Samsung Galaxy M51, baterai jumbo lama habisnya
Ponsel ini dimotori oleh prosesor Snapdragon 730G serta kapasitas RAM 8 GB. Ruang penyimpanan di dalamnya tersedia sebesar 128 GB dan dapat ditingkatkan via slot microSD hingga 512 GB.
Tampak dari luar ponsel Samsung Galaxy M51 tidak jauh berbeda dari ponsel Samsung kelas menengah lainnya. Namun, di dalamnya ada hal yang tidak biasa terutama dalam hal baterai. Samsung menyajikan ponsel terbarunya ini dengan kapasitas baterai sangat besar, yakni 7.000 mAh. Tentu saja kapasitas ini agak lebih besar jika dibandingkan dengan baterai yang ada di Galaxy M31 dan Galaxy M31s pada 6.000 mAh.
Baterai yang besar tentu saja akan mempengaruhi durasi proses isi ulangnya. Dengan demikian, Galaxy M51 hadir dengan sistem pengisian cepat berdaya 25W untuk mengakomodasinya. Di sisi lain, ponsel ini dimotori oleh prosesor Snapdragon 730G serta kapasitas RAM 8 GB. Ruang penyimpanan di dalamnya sebesar 128 GB dan dapat ditingkatkan via slot microSD hingga 512 GB.
Dari sektor kamera, di belakang Galaxy M51 terdapat konfigurasi 4 lensa. Pertama adalah kamera beresolusi 64 MP (f/1.8), kedua adalah kamera berlensa ultra lebar dengan resolusi 12 MP. Ada pula lensa makro untuk memotret subjek dekat, dan terakhir ada kamera depth sensor untuk menghasilkan hasil bokeh. Berikut hasil ulasan untuk Samsung Galaxy M51 yang saya lakukan.
Tidak tebal untuk baterai 7.000 mAh
Semakin besar kapasitas baterai, maka semakin besar pula ukurannya. Untungnya Galaxy M51 dengan kapasitas baterai 7.000 mAh tidak memiliki bodi yang terlalu tebal. Ponsel ini hanya mengusung ketebalan 9,5 mm. Sebagai pembanding, Galaxy M31 dengan kapasitas baterai 6.000 mAh memiliki ketebalan 8,9 mm.
Saat mengenggamnya, bodi Galaxy M51 masih terasa tebal. Namun, secara keseluruhan ponsel ini masih nyaman ketika berada di genggaman tangan saya. Mungkin bodi yang tidak terlalu tebal pada Galaxy M51 dengan usungan baterai sebesar 7.000 mAh dikarenakan oleh ukurannya yang memanjang dengan layar berukuran 6,7 inci serta aspect ratio 20:9. Artinya, akomodasi baterainya yang besar dibuat memanjang.
Jika kamu sudah biasa memegang ponsel dengan kapasitas baterai 5.000 mAh, mungkin awalnya bodi Galaxy M51 terasa agak lebih berbobot. Tetapi, seperti yang saya alami, lambat laun kamu akan terbiasa. Sayangnya bodi ponsel ini cukup terasa licin, saya harus hati-hati ketika menganggamnya dengan satu tangan. Oiya, meski layar agak memanjang ke atas, smartphone ini masih bisa digunakan satu tangan dengan nyaman.
Berbicara seputar layar, ponsel dengan ukuran dimensi 164,1 x 76,5 x 9,5 mm ini membawa panel layar berteknologi Super AMOLED Plus. Karena layar jenis ini memiliki profil yang lebih tipis dibandingkan dengan panel IPS, maka bisa jadi layar yang digunakan Galaxy M51 menyumbang faktor untuk memberikan kapasitas baterai yang lega.
