realme GT Neo 3, performa mirip flagship
Belum lama ini realme GT Neo 3 secara resmi meluncur di Indonesia. Karena menjanjikan kecepatan, jadi desain ponsel ini terinspirasi dari mobil balap. Berikut adalah hasil ulasannya.
Sekitar awal bulan Juni ini, realme meluncurkan ponsel realme GT Neo 3 di Indonesia. Ponsel ini dibanderol Rp6,9 jutaan yang tergolong dalam segmen premium. Realme GT Neo 3 dibekali dengan prosesor MediaTek Dimensity 8100. Prosesor mobile ini dipadukan dengan kapasitas RAM 8 GB serta penyimpanan sebesar 256 GB. Penyimpanan internal ini sudah termasuk lega, sehingga bukan menjadi masalah jika GT Neo 3 tidak menawarkan slot untuk micro SD.
Sebenarnya realme menghadirkan dua versi untuk GT Neo 3 di Indonesia. Pertama adalah model yang diperkuat dengan fitur 150W UltraDart Charge, dan model lainnya memiliki fitur pengisian cepat 80W SuperDart Charge. Baik versi pengisian 150 W dan 80W memiliki prosesor yang sama serta penyimpanan yang sama pula. Pada ulasan kali ini, kebetulan perangkat yang saya uji adalah model dengan 80W SuperDart Charge.
Desain
Pada saat peluncurannya, realme GT Neo 3 mengunggulkan kecepatan performanya. Dan ya, termasuk dengan kecepatan isi ulangnya. Oleh karena itu, tidak heran bahwa desain ponsel tersebut terinspirasi dari desain mobil balap. GT Neo 3 yang ada di tangan saya memiliki warna Biru Nitro, lengkap dengan dua garis biru berwarna putih pada bagian belakangnya.
Bodi belakang tersebut terbuat dari bahan matte yang terlihat mewah. Kemungkinan besar orang-orang akan menyukai material yang digunakan oleh bodi ponsel ini. Modul kamera belakang terdapat di pojok kanan atas yang tidak terlalu menonjol. Penataan kamera di dalam modul berbentuk seperti segitiga dengan kamera utama yang berada di atas. Di bawah kamera utama, terdapat lampu flash LED.
Ponsel yang berjalan dengan sistem operasi Android 12 (realme UI 3.0) ini memiliki konfigurasi tiga kamera. Kamera utama menggunakan sensor Sony IMX766 beresolusi 50 MP. Kamera utama ini memiliki stabilisasi berbasis OIS sehingga menjanjikan perekaman video yang stabil. Kamera kedua memiliki lensa ultra lebar dengan resolusi 8 MP. Sedangkan kamera terakhir adalah kamera makro untuk melakukan fokus jarak dekat.
Dari segi layar, realme GT Neo 3 memiliki ukuran 6,7 inci. Teknologi panel layar yang digunakannya adalah AMOLED dengan refresh rate 120 Hz. Layar beresolusi Full HD+ dari GT Neo 3 bisa memperkirakan lintasan gerakan objek pada layar melalui chip dan algoritma canggih, dengan menambahkan motion compensation frame di antara dua frame untuk membuat visualisasi gambar lebih halus. Terdapat desain punch-hole di bagian tengah atas layar untuk tempat kamera depan, yang beresolusi 16 MP.
Pada bagian sisi bawah, terdapat slot kartu SIM, mikrofon, port USB Type-C, dan speaker. Sedangkan sisi sebelah atas menyertakan speaker dan mikrofon. Artinya, ponsel ini memiliki speaker ganda untuk menampilkan efek suara stereo.
Beralih ke sisi sebelah kanan, di sini hanya terdapat tombol daya. Sedangkan tombol volume terletak di sisi sebelah kiri. Dengan demikian, tombol daya dan volume terletak di sisi yang berseberangan, sehingga minim bagi pengguna untuk melakukan kesalahan tekan antara tombol volume dan tombol daya.
Kamera
Pengujian performa kamera dimulai dengan memotret menggunakan kamera utama pada siang hari. Untuk warna, realme GT Neo 3 dapat menampilkan hasil yang alami. Ini dapat dilihat dari warna air, tanah, pohon, rumput dan segalanya. Sayangnya pada pohon yang berada di kejauhan, terlihat terjadi sedikit over-exposure sehingga warnanya menjadi memudar. Untuk ketajaman, kamera utama pada ponsel tersebut bisa diandalkan. Kemampuan kecerdasan buatan (AI) GT Neo 3 terbilang akurat dan responsif saat menentukan gambar yang difoto.
