POCO X6 5G, performa gebrakan dengan Snapdragon 7s Gen 2
POCO secara resmi baru saja meluncurkan ponsel terbaru mereka, POCO X6 5G ke Indonesia. Ponsel ini adalah yang pertama menggunakan prosesor Snapdragon 7s Gen 2.
Awal tahun ini, POCO kembali menggebrak pasar ponsel dengan menghadirkan perangkat pertama dengan prosesor Snapdragon 7s Gen 2, yaitu POCO X6 5G. Sebagai informasi, prosesor dari Qualcomm ini masuk ke dalam kelas atas yang diklaim memiliki fitur-fitur flagship. Chipset dengan basis 4nm ini mengusung CPU Kryo octa-core dengan clock hingga 2,4 GHz. Pembagian 8 core tersebut terdiri dari 4 core performa 2,4 GHz dan 4 core efisiensi 1,65 GHz.
Kali ini, saya memiliki kesempatan untuk mengulas ponsel terbaru dari POCO tersebut. Dari sisi spesifikasi teknis, unit yang saya pegang memiliki RAM 12 GB serta memori internal 256 GB. Sistem operasinya menggunakan Android 13 dengan lapisan antarmuka pengguna MIUI 14.
Kamera belakangnya terdiri dari tiga unit yang menyertakan kamera utama beresolusi 64 MP, kamera ultra lebar beresolusi 8 MP, dan kamera makro beresolusi 2 MP. Kamera depan ponsel dengan sertifikasi IP54 ini hadir dengan resolusi 16 MP. Simak artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui hasil review yang saya lakukan.
Desain menarik
Sebelumnya saja telah mengatakan bahwa ponsel terbaru dari POCO ini memiliki sertifikasi IP54. Artinya, POCO X6 5G tahan terhadap debu dan cipratan air sehingga kamu tidak perlu khawatir untuk ketangguhan ponsel ini di tengah lingkungan yang agak ekstrem. X6 yang hadir di tangan saya memiliki warna putih, dan saya menyukainya lantaran bodi belakangnya menyerupai batu marmer ditambah dengan glitter yang tambah terlihat ketika terkena cahaya.
Bodi ponsel ini terasa kokoh sehingga hampir menyerupai kelas premium. Keempat sisi pinggir ponsel dibuat rata yang mungkin akan menarik perhatian sebagian orang. Modul kamera belakangnya berwarna hitam dengan bentuk yang tidak terlalu menonjol. Meski demikian, masing-masing lensa dibuat cukup menonjol sehingga agak riskan ketika diletakkan di permukaan keras. Kamu tidak perlu khawatir akan hal ini, lantaran soft case yang diberikannya akan secara aman melindungi kamera belakang.
Saya juga menyukai soft case yang hadir bersama paket penjualan POCO X6 5G. Ini memiliki warna hitam tegas ketimbang warna jelly bening yang terkesan “murahan”. Soft case ini juga menghindari bodi licin ketika dipegang menggunakan satu tangan.
Layar POCO X6 5G hadir dengan ukuran 6,67 inci yang cukup besar sehingga dapat mengakomodasi aneka kegiatan seperti menonton film hingga mengedit video. Teknologi panel yang dimiliki layar ini adalah AMOLED dengan kecerahan hingga 1.800 sehingga tetap terlihat ketika saya melakukan komposisi ketika memotret siang hari.
Dengan refresh rate 120 Hz, kualitas visual saat bermain game, menonton video, atau sekadar melakukan scrolling, akan terlihat lebih mulus. refresh rate yang tinggi dapat menghasilkan efek cahaya, bayangan, dan warna yang lebih realistis dan mendetail. Hal yang tidak kalah menarik adalah bahwa bezel layar ponsel berdimensi 161,2 x 74,3 x 8 mm ini terlihat sangat tipis sehingga bidang pandang layar terlihat lebih luas.
Pada sisi bagian bawah, akan terlihat slot kartu SIM, port USB-C, dan lubang speaker. Beralih ke sisi kanan, di sini terlihat tombol daya dan volume. Sedangkan sisi atas terdapat infrared transmitter, lubang mikrofon, lubang speaker, dan port 3,5 mm untuk earphone/headphone. Tidak ada port atau tombol apa pun di sisi kiri.
Tidak ada sensor sidik jari di bodi POCO X6 5G. Artinya, sensor biometrik ini terintegrasi dengan layar ponsel yang akan terasa lebih premium. Oiya, profil ponsel ini juga terbilang tipis meski memiliki kapasitas baterai yang sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan ponsel di kelasnya, yaitu 5.100 mAh.
Kamera
Di bagian belakang, sub-brand dari Xiaomi ini melengkapi X6 5G dengan konfigurasi tiga kamera belakang. Pertama adalah lensa lebar 25 mm (setara 35 mm) beresolusi 64 MP dengan PDAF dan OIS untuk AF lebih akurat dan stabilisasi tanpa cropping.