Kebanyakan ponsel kelas menengah dengan layar AMOLED (atau OLED) saat ini mengadopsi sensor sidik jadi pada layar. Namun, Samsung lebih memilih sensor sidik jari yang terintegrasi oleh tombol daya di Galaxy M51. Tombol daya tersebut ada di sisi sebelah kanan ponsel, sama seperti tombol volume. Tidak ada tombol apapun di sisi kiri ponsel, hanya slot untuk micro SD dan kartu SIM.
Jika melihat ke sisi bawah, terdapat lubang speaker, mikrofon, port USB-C dan port untuk jack audio 3,5mm. Di sisi atas ponsel, hanya akan terlihat lubang untuk mikrofon.
Modul konfigurasi kamera di bagian belakang ponsel tidak terlihat menonjol. Ini dikarenakan oleh Galaxy M51 tidak memiliki lensa dengan focal length panjang untuk memotret zoom optik. Jika kamu salah satu orang yang tidak meyukai tonjolan pada kamera belakang, maka ponsel ini adalah kabar baik. Modul kamera ini berbentuk persegi panjang dan terletak di kiri atas.
Kamera bagus
Sebelum membahas kamera lebih lanjut, saya ingin menginformasikan bahwa secara default kamera utamanya memotret dengan resolusi 16 MP, bukan 64 MP. Ini karena Galaxy M51 memiliki sistem pixel-binning sehingga menggabungkan beberapa piksel di sensor agar ukurannya menjadi besar. Ukuran piksel yang besar dapat memungkinkan cahaya masuk lebih banyak, yang berguna untuk memotret dalam keadaan minim cahaya.
Sedangkan ketika cahaya terang, resolusi 64 MP sangat unggul untuk memberikan detail yang lebih banyak ketimbang memotret menggunakan 16 MP. Berikut adalah hasil crop foto dengan resolusi 16 MP:
Sedangkan ketika saya melakukan cropping pada hasil foto beresolusi 64 MP, detailnya lebih terlihat jelas. Tekstur pada daun tampak lebih rapih ketimbang foto crop pada resolusi 16 MP. Selain detail, warna yang diberikan pada hasil cropping 64 MP lebih bagus karena tidak pudar.
Jika ingin memotret dengan mode 64 MP, maka disarankan pastikan cahaya cukup, seperti memotret pemandangan pada siang hari. kecerdasan buatan (AI) pada mode 64 MP di ponsel Galaxy M51 juga masih dapat digunakan, sehingga warna yang dihasilkan sangat baik untuk ukuran ponsel.
Namun, ketika memotret dalam keadaan cahaya redup seperti pada malam hari, tidak saya sarankan untuk menggunakan resolusi 64 MP. Karena ukuran pikselnya tidak sebesar pada saat menggunakan resolusi 16 MP, maka memotret dengan resolusi 64 MP akan memaksa Galaxy M51 untuk meningkatkan ISO agar sensornya lebih peka terhadap cahaya. Pada gambar malam yang saya foto dengan mode 64 MP, Galaxy M51 menggunakan ISO 1000. Hasilnya terdapat gangguan noise serta bentuk awan yang kurang jelas.
Ketika saya memotret malam menggunakan mode 16 MP, Galaxy M51 hanya menggunakan ISO 640. Karena menggunakan ISO tidak terlalu tinggi, maka hasilnya lebih minim noise ketimbang saat saya memotret menggunakan 64 MP. Selain itu, hasil 16 MP terlihat lebih terang secara keseluruhan, mulai dari jalanan hingga awan di langit.
Secara keseluruhan, hasil fotografi malam menggunakan kamera belakang Galaxy M51 sangat memuaskan. Warna yang diberikannya terlihat cerah dengan detail pada area bayangan yang tetap terlihat. Gangguan noise pada skema malam hari juga dapat ditanggulangi dengan baik.
Tetapi hasil memotret malam hari menggunakan kamera ultra lebar tidak sebagus kamera utama. Ini dikarenakan area langit yang tidak terlalu terang dan terdapat bayak noise. Kabar baiknya adalah performa white balance dan warna yang dihasilkannya tetap terlihat bagus.
