Review Samsung Galaxy S20 FE, bukan hanya untuk fans
Memiliki harga dibawah Rp10 juta, Samsung Galaxy S20 FE tampaknya pantas disebut sebagai “smartphone flagship For Everyone”.
Jeroan tak dipangkas, baterai lebih besar
Bagian yang paling menarik dari S20 FE menurut saya ada di bagian jeroannya. Pasalnya, untuk bagian jeroan mendapatkan sedikit upgrade, terutama di bagian baterai.
Memang, di jajaran S20 FE ini terdapat versi RAM 6GB dan penyimpanan 128GB. Tetap saja, mereka juga menyertakan versi RAM 8GB dengan pilihan penyimpanan 128GB dan 256GB. Bahkan controller penyimpanannya sudah menggunakan UFS 3.1.
Baterainya pun mengalami peningkatan, dari 4000mAh di S20 menjadi 4500mAh. Dukungan Fast charging 25W, Fast wireless charging 15W, Reverse wireless charging 4.5W, serta USB Power Delivery 3.0 juga masih dapat dinikmati para pengguna.
Hasil pengujian baterai yang saya lakukan pun cukup menarik. Di refresh rate 120Hz, S20 FE berhasil bertahan selama 10 jam 9 menit di PCMark battery Test, sedangkan S20 dapat bertahan di kisaran 9 jam 50 menit.
Sedangkan saat diturunkan menjadi 60Hz, hasil pengujian baterai meningkat menjadi 11 jam 1 menit. Sedangkan untuk Galaxy S20, hasilnya adalah 10 jam 15 menit. Jadi, untuk masalah penggunaan baterai, kalian akan mendapatkan pengalaman penggunaan yang lama jika dibandingkan dengan S20.
Sedangkan untuk prosesor, mereka masih menggunakan prosesor Exynos 990. Sistem operasinya juga menggunakan Android One UI 2.5 yang didasarkan Android 10. Jadi pengalaman penggunaannya seharusnya tak jauh berbeda. Berikut ini hasil benchmark dari S20 FE :
Pengalaman bermain gim di S20 FE ini juga cukup baik. Di PUBG, saya dapat menjalankan gim tersebut di pengaturan HD Extreme. Sayang, saya tak dapat memainkannya di pengaturan UHD Extreme.
Sedangkan saat bermain Genshin Impact, saya dapat menjalankan gim tersebut di pengaturan tertinggi. Dan saat dicoba menggunakan fps meter, saya menemukan kedua gim ini tidak mengalami penurunan fps meski diajak bermain selama beberapa jam non-stop.
Beberapa gim yang mendukung refresh rate tinggi, seperti ARK Survival Evolved dan Dead Cells juga dapat dimainkan di pengaturan grafis tertinggi, dan dapat menjalankannya masing-masing di 90fps dan 120fps tanpa ada drop frame rate.
Dan untuk masalah thermal, S20 FE ini memang sedikit hangat. Tapi jujur saja, peningkatan suhu ini tak terlalu mengganggu, mengingat saya sudah mencoba beberapa smartphone lain yang dapat memiliki seuhu lebih tinggi jika dibandingkan dengan S20 FE ini.
Sedangkan untuk pengalaman baterai, kira-kira saat diajak bermain gim dengan grafis intens seperti PUBG, Genshin Impact, dan ARK Survival Evolved, berkurang antara 12% hingga 15% per satu jam pemakaian. Jadi, smartphone ini cukup awet saat diajak bermain gim dalam sesi yang lama.