sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Senin, 15 Feb 2021 12:46 WIB

Review Samsung Galaxy S21 Ultra, flagship paling epik

Jika dibandingkan dengan dua seri lainnya (Galaxy S21 & Galaxy S21+), Galaxy S21 Ultra memiliki spesifikasi yang jelas lebih unggul.

Review Samsung Galaxy S21 Ultra,  flagship paling epik

Pada tanggal 27 Januari 2021 Samsung secara resmi meluncurkan ponsel flagship Galaxy S21 Ultra 5G ke Indonesia. Jika dibandingkan dengan dua seri lainnya (Galaxy S21 & Galaxy S21+), Galaxy S21 Ultra memiliki spesifikasi yang lebih unggul, seperti layar lebih besar, kecerahan lebih tinggi, resolusi layar paling tinggi, konfigurasi kamera paling banyak, dan masih banyak faktor lainnya.

Ada beberapa varian Galaxy S21 Ultra yang ditawarkan oleh Samsung. Model pertama adalah RAM 12 GB/ROM 128 GB, model kedua memiliki RAM 12 GB/ROM 256 GB, dan model terakhir adalah RAM 16 GB/ROM 512 GB. Sebagai catatan, seluruh seri Galaxy S21 tidak dilengkapi dengan slot microSD. Dan seperti seri Galaxy sebelumnya, pasar Indonesia kebagian Galaxy S21 Ultra dengan prosesor Exynos 2100 bikinan Samsung sendiri. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Desain

Ukuran layar S21 Ultra merupakan yang paling besar jika dibandingkan dengan seri Galaxy S21 lainnya, yakni 6,8 inci. Sebagai informasi, Galaxy S21 dan Galaxy S21+ masing-masing memiliki ukuran 6,7 inci dan 6,2 inci. Berbicara seputar layar, tidak mengherankan jika S21 Ultra hadir dengan teknologi panel AMOLED 2X yang memiliki refresh rate hingga 120 Hz.

Agar dapat menghemat baterai, refresh rate tersebut dapat berubah-ubah sesuai konten yang sedang ditampilkan. Untuk mengaktifkan fitur ini cukup buka Settings > Display > Motion smoothness. Kemudian, pilih opsi Adaptive. Opsi ini menawarkan refresh rate otomatis dari 10 Hz hingga 120 Hz. Resolusi layar yang dibawa S21 Ultra adalah WQHD+ atau 3200 x 1440 piksel.

Bagian sisi kiri dan kanan layar ponsel ini dibuat melengkung, tetapi tidak terlalu signifikan seperti awal-awal Samsung menerapkan layar sisi melengkung pada seri Galaxy S terdahulu. Bagian atas layar terdapat notch yang berdesain Infinity-O untuk tempat kamera depan.

Layar ponsel yang berdimensi 165,1 x 75,6 x 8,9 mm tersebut memiliki lapisan Gorilla Glass Victus, yang merupakan sistem proteksi layar terkuat saat ini dari Corning. Beralih ke bagian belakang, bodi S21 Ultra sangat terasa elegan ketika dipegang. Material yang digunakan pada sisi belakang sama sekali tidak menjadi magnet untuk sidik jari. Kebetulan warna unit S21 Ultra yang saya terima adalah Phantom Silver.

Ketika terkena sinar, S21 Ultra berwarna Phantom Silver seolah-olah menampilkan warna pelangi. Tetapi sayangnya, bodi ponsel yang berbobot 227 gram ini cenderung terasa licin di genggaman tangan. Satu hal lagi yang saya kurang suka mengenai bodi S21 Ultra adalah bahwa modul bagian belakangnya terlalu menonjol dan berukuran besar.

Modul kamera tersebut berdesain berbeda, berlokasi di pojok kiri atas dengan material yang berbeda dengan bodi belakang S21 Ultra. Samsung merancang modul kamera ini dengan bahan mirip logam sehingga terlihat tangguh. Sepintas desain modul kamera belakang ponsel ini mengingatkan saya dengan desain bodi Nokia 7610 lawas.