Kamera kedua dari ponsel ini menampilkan lensa ultra lebar. Meskipun tidak ada pengaturan distorsi pada menu kamera, hasil lensa ultra lebar tidak menampilkan distorsi pada pinggiran gambar. Pada Saturasi warna pada kamera lensa ultra lebar lebih tinggi daripada kamera utama. Selain itu, terdapat gangguan under-exposure pada bagian bawah pohon di kejauhan sebelah kanan. Sebagai catatan, area ini seharusnya terang. Meski demikian, secara keseluruhan gambar yang dihasilkannya terlihat bagus dengan detail yang mumpuni. Sama seperti kamera utama, AI pada kamera ultra lebar juga responsif.
Seperti yang telah kita ketahui, kamera lensa makro memungkinkan kita memotret subjek dari arah dekat dan tetap fokus. Salah satu dari tiga kamera GT Neo 3 memiliki lensa makro yang menawarkan fokus hingga 4 cm. Gambar yang dihasilkannya cukup baik, guratan-guratan bagian dalam bunga yang saya foto tampak jelas dengan warna yang cerah.
Tidak lupa saya memotret subjek yang membelakangi cahaya untuk menguji seberapa andal performa HDR pada kamera ponsel ini. Pada daun-daun di pohon sebelah bawah, warna hijaunya tetap terlihat tanpa gangguan under-exposure atau sebaliknya. Bahkan, daun-daun pada pohon yang berada di kejauhan tetap tampak hijau, artinya tidak ada gangguan exposure yang mendominasi. Namun, jika diperhatikan lebih teliti lagi, daun-daun di ranting bagian atas agak berwarna gelap yang seharusnya hijau.
Jika ingin memotret dengan latar belakang bokeh agar subjek terlihat lebih menonjol, maka kamu dapat menggunakan mode Portrait dalam aplikasi kamera GT Neo 3. Intensitas bokeh yang dapat diterapkan adalah f/0.95 hingga f/16. Perlu diingat adalah efek bokeh yang diberikan pada kamera ini adalah simulasi yang dilakukan secara digital. Hasilnya, kamera ini dapat memisahkan subjek utama dan layar belakang secara baik.
Untuk kamera depan, tentu saja kamera ini memiliki fitur HDR yang berguna untuk melakukan selfie saat membelakangi cahaya matahari atau yang lainnya. Secara mode HDR pada kamera depan dapat diandalkan. Baik subjek dan latar belakang tidak ada gangguan exposure. Bahkan, gelombang kecil pada air danau masih terlihat tanpa gangguan exposure yang berlebihan.
Sama seperti kamera belakang, kamu juga dapat menambahkan efek bokeh pada kamera depan. Efek bokeh digital yang dapat diberikannya adalah f/0.95 hingga f/16. Meski ada sedikit gangguan pencampuran antara subjek dan latar belakang, secara keseluruhan efek bokeh yang diberikannya bagus. Selain itu, fungsi Face Detection masih dapat menandai wajah meski saya menggunakan masker.
Hal yang tidak kalah menariknya adalah ketika merekam video menggunakan GT Neo 3. Pasalnya, stabilisasi pada kameranya berdasarkan optik atau biasa yang disebut Optical Image Stabilization (OIS). Saya pun mengujinya dengan merekam video saat mengendarai sepeda motor. Hasilnya adalah rekaman yang cukup stabil meskipun tangan saya bergoyang. Memang, ada sedikit pergerakan pada video ketika diperhatikan lebih lanjut, tetapi ini masih sangat dapat dimaklumi.
Kamera utama pada realme GT Neo 3 juga dapat diandalkan untuk memotret pada malam hari. Sebab, kamera ini memberikan warna yang cukup natural pada beberapa area. Pada bagian tertinggi gedung sebelah kanan, warna dapat disodorkan dengan baik. Dan meskipun ada banyak lampu berwarna, GT Neo 3 tetap merepresentasikannya dengan cukup bagus. Walau ada gangguan blooming pada lampu-lampu berwarna putih di beberapa sisi gedung, ini cukup wajar. Hal yang tidak kalah menarik adalah hasilnya tampak minim gangguan noise tanpa mengorbankan detail.
Sekarang kita beralih untuk menguji performa kamera ultra lebar pada malam hari. Berbeda dengan kamera utama, kamera ultra lebar menampilkan warna yang agak sedikit bergeser pada bagian tertinggi gedung yang saya foto. Meski demikian, huruf-huruf yang dibentuk dengan lampu masih terlihat jelas tanpa gangguan blooming atau berpendar secara berlebihan. Meski demikian, masih ada batas wajar pada gangguan blooming di lampu berwarna putih sebelah kiri gedung. Terdapat gangguan noise pada area gelap.
Jangan khawatir dengan performa kamera depan realme GT Neo 3. Pasalnya, hasil yang diberikannya sangat terang meski dalam keadaan minim cahaya. Kondisi white balance tetap terjaga pada area putih. Meskipun ada gangguan flare pada lampu di sebelah kanan atas, sebagian besar warna yang dihasilkannya cukup baik dengan detail yang lumayan terjaga.