Warna yang dihasilkan untuk kamera utama pada siang hari sangat baik. Gunung yang berada di kejauhan dan tertutup kabut masih dapat terpampang dengan baik. Ini berarti performa auto exposure Galaxy M51 dapat diandalkan.Hasil dari pemotretan lensa ultra lebar juga terlihat baik. Gunung di kejauhan tetap terlihat tanpa gangguan over-exposure. Tidak ada pula gangguan gambar yang terdistorsi di pinggiran frame. Tetapi detail pada area subjek yang membelakangi cahaya terlihat lebih baik ketika saya memotret menggunakan kamera lensa lebar.
Tidak ada lensa telefoto khusus pada ponsel ini. Oleh karena itu, zoom-nya menggunakan metode digital. Maksimal zoom yang dihadirkannya adalah 10x. Hasil zoom maksimal menawarkan exposure yang bagus, tetapi warna dan detail menurun cukup jauh.
Jika kamera ultra lebar masih belum bisa menangkap pemandangan secara keseluruhan, maka saya menggunakan mode panorama. Hasilnya, sangat memuaskan karena memiliki sambungan antar gambar yang mulus.
Saya menyukai performa HDR Galaxy M51 ketika menghadapi subjek yang membelakangi cahaya. Meski cahaya matahari sedang terik, warna daun-daun yang membelakanginya tetap terlihat jelas. Selain itu, warna awan di langit terlihat jelas karena tidak saling tumpang tindih pada masing-masing porsi exposure.
Ketika memotret menggunakan kamera makro di Galaxy M51, saya merasa agak kesulitan untuk melakukan komposisi dengan cepat karena kamera ini tidak memungkinkan saya menekan layar untuk menentukan fokus di subjek yang saya maksud. Meski demikian, hasilnya terlihat bagus untuk ukuran ponsel.
Beralih ke kamera depth sensor. Saya suka dengan performa kamera ini karena mampu menghadirkan efek blur pada belakang yang mulus. Separasi yang dihadirkannya sangat baik tanpa saling tumpang tindih. Efek blur pada bagian belakang subjek dapat disesuaikan lagi meski sudah difoto.
Untuk kamera depan, Galaxy M51 mengusung sensor beresolusi 32 MP. Kamera ini terletak di atas layar dengan rancang bangun punch-hole. Meskipun tidak dilengkapi dengan kamera tambahan sebagai depth sensor, tetapi kamera ini dapat menghadirkan efek blur seperti kamera belakang berkat bantuan kecerdasan buatan (AI). Selain itu, efek latar belakangnya juga dapat diubah
Jika kamu ingin merekam video tanpa gimbal, hasil yang diberikan oleh Galaxy M51 cukup andal. Sistem stabilisasi Galaxy M51 cukup memuaskan ketika saya mencobanya pada jalan aspal tidak rata serta mengendarai sepeda motor (catatan: saya melakukannya dengan cara yang aman). Memang, ada sedikit gangguan jitter pada video, tetapi tidak terlalu menganggu mengingat getaran dapat diredam cukup efektif.
Galaxy M51 juga memiliki fitur Super Steady untuk stabilisasi video yang lebih baik. Menggunakan fitur ini, tidak ada lagi gangguan jitter ketika saya mengendarai motor di atas aspal yang tidak rata. Sebagai catatan, Super Steady pada Galaxy M51 melibatkan penggunaan kamera lensa ultra lebar dan menggunakan metode crop sensor, bukan kamera utama. Dengan demikian, warna yang dihasilkannya lebih baik ketika Super Steady dimatikan.
Performa
Galaxy M51 ditenagai prosesor Snapdragon 730G serta kapasitas RAM 8 GB. Ruang penyimpanan di dalamnya tersedia sebesar 128 GB. Sistem operasinya menggunakan Android 10 dengan antarmuka One UI Core 2.5. Saya menjalankan beberapa benchmark dan membandingkannya dengan Galaxy M31 (Exynos 9611 / RAM 6GB / ROM 128 GB) agar dapat perkiraan seberapa tinggi kenaikan performa Galaxy M51.