Pada sisi kanan terdapat tombol daya dan tombol volume. Secara default, tombol daya tersebut akan mengantarkan kita ke akses asisten digital Bixby ketika menekannya dalam durasi lama. Tetapi kamu dapat mengubahnya untuk mengakses daya dengan membuka Settings > Advanced features > Side key. Setelah itu, kamu cukup pilih opsi ‘Power off menu’. Selain itu, tombol ini juga dapat menjadi jalan pintas ke akses kamera ketika ditekan 2 kali.

Samsung mendesain bodi S21 Ultra dengan sertifikasi IP68. Artinya, ponsel ini tahan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Pada bagian sisi bawah, terdapat tray untuk kartu SIM, port USB-C, lubang mikrofon, dan speaker. Tidak ada soket untuk memasang jack earphone 3.5 mm. Seluruh frame ponsel ini terbuat dari alumunium.

Kotak kemasan S21 Ultra berbentuk lebih kecil jika dibandingkan dengan kemasan kebanyakan ponsel saat ini. Hal ini dikarenakan oleh Samsung tidak menyediakan kepala charger dan earphone. Paket pembelian S21 Ultra hanya menyertakan unit ponsel, Quick Start Guide, kabel USB-C ke C dan SIM ejector. Ya, tidak ada pula softcase tambahan dalam paket pembeliannya.

Kamera bagus

Pada modul kamera belakang, S21 Ultra disematkan 4 kamera yang terdiri dari kamera utama dengan resolusi 108 MP, kamera ultra lebar beresolusi 12 MP, kamera telefoto (zoom 3x) beresolusi 10 MP, dan terakhir adalah kamera lensa periskop (zoom 10x) beresolusi 10 MP. Sedangkan pada bagian depan, terdapat 1 kamera beresolusi 40 MP.

Kamera utama ponsel ini memiliki focal length 24 mm (setara dengan 35 mm), jadi sudah termasuk cakupan lebar. Warna yang dihasilkan sangat baik. Meski demikian, kecerahannya tetap terjaga sehingga tidak terjadi over-saturated. Meski demikian, ada bagian yang masih terlihat gelap pada daun-daun yang saya foto di sebelah kanan. Meski demikian, secara keseluruhan performa Auto Exposure terlihat sangat baik karena menampilkan porsi yang optimal pada bagian highlight dan shadow. Selain itu, tekstur pada daun di kejauhan masih terlihat jelas.

Kamera utama

Kamu pasti sudah tahu jika kamera utama S21 Ultra memiliki sistem pixel binning. Oleh karena itu, resolusi yang digunakan saat memotret menggunakan kamera utama, secara default menggunakan resolusi 12 MP. Kamu harus mengaktifkan mode 108 MP terlebih dahulu untuk memotret dengan resolusi lebih tinggi. Menggunakan resolusi 108 MP pada siang hari sangat disarankan agar menghasilkan detail yang lebih tinggi ketimbang 12 MP.

Hal ini terbukti ketika saya melakukan crop hasil gambar beresolusi 12 MP dan 108 MP. Hasil crop 12 MP menampilkan ketajaman yang turun secara signifikan. Sedangkan hasil crop 108 MP dapat mempertahankan detail subjek. Selain itu, hasil crop 108 MP menampilkan exposure yang lebih baik.

Crop 12 MP

Crop 108 MP

Focal length kamera ultra lebar ponsel ini adalah 13 mm (setara 35 mm). Oleh karenanya, mampu menangkap hingga sudut pandang (field of view) 120 derajat. Dengan sudut pandang sangat lebar ini, untungnya S21 Ultra tidak menampilkan gangguan distorsi pada pinggiran frame. Selain itu, warna yang dihasilkannya terlihat baik serta detail yang tajam untuk ukuran kamera lensa lebar ponsel.

Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, performa Auto Exposure pada lensa ultra lebar tidak sebaik ketika saya memotret menggunakan kamera utama. Ini dikarenakan oleh adanya sedikit area gelap pada daun-daun. Meski demikian, hal tersebut tidak terlalu mengganggu hasil foto secara keseluruhan. Foto dari lensa ultra lebar S21 Ultra juga sangat layak dicetak ke kertas ukuran besar.

