sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Jumat, 20 Des 2019 10:06 WIB

Review ROG Phone 2, ini baru smartphone gaming buat gamer antusias

Memiliki kemampuan overclock, Asus ROG Phone 2 bisa jadi pilihan para gamer antusias dengan harga yang cukup kompetitif.

Review ROG Phone 2, ini baru smartphone gaming buat gamer antusias

Saat ini, permintaan pengguna terhadap smartphone gaming semakin tinggi. Melihat itu, para vendor terus berlomba untuk menyediakan smartphone gaming milik perusahaan. 

Tapi hingga saat ini, menurut saya, belum ada smartphone yang benar-benar bisa disebut sebagai smartphone gaming di pasaran. Hal ini berlaku untuk Black Shark 2, yang meluncur pada akhir Oktober kemarin.

Menariknya, Asus baru saja meluncurkan smartphone gaming terbarunya, yakni ROG Phone 2. Sebagai seri penerus dari ROG Phone pertama, banyak yang mengharapkan smartphone ini dapat memberikan pengalaman yang lebih baik. Setelah 3 minggu bersama smartphone ini, saya merasa smartphone ini pantas disebut smartphone gaming. Mengapa?

Bagi gamer antusias pada platform PC, sebagian besar sudah mengenal overclock. Hal ini pula lah yang membuat ROG Phone 2 menarik, karena smartphone ini dibekali kemampuan overclock. Para pengguna dapat melakukan overclock prosesor dan GPU dari ROG Phone 2 dengan menggunakan aplikasi ekslusif milik Asus, yakni Armoury Crate.

Ada dua cara untuk meng-overclock yang dapat dilakukan oleh para pengguna untuk menambah performa dari prosesor Snapdragon 855+ yang ada di smartphone ini. Yang pertama adalah menggunakan X Mode Gaming Tuning.

Kalian akan diberikan tiga level profil dasar, yakni Default, Advance, dan Ultimate. Selain itu, ada juga pengaturan untuk kecepatan maksimal CPU yang dapat diberikan oleh ROG Phone 2. Kalian dapat memilih kecepatan maksimal dari CPU tersebut, mulai dari 1,92GHz hingga 2,96GHz. Kecepatan ini menjadikan Snapdragon 855+ di perangkat ini sebagai prosesor terkencang.

Mode kedua yang dimiliki oleh smartphone ini adalah Hardcore Tuning. Di pengaturan ini, kalian akan mendapatkan kontrol penuh dari ROG Phone 2. Selayaknya di PC, Asus memberikan kalian kebebasan untuk mengatur clock speed dasar dan tertinggi dari Snapdragon 855+.

Selain CPU, kalian juga dapat melakukan overclock terhadap GPU Adreno 640 yang ada di ROG Phone 2. Sama seperti saat overclock CPU, kalian dapat mengatur kecepatan terendah dan tertinggi secara manual.

Sedangkan berbicara mengenai RAM, Asus menyematkan RAM terkencang yang ada saat ini. Mereka menggunakan RAM LPDDR4X, dengan pilihan kapasitas 8GB atau 12GB.

Berikut ini hasil benchmark sintetis dari ROG Phone 2 dalam kondisi standar dan overclock :

 

 

Performa kencang tak selalu akan memberikan pengalaman yang menyenangkan, terutama saat membuka gim. Untuk memastikan para gamer dapat membuka gim dengan cepat, ROG Phone 2 menggunakan teknologi UFS 3.0.

Pada pengujian PCMark Storage, hasil benchmark yang didapatkan adalah 14511 poin. Hasil skor ini melebihi rata-rata pengujian penyimpanan USF 3.0 yang ada di angka 14000 poin.

Pertanyaan yang saya sering dapatkan pada saat melakukan ulasan smartphone adalah performa thermal. Saya mengatakan ROG Phone 2 tidak luput dari serangan panas. Temperatur terpanas yang saya dapatkan pada saat bermain gim dan melakukan benchmark adalah 47 derajat celcius.

Hal ini wajar dikarenakan performa dari prosesor Snapdragon 855+ yang sangat tinggi. Namun saya harus ingatkan, meski panas di bagian luar, performa dari smartphone ini tidak menurun. Ini berarti, sistem pendinginan di ROG Phone 2 bekerja dengan baik, mentransfer panas dari prosesor ke bagian casing.

Pengalaman bermain gim menggunakan smartphone ini pun sangat baik. Layarnya sudah menggunakan AMOLED, yang memiliki tiga pengaturan refresh rate, yakni 60Hz, 90Hz, dan 120Hz.

Ada perbedaan yang sangat besar diantara ketiga refresh rate tersebut. Saat menggunakan 60Hz, saya melihat banyak motion blur pada saat melakukan gerakan cepat di layar. Sedangkan saat diubah ke 90Hz, pengurangan motion blur sangat terasa.

Namun pengalaman gaming paling mulus adalah saat saya mengaktifkan fitur refresh rate 120Hz. Saat bermain beberapa gim, seperti PUBG dan Asphalt 9 terasa sangat mulus, tanpa ada hadirnya motion blur.

Oh iya, bagi kalian yang skeptis dengan jumlah gim yang mendukung refresh rate hingga 120Hz, di dalam aplikasi X Mode, kita akan diberi tahu apakah gim yang akan kita mainkan mendukung refresh rate 120Hz atau tidak.

Ada beberapa gim yang sudah didukung oleh Asus untuk menjalankan gim di refresh rate 120fps, seperti Geal Club dan Cover Fire. Benar saja, saat saya menggunakan refresh rate 120Hz, fps di dalam kedua gim tersebut bisa menembus 80fps.