Benchmark pertama yang saya jalankan adalah 3DMark. Pada pengujian Sling Shot, Galaxy M51 mendapatkan skor 3534 poin. Di sisi lain, Galaxy M31 berhasil menorehkan nilai 2093 poin. Seluruh nilai pada benchmark ini, nilai Galaxy M51 cukup tinggi jika dibandingkan dengan Gaalxy M31. Berikut grafisnya:
Pada benchmark PCMark, skor keseluruhan yang dapat diraih oleh Galaxy M51 jauh mengungguli Galaxy M31, yaitu 7617. Sedangkan skor keseluruhan Galaxy M31 adalah 5552. Seluruh pengujian di sini, Galaxy M51 memiliki perbedaan yang cukup jauh dibandingkan dengan Galaxy M31. Berikut tabel lengkapnya:
Perbedaan skor ketika menjalankan PCMark Computer Vision berbeda cukup jauh, yang mana Galaxy M51 memiliki angka keseluruhan 4084 poin dan Galaxy M31 berhenti di angka 2939 poin.
Agar dapat mengatahui performa memori penyimpanan internal, saya menjalankan PCMark Storage. Pada pengujian ini, Galaxy M51 memiliki nilai yang lebih rendah dalam beberapa kesempatan. Misalnya, performa Sequential Read Galaxy M51 adalah 447 MB/s, sedangkan Galaxy M31 sedikit lebih unggul dengan 466 MB/s.
Saat melangkahi pengujian Geekbench 5, skor Galaxy M51 berada di atas dengan 547 untuk Single-Core dan 1759 untuk Multi-Core. Di sisi lain, Galaxy M31 memiliki skor 352 dan 1237 untuk masing-masing Single-Core dan Multi-Core.
Untuk non-benchmark, saya mencoba performa Galaxy M51 dengan bermain gim PUBG Mobile. Pengaturan grafik pada gim berat tersebut berada di setingan Graphics HD dan Frame Rate High. Ini adalah pengaturan default sekaligus tertinggi pada Galaxy M51, karena pengaturan tersebut tidak dapat saya tingkatkan lagi.
Pengalaman saya selama bermain PUBG Mobile cukup lancar dan hampir tidak ada gangguan lagging. Bagian belakang ponsel tidak terlalu panas. Setelah beberapa lama bermain, respons layar sentuh Galaxy M51 tidak mengalami penurunan respons terhadap jari saya. Dengan demikian, permainan terasa stabil.
Baterai
Salah satu persembahan dari Galaxy M51 terdapat pada kapasitanya yang besar pada 7.000 mAh. Ini memungkinkan kamu menggunakan ponsel tersebut lebih lama tanpa harus bolak balik untuk mengisi ulang baterai. Saat memainkan gim PUBG Mobile selama 10 menit kapasitas baterai yang terpakai hanya 2%. Selang 30 menit berjalan, saya mencatat kapasitas baterai yang terkuras adalah 7%. Selama saya bermain dengan durasi 1,5 jam adalah 12 persen. Jadi, dari keadaan 100%, baterai Galaxy M51 mampu bertahan hingga sekitar 18 jam untuk bermain PUBG Mobile
Dalam keadaan seperti saat ini, mungkin ada banyak diantara kita yang melakukan pertemuan secara online menggunakan aplikasi seperti Zoom. Kebetulan saya sempat mencatat seberapa efektif baterai Galaxy M51 saat menjalankan aplikasi konferensi video. Selang 30 menit berjalan, maka penggunaan baterainya adalah 6%. Setelah saya melakukan pertemuan video online menggunakan aplikasi Zoom selaam 1,5 jam, maka daya yang terpakai hanya 15%.