Ultra Wire

Terdapat dua zoom optik pada S21 Ultra, yakni zoom 3x dan zoom 10x. Pada hasil zoom 3x, menampilkan warna yang baik serta performa exposure yang baik. Meski demikian, jika diperhatikan lebih teliti, tekstur pada pepohonan kurang terlihat tajam. Kabar baiknya adalah, gelombang-gelombang kecil pada danau tetap terlihat jelas. Ketika memotret menggunakan zoom 3x, saya tertolong oleh sistem OIS yang dimilikinya sehingga tidak terjadi blur akibat goyangan tangan.

Zoom 3x

Semakin panjang focal length, maka semakin besar risiko blur akibat getaran tangan. Untuknya sistem OIS pada lensa periskop zoom 10x pada S21 Ultra bekerja dengan optimal sehingga meredam goyangan tangan secara signifikan. Berbicara seputar detail, tekstur yang diberikan zoom 10x lebih baik jika dibandingkan ketika saya memotret menggunakan zoom 3x meskipun sama-sama zoom optik.

Zoom 10x

Ketika saya memotret menggunakan zoom 30x, maka campuran zoom yang digunakannya adalah zoom optik 10x yang dipadukan dengan zoom digital 3x. Hasilnya sangat terlihat seperti zoom digital. Detail banyak yang menurun pada gelombang danau dan beberapa daun pohon. Namun, kabar baiknya tidak ada gangguan fringing pada pinggiran subjek. Di sisi lain, ada sedikit over-exposure pada bagian permukaan danau.

Zoom 30x

Zoom maksimal yang dapat dilakukan oleh S21 Ultra adalah 100x. Pembesaran ini dapat dilakukan dengan mengkombinasikan zoom optik 10x dan zoom digital 10x. Hasilnya sangat menurun drastis dalam hal warna serta ketajaman. Selain itu, banyak gangguan noise hampir di seluruh frame.

Zoom 100x

Mode malam atau night mode memiliki kualitas yang bagus karena hasilnya menjadi terang tanpa mendominasi warna di sekitarnya. Hasilnya, kualitas warna yang dihasilkannya terlihat alami. Momok yang paling utama ketika memotret malam hari adalah gangguan noise. Namun, S21 Ultra dapat menangani gangguan tersebut dengan sangat baik tanpa mengorbankan detail subjek.

Night Mode

Night mode menggunakan lensa ultra lebar menghasilkan gambar yang terang seperti ketika saya menggunakan kamera utama. Tetapi hasil dari kamera ultra lebar menampilkan hasil yang kurang tajam pada daun pohon di sebelah kiri frame.

Ultra lebar malam

Beralih ke pengujian pemotretan zoom 3x pada malam hari. Karena zoom 3x termasuk ke dalam zoom optik, maka hasilnya tidak terdapat artefak di bagian gelap. Meski terdapat gangguan noise, ini hanya terjadi sedikit di area gelap. Untuk warna, hasilnya terlihat bagus dengan kualitas White Balance yang cukup akurat.

Zoom 3x malam

Zoom optik 10x pada malam hari menggunakan S21 Ultra memperlihatkan gambar dengan gangguan noise pada area gelap maupun terang. Dengan demikian, hasil gambar zoom optik ini terlihat seolah-olah menggunakan zoom digital. Intinya, zoom 10x hanya disarankan untuk digunakan pada siang hari atau di mana kondisi cahaya cukup.

Zoom 10x malam

Tidak lupa saya memotret malam menggunakan resolusi 108 MP. Hasilnya adalah mode 12 MP lebih terang jika dibandingkan dengan mode 108 MP. Ini dikarenakan oleh mode 12 MP menerapkan pixel-binning sehingga ukuran fotosite lebih besar dan memungkinkan cahaya untuk lebih banyak masuk.

Night mode 12 MP

Night mode 108 MP

Sebagai ponsel flagship, sudah sepatutnya S21 Ultra dapat diandalkan ketika memotret subjek yang membelakangi cahaya. Hasilnya menampilkan warna hijau daun yang alami meski di belakangnya matahari sedang bersinar cerah. Warna batang dan bunganya pun terlihat bagus.

