sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Kamis, 04 Nov 2021 17:15 WIB

Review ROG Cetra II Core, berasa nge-cheat

Dengan karakter bass yang sangat bertenaga, ROG Cetra II Core memiliki penggambaran arah suara sangat baik.

Review ROG Cetra II Core, berasa nge-cheat

Masih seputar perangkat gaming, ASUS kembali menawarkan peripheral audio untuk para gamer di Indonesia. Setelah sebelumnya ASUS mengenalkan ROG Cetra tahun 2019 silam, kini mereka meluncukan varian headphone in-ear generasi kedua yang disebut ROG Cetra II Core.

Dibanderol lebih murah, ROG Cetra II Core tentu membawa beberapa fitur yang bisa menunjang gamer kala bermain gim. Apa saja fiturnya, berikut ulasannya.

DNA desain masih sama

ROG Cetra II Core hadir dengan DNA desain yang sama dari Cetra generasi pertamanya. Jika diperhatikan, housing drivernya sangat mirip. Hanya beberapa detail saja yang terlihat berbeda. Seperti finishing, logo ROG, warna ear tips, serta hilangnya lekukan untuk memasang ear fin.

Meski tak ada lekukan untuk memasang ear fin seperti pada Cetra generasi pertama, namun Cetra II Core masih tetap menyediakan ear fin dalam paket penjualan. Buat apa? Ternyata metode pemasangan ear fin pada Cetra II Core berbeda. Bisa dilihat dari desain ear fin yang menyerupai slip on untuk housing. Tak lagi menggunakan klip seperti pada Cetra generasi pertama.

Kabel yang digunakan pada Cetra versi II Core juga lebih kecil jika dibandingkan dengan Cetra generasi pertamanya. Posisi mikrofon yang sebelumnya dipisahkan dari inline kontroler, kini dijadikan satu.

Namun, di Cetra II Core posisi inline kontrolernya sedikit lebih tinggi. Mungkin tujuannya agar mikrofon lebih dekat dengan mulut gamer, sehingga mikrofon lebih mudah menangkap suara yang dilontarkan gamer. Untuk panjang kabelnya tidak jauh berbeda.

Cetra II Core tak lagi menggunakan konektor USB type-C, melainkan 3,5mm. Dengan begitu, Cetra II Core jauh lebih fleksibel digunakan dibanyak smartphone, laptop, bahkan konsol gim.

Lebih sederhana

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, Cetra II Core hadir dengan DNA desain yang sama seperti Cetra generasi pertamanya. Hanya saja, ada beberapa perbedaan dari seri kedua Cetra ini.

Hal pertama yang berbeda ada pada housingnya. Logo ROG pada housing Cetra II Core tak lagi menyala merah ketika konektor 3,5mm dihubungkan dengan perangkat baik itu smartphone, laptop, atau konsol gim.

Hal ini dikarenakan pemilihan konektor Cetra II Core yang tidak mendukung transfer daya seperti USB type-C pada seri pertamanya. Sebagai gantinya, Logo mata ROG dikelir dengan warna merah.

Hal kedua yang membedakan Cetra II Core adalah versi ini tak lagi didukung oleh fitur ANC. Ini sebenarnya sudah bisa dilihat dalam kotak penjualannya. Di bagian muka, tertulis ROG Cetra II Core 3,5mm Gaming Headphones, tak lagi disebutkan ANC gaming headphones.

Meski hadir dengan beberapa fitur yang dihilangkan, ROG Cetra II Core tetap dibekali dengan hard case serta aksesori bawaan. Berikut aksesori yang akan didapatkan gamer dalam hard case Cetra II:

Gim, musik, film dan pengalamannya

Masih ke tergolong dalam lini seri ROG, Cetra II merupakan versi kedua headphone in-ear milik ASUS yang dikenalkan ke pasar Indonesia. Selain memang khusus dirancang untuk menunjang gamer kala bermain gim, headphone ini juga saya pakai sesekali untuk mendengarkan musik dan menonton film.

Seperti apa karakter suaranya? Nge-bass banget. Ya, ROG Cetra memiliki karakter suara dengan bass yang sangat bertenaga. Headphone dengan karakter seperti ini memang bisa membuat pengalaman bermain gim menjadi lebih seru. Hal ini dikarenakan efek ledakan dan tembakan pada headphone dengan karakter bass yang dominan akan terdengar lebih menggelegar. Contohnya gim-gim bergenre FPS.

Meski memiliki karakter bass yang sangat bertenaga, saya masih masih bisa berkomunikasi dengan lancar dan mendengar suara rekan satu tim dengan jelas kala bermain CODM Mobile.

Adapun keunggulan yang dimiliki Cetra II adalah headphone ini mampu memberikan detail arah datangnya suara dengan sangat baik. Menggunakan headphone ini saya jadi lebih awas dengan kondisi di sekitar, seperti suara tembakan di kejauhan, juga gambaran jaraknya.

Tak hanya itu, headphone ini juga dapat menggambarkan suara langkah kaki musuh yang ada di sekitar dengan jelas. Biasanya saya masih sesekali melirik map untuk memastikan dari mana musuh datang dengan melihat posisi logo kaki di map.

Dengan Cetra II, saya sudah bisa mendengar dengan jelas detail arah kaki musuh yang cukup dekat tanpa harus melihat ke map terlebih dahulu. Yang tak kalah keren, bahkan saat map belum menunjukkan ikon kaki musuh, headphone ini sudah bisa memberikan asal suara dengan presisi. Rasanya jadi seperti pakai cheat saja.

Karena karakter bass yang cukup bertenaga, headphone ini juga cocok untuk dipakai menonton film. Khususnya film-film besutan Michael Bay yang kaya akan ledakan-ledakan di hampir setiap film garapannya.

Begitu juga untuk musik. Bagi penggemar music-musik EDM atau Electro pasti akan langsung nyetel dengan headphone ini. Terutama dengan music-musik yang memainkan variasi bass yang cukup kaya, seperti lagu-lagu milik Lauv. Saya juga masih bisa menikmati karakter suara Kudamai dalam lagu Mendung Tanpo Udan versi original. Di mana pada versi original ini bergaya pop, jauh dari kesan koplo yang saat ini dipopulerkan oleh beberapa penyanyi.

Lebih bold dan terjangkau

Dibanderol tak sampai sejutaan, ROG Cetra II Core memang menawarkan pengalaman bermain gim yang menarik dengan karakter suara bass yang sangat bertenaga. Alhasil sesi bermain gim jadi makin imersif berkat dominasi bass yang menggelegar. Selain itu, kemampuan penggambaran arah suara juga perlu diacungi jempol.

Varian kedua ini hadir dengan jack audio 3,5 mm sehingga fleksibel digunakan di beberapa perangkat, mulai dari smartphone hingga laptop. Meski tanpa fitur ANC, desain eartipsnya cukup efektif meredam suara dari luar.

75
ROG Cetra II Core
 
Keunggulan
  • Desain ergonomik
  • Detail suara
  • Harga
 
Kekurangan
  • Dominasi bass
  •  
  •  
Share
×
tekid
back to top