomaden yang aktif kerja diluar kantor dan sering "bopong-bopong" notebok kesana kemari.

Vivobook mengusung layar berukuran 14 inci, disini Asus memberikan sentuhan menarik yang menjadi khas dari VivoBook generasi barunya. Hasilnya dimensi notebook ini bisa dibuat lebih kecil dari notebook 14 inci kebanyakan, panjangnya hanya 326,4 mm, lebar 225,5 mm, dan tinggi 18,75 mm. Sebagai perbandingan kami menggunakan notebook Ideapad 14 inci dengan panjang 341,8 mm, lebar 249,9 mm, dan tinggi 22,7 mm dengan bobot mencapai 2.2 kg. Jelas VivoBook A405U lebih mungil dan ringkas bukan?

Tentu ini bukan sihir, Asus hanya mengoptimalkan teknologi saja. NanoEdge namanya, sebuah desain monitor ber-bezel tipis yang memungkinkan layar berukuran 14 inci dimasukan ke dalam form-factor notebook berukuran 13 inci. Karena berwujud kecil, keyboard pun harus disesuaikan dengan area yang ada. Meski terasa agak kecil, keycap-nya masih nyaman untuk dipakai mengetik.

Tidak pelit fitur

VivoBook A405UQ juga dibekali dengan Asus Splendid, teknologi yang disiapkan untuk mengoptimalkan tampilan monitor sesuai kebutuhan pengguna. Selain itu masih ada teknologi Asus Tru2Life yang juga berkeja mengoptimalkan tampilan dengan menampilkan ketajaman dan kontras pada setiap piksel di setiap frame. Dua teknologi ini memberikan pengalaman seru ketika menonton konten multimedia dengan tampilan yang tajam.

Urusan audio juga cukup diperhatikan, karenanya Asus menggunakan kombinasi hardware dan software untuk mendukung pengalaman multimedia yang seru. Untuk itu Asus menyematkan teknologi jempolan SonicMaster yang senantiasa mendukung performa audio pada perangkat mobile-nya. Tak heran notebook ini dapat memberikan kualitas audio cukup baik dengan porsi bass yang cukup bertenaga.

Meski terkesan ringkas, VivoBook tergolong lengkap untuk sektor konektivitas. Ia bahkan dibekali konektivitas USB tipe-C untuk kemudahan mentransfer data antar perangkat dengan kecepatan hingga 5Gbps. Satu hal yang saya sukai adalah Asus tidak menanggalkan port generasi sebelumnya seperti USB Super Speed dan USB 2.0 tua. Karena mengingat masih banyak pengguna yang menggunakan USB sebagai media transfer data yang umum digunakan.

Spefisikasi buat pengguna muda

Asus A405UQ dibanderol pada harga kisaran Rp8 jutaan. Ia dibekali prosesor Intel Core i5-7200U dengan base clock speed 2,5 GHz, namun pada mode Turbo Boost kecepatan clock speed-nya bisa meningkat hinga 3,10 GHz. Untuk memorinya, Asus A405UQ hanya dibekali memori DDR4 single channel dengan kapasitas 4GB yang berjalan pada frekuensi 665MHz.   

Asus juga cukup memerhatikan sektor grafis dengan membenamkan chip Nvidia GeForce 940MX. Selain untuk membantu pengolahan grafis, notebook ini sepertinya juga disiapkan untuk menjadi multimedia station kelas menengah, gim-gim ringan tentu tidak menjadi masalah ketika dimainkan di notebook ini. Namun sangat terbatas sekali karena kapasitas RAM-nya yang tidak besar.

Secara penggunaan, notebook ini mampu menemani aktivitas harian saya mulai dari mengetik, browsing, nonton film, denger musik, streaming, sambil sesekali bermain gim. Gim yang saya mainkan juga tidak jauh-jauh dari Dota 2, mengingat RAM-nya hanya 4GB saja yang rasanya agak mustahil memainkan gim bertaraf AAA. Meski saya nekat mengujinya bermain The Witcher yang bisa dikatakan cukup playable. Sisanya saya uji menggunakan aplikasi benchmark, begini hasilnya:

Menurut saya

Jika saya punya notebook ini, saya akan merasa banyak puasnya namun tetap ada poin yang kurang saya sukai. Kenapa? Secara keseluruhan VivoBook A405UQ cukup menarik perhatian saya. Ia tampil cantik, elegan, dan mewah. Dibalik karakter genitnya, VivoBook tampil cukup bertenaga. Mungkin karena ia dirancang untuk pengguna muda aktif yang membutuhkan kombinasi keindahan dan kekuatan pada satu perangkat. Perangkat yang cukup ringkas dan mudah dibawa.

Selain wujudnya yang cantik notebook ini juga terbukti ideal buat bekerja . Kombinasi prosesor dengan dukungan RAM 4GB bisa buat menunjang aktivitas harian pengguna aktif yang mobile. Kinerjanya tergolong cukup oke kok buat nemenin aktivitas kerjaan harian apalagi cuma buat ngetik dan browsing saja.

Untuk urusan multimedia, notebook ini dikemas dengan dukungan teknologi seperti Asus Splendid dan SonicMaster. Dua teknologi ini membantu mengoptimalkan pengalaman ketika menikmati konten multimedia seperti menonton film atau streaming musik. Ditambah VivoBook dibekali dengan chip grafis Nvidia 940MX, gemes rasanya kalau tidak dijajal untuk bermain gim. 

Dari pengalaman saya main Dota 2, notebook ini menunjukan performa yang baik. Uniknya saya mendapatkan pengalaman menarik yaitu notebook ini menunjukan rerata framerate yang tergolong tinggi di semua tingkat pengaturan grafis, mulai dari Low hingga High.

Setelah Dota 2 gim The Witcher 3: Wild Hunt pun saya jajal dimulai dari pengaturan grafis mentok kiri. Pengalaman bermain The Witcher 3: Wild Hunt masih cukup bisa dinikmati, meski rerata framerate tercatat dibawah 30 FPS di beberapa kondisi. 

Sayangnya notebook ini tidak memberikan opsi untuk menambah kapasitas RAM karena desainnya tertutup oleh cover. Jikapun opsi untuk upgrade komponen kemungkinan hanya penggantian dari HDD ke SSD.

Jika kamu mencari partner in crime buat nemenin aktivitas seru harianmu, saya rasa VivoBook ini bisa menjadi perangkat yang tepat. Iya cantik, kuat, serba bisa, apalagi yang kamu butuhkan?

 

Share
×
tekid
back to top