HDR

Bagi kamu yang menginginkan foto dengan latar belakang bokeh, maka coba mode Portrait di menu kamera. Hasilnya cukup memuaskan karena S21 Ultra secara cermat dapat membedakan subjek utama dan latar belakang, bahkan pada kerangka mobil mainan yang saya foto. Hasil efek bokeh dapat diubah sebelum mengambil atau sesudah mengambil foto.

Hasil mode portrait

Respons autofocus (AF) kamera S21 Ultra sangat cepat. Ini dibuktikan ketika kamera ponsel sedang berfokus ke tanaman di seberang jalan dan kemudian langsung pindah fokus ke kendaraan yang tiba-tiba lewat. Namun, sebagai ponsel flagship, saya berharap respons shutter kamera S21 Ultra seharusnya berperforma lebih cepat lagi.

Performa AF sangat responsif

Kini saatnya saya membicarakan performa kamera depan. Sama seperti kamera belakang, kamera depan juga hadir dengan mode Portrait untuk menghasilkan efek bokeh. Hasilnya sangat memuaskan karena memiliki separasi yang bagus antara wajah saya dan latar belakang.

Selfie bokeh

Layaknya kamera belakang, performa HDR pada kamera depan S21 Ultra juga memiliki performa yang unggul. Tekstur awan terlihat jelas dan warna pohon tidak menampilkan gangguan over-exposure. Warna gedung di kejauhan juga terlihat jelas.

Selfie HDR

Ketika melakukan selfie mode Portrait, latar belakang dapat dapat diubah menggunakan beberapa macam preset seperti Zoom dan Spin.

Selfie mode Zoom

Selfie mode Spin

Performa kamera depan ketika memotret dalam keadaan malam yang minim cahaya sangat dapat diandalkan. Hasilnya menjadi sangat terang dengan warna yang tetap terjaga. Detail yang dihasilkannya sangat baik untuk sebuah kamera depan. Intinya, S21 Ultra siap menemani kamu melakukan selfie dalam kondisi penerangan apa pun.

Selfie malam

Beranjak ke pengujian video, stabilisasi yang dihasilkan S21 Ultra sangat baik. Sengaja saya merekam dengan mengendarai sepeda motor di jalan aspal yang tidak rata. Hasil getaran dapat diredam dengan baik.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Ada pula fitur Super steady yang menawarkan stabilisasi lebih baik lagi. Getaran yang diakibatkan oleh tangan dapat diredam dengan sangat baik. Sistem Super steady menggunakan lensa ultra lebar agar menghasilkan crop lebih banyak sehingga meredam getaran lebih baik.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Saya menyukai hasil perekaman video S21 Ultra. Ponsel ini menawarkan warna yang bagus serta ketajaman yang tinggi. Bukan cuma itu, performa auto exposure-nya juga memiliki respons yang tinggi ketika saya merekam dari pemandangan luas dan langsung menuju ke subjek yang membelakangi cahaya. Pada titik ini tidak ada area exposure yang saling mendominasi.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Beralih ke pengujian video malam. Keadaan yang minim cahaya di pinggir jalan raya menampilkan hasil video yang cukup terang. Tidak ada gangguan penurunan frame rate ketika S21 Ultra merekam dari area banyak lampu ke area minim lampu. Meski terdapat sedikit gangguan noise pada area langit, tetapi warna yang ditampilkannya cukup akurat yang dibuktikan oleh lampu hiasan berwarna di trotoar. Sebagai informasi, jika kualitas kamera tidak baik, maka lampu hiasan tersebut akan terlihat putih.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Pada ponsel Galaxy S21 Ultra, Samsung juga menyematkan fitur Single Take 2.0 yang memungkinkan kamu menangkap berbagai konten, seperti video, foto, dan lain-lain hanya dengan menggunakan satu sentuhan. Hasil dari berbagai konten tersebut dapat dilihat dan dipilih di dalam galeri. Ada pula fitur Director’s View dengan pilihan berbagai sudut perekaman dan pengalaman melakukan vlogging. Pada intinya, fitur ini menyatukan kamera depan dan tiga kamera belakang (kamera utama, kamera lebar, kamera zoom 3x) agar kamu dapat mengubah sudut pandang yang cocok saat merekam.

    Share
    ×
    tekid
    back to top