Namun, jika bermain gim yang tidak mendukung refresh rate 120Hz, meski layar sudah di set ke 120Hz, saya tidak dapat menjalankan gim di atas 60Hz. Beberapa gim diantaranya adalah PUBG, yang selama pengujian baik menggunakan gamebench dan fps counter bawaan, hanya mencapai 60 fps saja.

Hal lain yang paling saya suka dari pengalaman gaming di ROG Phone 2 adalah hadirnya Air Trigger 2 di bagian kanan dan kiri atas perangkat. Teknologi ini sangat responsif, bahkan dapat membedakan pada saat saya hanya menempatkan jari di sensor tersebut dan pada saat saya benar-benar menekannya.

Tak ketinggalan, saya dapat menggunakan dua mode untuk fitur tersebut. Selain dapat digunakan untuk merasakan tekanan, Air Trigger 2 dapat mereplikasi sentuhan ke kiri dan kanan saat saya mengusap ke kiri atau ke kanan di atas sensor tersebut.

Lantas, bagaimana dengan daya tahan baterai dari ROG Phone 2? Jujur saja, jika digunakan sebagai smartphone harian, smartphone ini dapat bertahan hampir selama 10 jam non-stop. Hal ini dikarenakan baterai yang dipakai oleh Asus sebesar 6000mAH.

Sedangkan saat dipakai bermain gim, dalam keadaan standar, ROG Phone 2 dapat bermain gim PUBG selama hampir tiga jam, dengan kondisi data on, WiFi, Bluetooth, dan location on. Sedangkan saat masuk ke mode overclock dan menggunakan layar 120Hz, paling boros perangkat ini dapat memainkan PUBG selama dua jam saja.

Smartphone ini juga memiliki kamera yang cukup baik dikelasnya. Menawarkan kamera utama 48 MP dan 13 MP ultrawide, hasil kameranya baik siang maupun malam terbilang cukup baik, meski tak sebaik beberapa flagship standar dari para pesaingnya.

Sedangkan untuk kamera depan, ROG Phone 2 menampilkan kamera 24MP di lokasi yang unik, yakni di pojok kanan atas layar. Hal ini sangat berguna dikarenakan bagi para gamer yang ingin melakukan live streaming, kameranya tidak akan terhalang oleh tangan.

Oke, sedari tadi saya hanya membahas dari sisi gaming. Sekarang, saya akan membahas ROG Phone 2 selayaknya smartphone pada umumnya.

Soal desain, sebenarnya saya sangat senang dengan pemilihan desain dari ROG Phone 2. Jika dibandingkan dengan ROG Phone pertama, ROG Phone 2 jauh lebih nyaman digenggam karena tidak memiliki banyak lekukan.

Namun, bagi mereka yang ingin sedikit menyombongkan diri, di bagian belakang terdapat sebuah logo ROG yang dapat bersinar dengan warna yang diinginkan para penggunanya. Tapi harus diperhatikan, kalian akan membuat penggunaan daya lebih boros saat menyalakan LED tersebut.

Dari sisi kelengkapan port, smartphone ini pun bisa dibilang cukup lengkap. Hal ini dikarenakan Asus menyematkan jack audio 3,5mm di smartphone ini. Hal ini membuat mereka yang masih nyaman menggunakan headset analog dapat terus menggunakan smartphone ini.

Audionya pun sangat mumpuni. Kedua speaker yang ada di perangkat ini terdapat di bagian muka layar, sehingga suara yang dihasilkan akan mengarah langsung ke pengguna, tanpa terhalang oleh tangan.

Suaranya pun sangat lantang dan memiliki detail suara dan range yang sangat tinggi. Dan menurut saya pribadi, speaker ini lebih nyaman untuk digunakan menonton film atau memainkan musik ketimbang bermain gim, karena untuk mendapatkan pengalaman imersif akan lebih baik jika menggunakan headset.

Bagian terakhir adalah bagian pengisian daya. Dalam paket penjualan, Asus memberikan sebuah charger 18 watt. Untuk mengisi daya menggunakan charger bawaan ini, saya membutuhkan waktu hampir 2 jam 20 menit.

Untuk mendapatkan masa pengisian terbaik adalah menggunakan charger yang sudah mendukung pengisian daya 30 watt, karena ROG Phone 2 sudah support Qualcomm Quick Charge 4.0. Sedangkan kecepatan untuk mengisi daya hingga penuh, saya hanya membutuhkan waktu sekira 1 jam 40 menit saja.

Selain itu, pengguna juga mendapatkan pilihan dimana mereka akan mengisi daya. Hal ini dikarenakan selain di sisi bawah perangkat. sebuah port USB Type-C juga tersedia di bagian samping kiri perangkat.

So, apakah smartphone ini layak untuk dibeli? Dihargai mulai dari Rp8,399 juta untuk varian RAM 8GB dan penyimpanan 128GB, sebenarnya ROG Phone 2 merupakan sebuah smartphone yang layak untuk dibeli.

Bukan hanya untuk para gamer, namun bagi mereka pengguna power user yang membutuhkan kapasitas baterai besar dan performa tinggi, smartphone ini sangat pas untuk kebutuhan kalian.

Ditambah dengan desainnya yang kini nyaman digenggam dan kamera yang sangat mumpuni, membuat ROG Phone bisa menjadi salah satu smartphone pilihan kalian.

 
Asus ROG Phone II
Bagus ...
  • Kencang
  • Harga Cukup Bersaing
  • Tampilan Garang
Kurang ...
  • Cukup Panas
  • Ukuran Cukup Besar
  • Tidak Ada Kamera Tele

 

Share
×
tekid
back to top