Review Samsung Galaxy SmartTag, si kecil penyelamat
Samsung Galaxy SmartTag adalah perangkat pelacak pertama dari Samsung yang dapat dihubungkan dengan smartphone Samsung Galaxy.
Samsung semakin memperluas ekosistemnya dengan konsisten menghadirkan perangkat IoT untuk memudahkan hidup. Pada perhelatan Samsung Unpacked 14 Januari lalu, perusahaan memperkenalkan produk IoT terbaru yang kecil tapi manfaatnya sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Yap, dia adalah Galaxy SmartTag.
Anda akan menemukan kegunaan dari perangkat ini apabila memasangkannya bersamaan pada kunci atau benda kecil yang mudah hilang. SmartTag adalah produk pelacak Samsung yang hanya dapat dihubungkan dengan smartphone Samsung Galaxy. Berikut ulasan saya menggunakan Galaxy SmartTag.
Desain
Sebagai perangkat yang mempunyai fungsi pelacak, Samsung membuatnya tidak terlalu mencolok dengan desain yang sangat sederhana. Perangkat ini berbentuk persegi dengan dimensi 39.1x39.1x9.9mm dan bobot 13 gram. Ditambah finishing matte, yang membuatnya terlihat sederhana dan tidak seperti barang berharga atau apapun itu yang menarik perhatian orang.
Terdapat lubang di salah satu sudut yang berguna untuk dikaitkan ke benda yang ingin dilacak. Sayangnya, box SmartTag tidak dilengkapi tali penghubung sendiri untuk dipasang ke benda lain. Alhasil, Saya harus mencari tali serta pengait alternatif untuk memasang SmartTag ke perangkat lainnya.
SmarTag hanya mempunyai satu tombol di tengah bodi, bersamaan dengan tulisan “Galaxy SmartTag” yang juga sangat tidak kentara. Sementara di sudut bawah produk ini, terdapat celah yang dapat dibuka untuk mengganti baterai.
Pengoperasian pelacakan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengoperasikan SmartTag adalah menghubungkannya dengan perangkat Samsung. Di sini, Saya menggunakan smartphone Galaxy A50s. Cara menghubungkan pun cukup mudah menurut Saya. Setelah mengaktifkan SmartTag dengan dua kali klik pada tombol tengah, seketika pop-up box muncul pada ponsel Saya yang diletakkan di samping SmartTag.
Halaman tersebut menawarkan opsi untuk menambahkan perangkat ke aplikasi SmartThings. Nantinya, pengoperasian SmartTag akan dilakukan di aplikasi SmartThings milik Samsung dan hanya dapat dijalankan di smartphone Samsung Galaxy saja. Memang, ini merupakan salah satu kekurangan SmartTag apabila dibandingkan dengan pesaingnya, Tile yang bisa dihubungkan ke perangkat apa saja.
Selesai menghubungkan, terdapat beberapa cara untuk melacak SmartTag. Cara pertama adalah membunyikan SmartTag. Jika mengklik ikon “Ring” pada aplikasi, akan menghasilkan nada dering dan volume yang bisa diatur dari smartphone. Di sini, terdapat 10 nada dering berbeda. Saya memilih “Simple Tone 01” karena merasa nadanya cukup nyaring dan akan lebih mudah ditemukan saat dilacak.
Suaranya terdengar nyaring apabila berada di dalam ruangan. Saya membunyikannya dari ruang tamu dengan SmartTag diposisikan di kamar tidur yang jaraknya kurang lebih 10 meter. Dan seperti yang diharapkan, suara yang dihasilkan terdengar jelas di posisi Saya saat itu. Namun, akan sedikit berbeda ketika jarak pencarian menjadi semakin jauh, karena suaranya akan berkurang, sehingga Saya harus memasang telinga lebih fokus untuk mencari suara yang dihasilkan SmartTag.
Cara kedua adalah dengan melacak SmartTag menggunakan menu Search Nearby yang mengandalkan Bluetooth Low Energy (BLE). Dengan menu itu, aplikasi SmartThings akan menampilkan tampilan berbentuk lingkaran berwarna hijau. Ketika posisi perangkat yang terhubung aplikasi SmartThings terdeteksi semakin dekat dengan SmartTag, warna hijau akan semakin menghiasi lingkaran. Sebaliknya, warna hijau akan menurun ketika Anda menjauh dari SmartTag.
Namun, cara ini tampaknya tidak terlalu efektif jika jarak pelacakan tidak begitu jauh. Misal, ketika Saya lupa meletakkan SmartTag di dalam rumah atau kemungkinan terselip di sofa, akan lebih mudah dan lebih cepat mencarinya dengan membunyikan suara, alih-alih menggunakan Search Nearby.
Terakhir, cara ketiga adalah navigasi. Cara ini memang diperuntukkan apabila smartphone berada di lokasi yang berbeda dengan SmartTag. Ketika Saya ingin mencoba fitur navigasi ini, terdapat notifikasi yang mengatakan, “Tidak bisa menavigasi. Anda berada di lokasi yang sama dengan SmartTag". Berdasarkan klaim perusahaan, perangkat ini bisa melacak hingga radius 120 meter.
Dengan demikian, menurut Saya Samsung dengan lengkap memberikan opsi fitur untuk melacak SmartTag dari aplikasi SmartThings di smartphone. Selain itu, karena saling terintegrasi, Saya juga bisa melacak smartphone melalui SmartTag. Apabila kondisi berbalik, di mana Saya kehilangan smartphone, SmartTag bisa memanggilnya dengan mengklik tombol di tengah. Dalam hitungan detik, smartphone akan mengeluarkan suara, sekalipun sedang dalam mode silent atau diam.
Namun, terdapat delay sepersekian detik ketika membunyikan smartphone dari SmartTag. Tidak secepat membunyikan SmartTag dari smartphone.
Fungsi otomatisasi
Selain punya fungsi pelacak, SmartTag juga memiliki fungsi otomatisasi, di mana dapat mengaktifkan perangkat pintar dengan satu klik. Fitur ini dapat diaktifkan dengan menambahkan perangkat rumahan, seperti saklar lampu pintar ke menu “Use button for automations.” Lalu pilih opsi Pressed. Dengan demikian, Saya bisa dengan mudah menyalakan lampu tanpa harus menekan saklar.
Baterai
SmartTag menggunakan baterai kancing atau yang biasa digunakan pada jam tangan. Lebih tepatnya, baterai lithium 3V. Baterai ini bisa bertahan 300 hari atau hampir satu tahun. Karena perangkat menggunakan baterai yang biasa digunakan untuk jam tangan, pengguna bisa mengganti baterai sendiri dan membelinya di toko ritel.
Namun, Saya mengalami kesulitan saat membuka bodi SmartTag untuk melihat baterai. Diperlukan bantuan alat untuk membuka dua cangkang bodi ini.
Kesimpulan
Dengan harga Rp399.000, SmartTag dapat membantu Anda menjaga berbagai barang berharga yang mudah hilang. Samsung juga menawarkan fitur pelacakan dari aplikasi bawaan SmartThings yang lengkap dan berfungsi untuk berbagai kondisi. Barang pintar nan kecil ini juga dapat mengontrol perangkat pintar yang ada di rumah, seperti menyalakan lampu. Mungkin, jika perangkat disertai tali penghubung atau gantungan, SmartTag bisa lebih lengkap lagi.
Sayangnya, pelacakan dari SmartTag ke smartphone terbilang cukup lama karena adanya delay. Namun, perangkat masih berfungsi dengan sewajarnya.