Review Samsung Galaxy S21 Ultra, flagship paling epik

Performa

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, Galaxy S21 Ultra yang diulas di sini ditenagai prosesor Exynos 2100 dan dipadukan dengan RAM 12 GB/ROM 256 GB. Ada pula varian RAM 12 GB/ROM 128 GB dan RAM 16GB/ROM 512GB. Sebagai catatan, ponsel ini tidak didukung dengan slot microSD sehingga tidak memungkinkan kamu menambahkan memori eksternal. Absennya slot microSD mungkin tidak terlalu bermasalah.

Dari sisi software, Samsung membekali S21 Ultra dengan Android 11 yang dipadukan dengan antarmuka One UI 3. Antarmuka khas Samsung ini memberikan integrasi dan transisi mulus tanpa harus kehilangan momen apapun. Kamu dapat mengakses menu notifikasi dan pengaturan dengan hanya mengusap home screen ke arah bawah, tanpa harus repot mengakses ke bagian atas layar. Sedangkan App Drawer dapat diakses dengan mengusap arah atas.

Benchmark pertama yang saya jalankan untuk menguji performa S21 Ultra adalah PCMark. Aplikasi ini digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video. Aplikasi ini juga menguji seberapa cepat ponsel dapat menulis data ke memori atau sekadar membacanya.

Secara keseluruhan, S21 Ultra dapat meraih angka 15265 pada pengujian PCMark. Sedangkan skor yang berhasil didapatkan oleh ponsel ini dalam pengujian Video Editing adalah sebanyak 7437 poin. Sebagai acuan seberapa baik angka-angka yang diberikan oleh S21 Ultra, saya juga menyertakan hasil benchmark Samsung Galaxy S20 Plus yang dirilis tahun lalu. Baik nilai keseluruhan dan Video editing dari S20 Plus adalah 10488 poin dan 6285 poin.

Masih seputar pengujian PCMark. Skor keseluruhan untuk Computer Vision S21 Ultra adalah 8357 poin. Nilai ini mengalami peningkatan cukp besar jika dibandingkan dengan S20 Plus dengan 6603 poin.

Agar dapat mengetahui seberapa cepat kinerja penyimpanan internal S21 Ultra, saya menjalankan PCMark Storage. Secara keseluruhan, ponsel terbaru dari Samsung ini berhasil mendapatkan nilai 22711 poin. Bisa dibilang ini peningkatan yang besar jika dibandingkan dengan S20 Plus dengan nilai 17239 poin.

Peningkatan performa prosesor yang dimiliki oleh S21 Ultra cukup mumpuni ketika menjalankan percobaan aplikasi GeekBench. Skor single-core dapat diraihnya pada angka 1087 poin, dan 3381 untuk multi-core. Sebagai gambaran, nilai single-core dan multi-core yang berhasil dikumpulkan oleh S20 Plus (Exynos 990) masing-masing adalah 913 dan 2734 poin.

Sekarang saatnya menguji S21 Ultra dengan aplikasi 3DMark. Benchmark ini untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah ponsel akan lancar dipakai untuk bermain gim atau tidak.

Performa S21 Ultra terbukti sangat unggul ketika melewati pengujian 3DMark Sling Shot. Pasalnya, ponsel flagship ini menampilkan nilai maksimal (Max Out). Sedangkan Galaxy S20 Plus memiliki nilai 6890 pada pengujian yang sama. Pada 3DMark Sling Shot Unlimited, S21 Ultra berhasil meraih angka sebesar 7779. Di sisi lain, S20 Plus memiliki nilai 7277 pada pengujian Sling Shot Unlimited.

Seperti biasa, saya mencobanya untuk bermain gim PUBG Mobile untuk melakukan pengujian non-benchmark. Secara default, pengaturan Graphics yang diberikannya adalah HD. Sedangkan Frame Rate yang diberikannya adalah High. Kamu dapat meningkatkan pengaturan Graphics hingga HDR dan pilihan Frame Rate Ultra.

Tidak ada gangguan penurunan frame rate ketika saya memainkan PUBG dalam durasi yang lama. Refresh rate tinggi yang diberikan layar S21 Ultra membantu pengalaman semakin lancar. Warna yang dihasilkan oleh layar ini sangat baik karena sangat cerah tetap tidak ada gangguan over-saturated. Detail pada konten gim terlihat tajam karena resolusi layar S21 Ultra yang tinggi.

