Review Sharp AQUOS Sense8, tahan banting untuk bikin konten ekstrem
Sharp sebagai salah satu produsen ponsel asal Jepang kembali menampilkan perangkatnya di Indonesia. Ponsel ini adalah Sharp AQUOS Sense8 yang dirancang tahan banting dalam bodi premium.
Performa
Sekarang saatnya mencari tahu seputar performa AQUOS Sense8. Ponsel ini adalah perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor Snapdragon 6 Gen 1. Chipset buatan Qualcomm ini dibuat menggunakan teknologi proses 4 nm yang menjanjikan efisiensi daya lebih baik jika dibandingkan dengan 5 nm ke atas.
Snapdragon 6 Gen 1 memiliki CPU 8 core, yang terdiri dari 4 core Cortex-A78 dengan kecepatan hingga 2,2 GHz dan 4 core Cortex-A55 dengan kecepatan hingga 1,8 GHz. CPU ini mendukung instruksi ARMv8.2-A dan memiliki daya tahan panas yang baik.
Untuk GPU, prosesor itu menampilkan Adreno 710 yang diklaim mampu menghasilkan grafis berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi dan game. GPU ini juga mendukung Vulkan, OpenGL ES 3.2, dan DirectX 12.
Sistem operasi AQUOS Sense8 menggunakan Android 13 dengan antarmuka AQUOS UX 13. Ponsel ini menggunakan kapasitas RAM 8 GB dan storage 256 GB. Sharp menyediakan security update hingga 5 tahun dan update OS hingga 3 kali di AQUOS Sense8.
Saya menjalankan macam-macam benchmark untuk menguji performa ponsel. Pertama-tama saya menggunakan 3DMark, yang berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah AQUOS Sense8 akan enak dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.
Setelah menjalankan benchmark tersebut, AQUOS Sense8 mendapatkan skor sebanyak 5.624 poin untuk Sling Shot dan 5.665 poin untuk Sling Shot Unlimited. Sebagai gambaran, ponsel Sharp AQUOS V6 5G yang diperkuat dengan prosesor Dimensity 700 mendapatkan masing-masing skor 3.553 poin dan 3.546 untuk pengujian yang sama. Intinya, AQUOS Sense8 menampilkan performa yang cukup tinggi. Berikut adalah tabel lengkapnya:
Setelah aplikasi 3DMark, sekarang saatnya saya menjalankan pengujian menggunakan PCMark. Ini digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video. Aplikasi ini juga menguji seberapa cepat ponsel dapat menulis data ke memori atau sekadar membacanya.
Secara keseluruhan, AQUOS Sense8 mampu mengumpulkan nilai sebanyak 11.351 poin di PCMark. Di sisi lain, Sharp AQUOS V6 5G mampu menoreh nilai sebesar 11.504 poin di pengujian yang sama. Untuk lebih jelasnya, silahkan mengacu pada tabel berikut:
Agar dapat mengetahui performa mentah prosesor Snapdragon 6 Gen 1 di dalam AQUOS Sense8, saya menjalankan aplikasi Geekbench. Aplikasi ini mengukur kinerja CPU dan GPU dari ponsel. Ini juga berguna untuk menguji kemampuan perangkat untuk menjalankan aplikasi atau game yang membutuhkan grafis, pemrosesan gambar, atau pengeditan video. Nilai yang didapatkan adalah 952 poin untuk Single Core dan 2.829 poin untuk Multi Core. Sebagai acuan, Dimensity 700 yang ada di dalam AQUOS V6 5G mendapatkan nilai 554 poin untuk Single Core dan 1.650 poin untuk Multi Core.
Dewasa ini sudah marak teknologi AI yang hinggap di ponsel. Oleh karena itu, saya mengukur kemampuan kecerdasan buatan (AI) ponsel tersebut menggunakan AI Benchmark. Aplikasi ini menggunakan berbagai tugas machine learning yang ada di aplikasi nyata, seperti pengenalan wajah, klasifikasi gambar, dan peningkatan gambar. Ia juga mengukur kinerja CPU, GPU, dan NPU dari perangkat.
Skor yang didapatkan AQUOS Sense8 di aplikasi AI Benchmark adalah 340 poin. Sebagai pembanding, Sharp AQUOS R8 Pro dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 2 mampu mengumpulkan skor 2.010 poin.
Untuk baterai, ponsel tersebut juga cukup irit. Ketika saya menonton film secara streaming menggunakan aplikasi VOD ternama selama 30 menit, baterai yang berkurang hanya 3%. Untuk 1 jam menonton, maka baterainya berkurang sebanyak 7%. Durasi menonton film streaming sepanjang 2 jam akan menghabiskan baterai sebanyak 11%
Baterai berkapasitas 5.000 mAh di AQUOS Sense8 juga saya uji untuk bermain game dengan grafis yang intens seperti Shine Runner. Durasi bermain selama 1 jam akan menghabiskan baterai sebanyak 9%. Sedangkan ketika saya bermain game selama 2 jam akan menghabiskan daya 19%. Selama sesi permainan, tidak ada masalah bagi ponsel untuk menampilkan grafis. Dan dibantu dengan refresh rate tinggi, game tersebut menampilkan pengalaman yang apik.
Untuk pengujian sintetis kekuatan baterai, saya menggunakan PCMark Battery. Ponsel ini bertahan cukup lama hingga 14 jam 29 menit dari keadaan 100% hingga 20%. Setelah baterainya benar-benar habis, saya menghitung seberapa cepat isi ulang baterainya. 10 menit pengisian, baterai akan terisi sebanyak 11%. Berlanjut ke 30 menit pengisian, maka baterai menjadi 35%. Ketika durasi pengisian sudah menyentuh waktu 1 jam, energi baterai menjadi 71%. AQUOS Sense8 memerlukan waktu 2 jam 12 menit untuk mencapai 100% dari keadaan kosong. Artinya, proses isi ulang baterainya tidak terlalu cepat.
Kesimpulan
Sharp mencoba menghadirkan terobosan dalam hal ponsel di Indonesia dengan menghadirkan perangkat dengan Snapdragon 6 Gen 1 untuk pertama kalinya. Ini bukanlah sekadar gimmick, tetapi memang menghadirkan performa yang lancar ketika digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk bermain gaming dengan grafis yang cukup intens seperti Shine Runner. Namun sepertinya ada beberapa orang yang menuntut layar yang lebih besar untuk bermain game.
AQUOS Sense8 hadir dengan desain minimalis yang dibalut dengan bodi aluminium premium. Seperti yang kita ketahui, aluminium adalah salah satu logam yang ringan, dengan demikian ini nyaman digenggam saat dioperasikan. Meski memiliki desain relatif ramping, ponsel ini memiliki sertifikasi standar MIL-STD-810 sehingga tahan banting ditambah dengan IP6X untuk daya tahan terhadap air hingga kedalaman 1,22 meter.
Kekuatan terhadap bantingan dan air memungkinkan kamu berpetualang sambil membuat konten tanpa khawatir ponsel rusak. Layarnya juga menampilkan warna bagus meski di bawah sinar matahari. Namun sayangnya layar ini tidak terintegrasi dengan sensor sidik jari yang menjadikannya kurang terasa premium. Harga untuk Sharp AQUOS Sense8 adalah Rp5.999.000