Kamera kedua mengusung lensa ultra lebar 118 derajat beresolusi 8 MP. Sedangkan kamera terakhir adalah lensa makro beresolusi 2 MP. Sedangkan kamera depan (punch-hole di layar) memiliki sensor beresolusi 16 MP dengan lensa lebar.
Saya memotret bermacam-macam skenario untuk menguji performa kamera POCO X6 5G. Ini saya mulai dengan kamera utama di sore hari. Warna yang terlihat sangat bagus dengan hijau pada pohon dan rumput tampak alami, tidak ada gangguan over-exposure atau under-exposure pada bagian langit (awan) dan bagian bukit yang berjarak jauh.
Masih dalam pengujian kamera utama, tetapi kini beralih pada tempat di tengah pohon rindang yang di sela-sela daunnya terdapat sinar matahari yang masuk. Dalam kondisi ini, terdapat sedikit area yang terkena over-exposure seperti di pepohonan sebelah kiri atas. Namun, hal ini tidak terlalu mengganggu dan masih dalam tahap wajar. Kabar baiknya adalah warna tetap terlihat natural dengan detail yang terbilang tinggi untuk ponsel sekelas POCO X6 5G.
Selanjutnya saya mengambil pemandangan menggunakan kamera ultra lebar. Warna yang diberikan kamera ini hampir mirip dengan kamera utama, tetapi terdapat sedikit perbedaan kontras di beberapa pohon. Kabar baiknya, tidak ada gangguan over-exposure pada bagian langit dan bukit bagian atas di kejauhan, yang mana ini akan sulit ditampilkan jika performa kamera kurang bagus. Intinya, kamu dapat dengan bebas memotret pemandangan luas menggunakan kamera ultra lebar karena secara keseluruhan hasilnya tampak bagus.
Memotret subjek jauh terkadang membutuhkan kita melakukan zoom. Ketika saya mengambil foto menggunakan zoom digital 2x, sepintas hasilnya terlihat layaknya zoom optik. Namun jika dilihat lebih seksama, tingkat ketajaman detail agak menurun. Namun warna yang direproduksi masih terlihat natural.
Ketika saya memotret menggunakan zoom digital 4x, detail yang diberikannya sudah menurun banyak sehingga ketajaman pada pucuk daun pepohonan tidak lagi tampak alami. Pada titik ini, warna masih terlihat cukup bagus dengan porsi exposure yang cukup.
Selanjutnya saya memotret menggunakan zoom digital 6x. Pada pembesaran ini, warna telah menurun dengan detail yang jauh menurun. Jadi, disarankan untuk tidak menggunakan zoom 6x ke atas jika kamu menginginkan hasil yang bagus. Kabar baiknya adalah sistem OIS berperforma bagus sehingga hasil tidak blur ketika memotret dengan “focal length” panjang.
Satu dari 3 kamera belakang adalah kamera makro. Ini berguna untuk mempertahankan fokus meski dari jarak dekat. Warna dari lensa makro terlihat bagus dengan detail yang cukup, meski ada sedikit gangguan noise.
Memang, tidak ada kamera depth sensor di POCO X6 5G, tetapi ini sebuah masalah besar. Kamu tetap bisa memotret dengan latar belakang bokeh menggunakan ponsel ini dengan mengombinasikan kamera utama dan kamera ultra lebar untuk mengukur kedalaman latar belakang subjek. Hasil separasinya terlihat bagus di pinggiran subjek.
Memotret subjek dengan paparan cahaya kuat di latar belakang bukan menjadi masalah bagi POCO X6 5G. Mode HDR ponsel ini dapat menampilkan hasil yang bagus tanpa gangguan over-exposure atau under-exposure. Berkat teknologi kecerdasan buatan (AI), mode HDR dapat aktif sendiri.
Untuk kamera depan, ini menggunakan sensor beresolusi 16 MP. Kamu juga bisa menampilkan latar belakang bokeh meski tidak ada satu kamera lagi untuk mendeteksi kedalaman. Namun hasil separasi subjek dan latar belakang terlihat kurang terlalu rapi.
Hal yang dapat dibanggakan untuk kamera depan adalah warna terlihat cukup alami serta performa HDR yang bagus.
Setelah menjajal pada sore hari, kini saatnya saya menjajal kamera POCO X6 5G dalam kondisi malam hari. Performa kamera utama menampilkan foto yang terang. Warna lampu dan objek lain terlihat alami. Namun ada beberapa gangguan noise di area gelap serta sedikit gangguan blooming.
Untuk kamera ultra lebar pada malam hari yang dikelilingi beberapa lampu warna-warni, hasilnya terlihat terang meski tidak seperti kamera utama. Ada beberapa gangguan noise yang lebih banyak dari kamera utama serta terdapat flare. Meski demikian, bukan berarti kamu tidak boleh memotret kondisi malam hari menggunakan kamera ultra lebar.
Masih pada kondisi malam, tetapi sekarang memotret menggunakan kamera depan. Hasilnya terlihat terang. Meski ada beberapa noise dan flare, kamera ini tetap masih dapat diandalkan sehingga kamu tidak perlu ragu untuk menggunakannya saat minim pencahayaan.