S21 Ultra hadir dengan speaker stereo yang merupakan hasil kerja sama dengan AKG. Meski tidak menggunakan headset, pengalaman saya bermain PUBG Mobile cukup terasa mengasyikan karena efek stereo yang diberikan oleh speaker tersebut sangat lebar untuk seukuran ponsel. Selain itu, sistem audio ini juga mampu menghasilkan efek surround yang realistis sehingga saya dapat menentukan langkah kaki lawan selama permainan.

Baterai

Sekarang saatnya beralih ke penggunaan baterai. Samsung membekali ponsel Galaxy S21 Ultra dengan kapasitas baterai 5.000 mAh. Saya sempat mencatat beberapa skema penggunaan untuk melihat daya tahan baterainya. Pengujian pertama saya adalah penggunaan baterai saat ponsel digunakan untuk browsing internet. Setelah 30 menit berjalan, daya baterai yang terkuras adalah 3%. Berjalan ke 1 jam penggunaan, kapasitas baterai yang digunakan adalah 7%. Dengan demikian, jika dari keadaan 100%, maka S21 Ultra dapat bertahan sekitar 14 jam untuk digunakan browsing internet.

Sekarang sudah banyak pilihan platform untuk menonton secara streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, dan sebagainya. Tidak lupa saya menjajal baterai Galaxy S21 Ultra untuk menonton secara online. Menonton selama 30 menghabiskan baterai S21 Ultra sebanyak 4%. Untuk 1 jam menonton online, maka daya baterai yang digunakannya adalah 9%. Berdasarkan angka ini, maka S21 Ultra mampu bertahan hingga sekitar 11 jam.

Selanjutnya saya ingin mengetahui daya baterai yang digunakan saat S21 Ultra menjalankan gim PUBG Mobile. 30 menit setelah memainkan PUBG Mobile, saya mencatat bahwa daya baterai yang terkuras adalah 5%. Selanjutnya saya mencatat pengurangan baterai sebesar 11% saat memainkan gim berat tersebut selama 1 jam. Sekitar 1,5 jam bermain PUBG Mobile, maka daya baterai S21 Ultra kehilangan daya sebesar 19%. Dengan demikian, 100% baterai dapat memainkan PUBG Mobile selama 9 jam.

Tidak lupa saya menguji baterai S21 Ultra dengan menjalankan benchmark PCMark. Ponsel ini bertahan selama 9 jam 14 menit dalam pengujian yang saya lakukan menggunakan aplikasi tersebut. Sebagai pembanding, S20 Plus dengan kapasitas baterai 4.500 mAh bertahan selama 7 jam 36 menit pada pengujian PCMark Battery.

Galaxy S21 Ultra memang tidak dilengkapi dengan charger dalam paket penjualannya. Artinya, charger ponsel ini dapat dibeli secara terpisah dengan harga Rp299.000. Dengan fitur Super Fast Charging 25W, baterai S21 Ultra dapat terisi sebanyak 55% dalam waktu 30 menit. Sedangkan 1 jam pengisian, kapasitas yang terisi adalah 92%. Saya mencatat ponsel ini hanya membutuhkan durasi 1 jam 9 menit agar baterainya terisi penuh.

Kesimpulan

Predikat sebagai ponsel flagship dari Galaxy S21 Ultra memang benar-benar diiringi dengan performanya yang mulus. Tetapi absennya charger dalam paket pembeliannya mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang ekstra hampir 300 ribu rupiah agar dapat merasakan pengalaman pengisian cepat seperti yang sebelumnya telah saya jelaskan.

Bagaimana jika kamu menggunakan charger yang sudah ada tetapi bukan merek Samsung? Jawabannya tetap bisa diisi ulang. Namun, dengan catatan proses pengisian baterainya akan sangat lama. Sama seperti Apple, keputusan Samsung untuk tidak menyertakan kapala charger dalam paket penjualan seri Galaxy S21 adalah menciptakan lingkungan yang lebih hijau karena bisa mengurangi limbah elektronik.

Untuk kamera, S21 Ultra menampilkan hasil yang memuaskan. Kamu dapat memotret dalam kondisi pencahayaan apapun dengan hasil yang optimal. Soal respons tombol shutter, mungkin akan dapat diperbaiki dalam pembaruan software mendatang. Lagi pula, respons shutter tersebut sama sekali tidak terlalu mengganggu dan hanya terasa ketika kamu ingin menciptakan fotografi panning.

Samsung mematok harga untuk Galaxy S21 Ultra pada kisaran Rp18.999.000 (RAM 12 GB / ROM 128 GB), Rp19.999.000 (RAM 12 GB / ROM 256 GB), dan RAM 16 GB / ROM 512 GB) dihargai Rp21.999.000.