Selanjutnya saya akan menjabarkan bagaimana kekuatan baterai ponsel ini ketika dipakai untuk menonton video secara streaming. 10 menit menonton, maka daya baterai yang terpakai hanya 1%. 1 jam streaming video, baterainya terpakai 4%. Tak berhenti di situ, saya meneruskan menonton hingga durasi 2 jam, dan daya yang terpakai hanya 7%. Setelah saya memutar video selama 4 jam tanpa henti, energi baterai yang terpakai adalah 16%. Jika dihitung-hitung, Galaxy M51 mampu memutar video streaming selama sekitar 25 jam hingga daya baterainya benar-benar habis dari keadaan 100%.
Saya pun penasaran bagaimana keadaan baterai Galaxy M51 ketika dibuat merekam video. 10 menit pertama untuk merekam video, maka ponsel ini memerlukan energi baterai 2%. Selang 30 menit kemudian, maka daya yang terkuras adalah 6%. Untuk merekam selama 1 jam, maka baterai yang dihabiskannya adalah 11%. Hanya membutuhkan daya baterai sebesar 25% bagi Galaxy M51 untuk merekam video berdurasi 2,5 jam. Intinya, dalam keadaan baterai penuh, Galaxy M51 mampu merekam video hingga 10 jam.
Selain merekam video, saya juga menyempatkan diri untuk mencatat seberapa besar penggunaan baterai ketika Galaxy M51 digunakan untuk merekam dalam mode time-lapse. Kecepatan time-lapse yang saya pilih adalah 8x, yang berguna untuk merekam lalu lintas jalan raya. Untuk 1 jam proses perekaman baterainya terpakai 8%. Selanjutnya, saya mencatat bahwa ponsel buatan Samsung ini memerlukan daya baterai sebesar 19% untuk melakukan perekaman time-lapse selama 1 jam 45 menit.
Tidak luput pula saya menjalankan pengujian baterai menggunakan PCMark Battery. Dengan kapasitas baterai 7.000 mAh, maka Galaxy M51 bertahan hingga 17 jam 43 menit. Sebagai pembanding, Galaxy M31 dengan kapasitas baterai 6.000 mAh mampu bertahan selama 9 jam 47 menit.
Sistem pengisian cepat (fast charging) Samsung Galaxy M51 hadir dengan daya 25W. Pengisian setelah 10 menit, daya yang terisi adalah 10%. Sedangkan setelah berjalan 30 menit, maka baterainya terisi 29%. Dalam durasi pengisian 1 jam, maka daya baterainya terisi 54%. Baterai Galaxy M51 memerlukan waktu 1 jam 58 menit untuk terisi 100% dari keadaan kosong.
Kesimpulan
Performa yang dihadirkan oleh Samsung Galaxy M51 cukup bagus karena tidak ada masalah berarti ketika digunakan untuk bermain gim PUBG Mobile. Selain itu, ponsel kelas menengah dari Samsung ini memiliki peningkatan yang baik jika dibandingkan dengan Galaxy M31. Bodinya juga tidak terlalu terasa tebal dan berat mengingat baterai yang digunakannya adalah 7.000 mAh.
Dari kamera, saya cukup puas dengan hasil yang diberikannya. Warna yang dihasilkan terlihat cerah dan, berkat teknologi AI, ponsel ini akan menawarkan kepada pengguna seputar setingan pada yang harus dipakai saat memotret skema-skema tertentu. Untuk kualitas warna yang lebih baik, saya sarankan untuk hanya mengaktifkan fitur Video Stabilisation.
Bisa dikatakan ponsel ini memungkinkan pengguna untuk tidak selalu membawa powerbank untuk mengisi ulang. Jadi, bukan hanya memiliki baterai irit, performa Galaxy M51 juga merupakan salah satu terbaik di kelasnya. Untuk harga, Samsung menjual Galaxy M51 dengan Rp5.499.000.