Performa
Ponsel realme GT Neo 3 diperkuat dengan prosesor Dimensity 8100 5G. System on chip (SoC) ini dipadukan dengan kapasitas RAM 8 GB serta penyimpanan internal 256 GB. Untuk menjajal performanya, benchmark awal yang saya jalankan adalah PCMark Work, yang mengukur seberapa andal ponsel untuk digunakan kegiatan sehari-hari.
Secara keseluruhan, nilai yang dicapai oleh GT Neo 3 dari PCMark adalah 10.971 poin. Untuk referensi, saya juga menyertakan hasil PCMark dari ponsel flagship realme GT 2 Pro, yaitu 13.579 poin. Sebagai catatan, realme GT 2 Pro diperkuat dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 1 serta RAM 12 GB, dan penyimpanan internal 256 GB.
Agar dapat mengetahui seberapa cepat performa penyimpanan internalnya, saya menjalankan aplikasi PCMark Storage di GT Neo 3. Nilai keseluruhan dari ponsel ini adalah 34.906 poin. Sebagai perbandingan, GT 2 Pro mendapatkan hasil 36.972 poin. Jadi, GT Neo 3 tidak terlampau jauh di bawah ponsel flagship dari realme.
Selanjutnya, agar bisa mengetahui performa prosesor yang diusungnya, tidak lupa saya menjalankan benchmark Geekbench 5. Untuk percobaan Single Core, GT Neo 3 berhasil mengantongi skor 973 poin. Sedangkan pengujian multi-core dapat ditorehnya dengan nilai 4.048 poin.
Benchmark yang saya jalankan selanjutnya adalah 3DMark. Sebagai informasi, aplikasi ini berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah GT Neo 3 akan enak dipakai untuk bermain gim atau tidak. Pada 3Dmark Wild Life, ponsel ini memiliki skor 3.484 poin. Di sisi lain, 3DMark Wild Life Unlimited dapat dikumpulkannya dengan nilai 3.377 poin.
Banyak dari kita yang sering menonton film secara streaming menggunakan ponsel. Oleh karena itu, saya juga melakukan uji coba pada kemampuan daya tahan baterainya. Untuk 1 jam melakukan streaming video, kapasitas baterai yang berkurang adalah 6%. Sedangkan penggunaan 2 jam untuk menonton streaming akan menggunakan daya baterai sebanyak 11%.
Setelah menonton streaming, saya juga mencatat penggunaan baterai saat merekam video terus-menerus. Durasi perekaman 1 jam akan menghabiskan tenaga baterai sebanyak 17%. Di sisi lain, jika saya merekam selama dua jam maka akan menghabiskan daya baterai sebanyak 34%.
Kapasitas baterai yang dipakai untuk GT Neo 3 adalah sebanyak 5.000 mAh. Dalam pengujian sintetis menggunakan benchmark PCMark, baterai ini bertahan selama 14 jam 11 menit. Ini jauh lebih lama jika dibandingkan dengan realme GT 2 Pro, yaitu 9 jam 32 menit pada kapasitas baterai yang sama.
Ponsel realme GT Neo 3 yang ada di tangan saya memiliki pengisian baterai cepat 80W, yang disebut oleh realme sebagai 80W SuperDart Charge. Kebetulan saya sempat mencatat kecepatan isi ulang baterai ini. Untuk 10 menit pertama pengisian dari keadaan kosong, maka baterai yang terisi adalah sebanyak 42%. Dalam durasi 30 menit pengisian, maka baterainya menjadi 96%. Untuk mengisi baterai hingga penuh, hanya memerlukan durasi 37 menit. Intinya, pengisian baterainya sangat cepat.
Kesimpulan
Meskipun bukan termasuk flagship, realme GT Neo 3 memiliki performa yang cepat yang dapat sangat diandalkan. Dalam beberapa pengujian benchmark, ponsel ini tidak berbeda terlampau jauh di bawah ponsel realme flagship dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 1 serta RAM 12 GB.
Untuk fotografi, kamera utamanya dapat diandalkan siang dan malam hari. Seperti yang sudah dicoba sebelumnya, kecerdasan buatan (AI) yang dimilikinya secara akurat dapat mendeteksi dengan cepat skema yang akan difoto, baik menggunakan kamera utama maupun kamera ultra lebar. Memang, kualitas kamera ultra lebar tidak sebagus kamera utama, tetapi bukan berarti kamu harus ragu menggunakan lensa ultra lebar pada malam hari.
Penerapan OIS pada sistem stabilisasinya juga memberikan stabilitas layaknya flagship. Selain itu, baterainya juga terbilang irit dan memiliki pengisian super cepat. Siapkan kocek seharga Rp6.999.000 jika kamu berniat realme GT Neo 3.