Review Vivo V20: Segini yang pas!
Vivo V20 hadir sebagai generasi penerus dari seri V. Lantas, apakah perangkat ini memang bisa menjawab kebutuhan penggunanya dengan baik?
Sampai saat ini, smartphone sudah tampil dengan berbagai rupa. Dari desain, kamera hingga kekayaan fitur banyak ditawarkan dan dijanjikan akan meningkatkan pengalaman penggunaan. Tentu saja, masing-masing punya keunggulan. Harus dimaklumi juga kalau masing-masing, pasti punya celah kekurangan.
Bicara soal desain, banyak vendor yang mencoba menawarkan desain baru. Dari finishing cover belakang, penempatan tombol, peletakan kamera depan hingga susunan kamera belakang. Salah satu yang kini menghadirkan smartphone dengan desain berbeda adalah Vivo. Ya, perangkat terbarunya, yakni Vivo V20 tampil beda dari seri V lainnya.
Lantas apa perbedaan itu sebatas penampilannya saja? Atau sampai ke level fitur dan pengalaman penggunaannya? Simak selengkapnya dalam review kali ini!
Desainnya cakep
Jujur saja, setiap kali vivo meluncurkan smartphone, desainnya pasti selalu berbeda. Baik dari susunan kamera atau efek-efek ciamik yang biasanya muncul ketika panel belakangnya terkena cahaya. Nah, di vivo V20 pun demikian.
Kalau boleh dibilang, rasanya seri ini mengadopsi beberapa desain yang sebelumnya sudah digunakan vivo untuk produk lain, tentunya bukan dari keluarga V. Finishing cover belakangnya, yang a la matte tapi halus mengingatkan saya pada vivo X50 Series. Demikian juga dengan bentuk kameranya. Desain yang seolah-olah terdiri dari dua bingkai bertumpuk dengan warna berbeda. Vivo menyebut desain ini dengan Dual Tone dan pertama kali dicetuskan kala perusahaan ini meluncurkan X50 Series.
Sementara dimensinya yang pas digenggaman tampaknya diambil dari vivo S1 Series. Ya, saat pertama kali menggenggam seri ini, ingatan saya langsung melayang ke vivo S1 Pro. Kontur belakangnya yang datar, lekukan pada sudut-sudutnya, semua menggambarkan seri itu.
Tapi yang membuat kesan baru dari perangkat ini justru ada di pewarnaannya. Vivo yang biasanya menggunakan satu warna solid pada produknya kini menggunakan gradasi cantik di bagian belakangnya. Ya, produk yang kami terima hadir dengan warna Sunset Melody. Ini merupakan gabungan gradasi ungu, oranye dan pink yang akan muncul bergantian ketika tertimpa cahaya.
Tidak hanya itu, finishing matte halus di bagian belakang ini juga tidak membuat cap jari menempel. Ini akan memberikan kesan bersih ketika menggunakan ponsel ini. Jadi pada dasarnya, tak perlu repot-repot membersihkan bagian belakang dari bekas jari yang menempel.
Di bagian kanan, ada tombol power dan volume. Standar lah untuk ponsel yang ada saat ini. Tapi tombol powernya diberikan pola bergerigi yang membuatnya semakin mudah dikenali. Sementara di sisi kiri, terdapat SIM Tray, yang sudah mendukung penggunaan dua SIM sekaligus, ditambah dengan slot ruang untuk MicroSD.
Untungnya, vivo masih mempertahankan jack 3,5mm untuk perangkat ini. Membuatnya lebih fleksibel untuk dicolokkan dengan earphone apa saja. Ada pula port USB Type C untuk pengisian daya dan grill speaker di sebelahnya.
Layarnya sendiri berukuran 6,44 inci dengan resolusi FullHD+. Panelnya sudah AMOLED sehingga sistem penguncian dengan menggunakan sidik jari di layar sudah bisa dilakukan di perangkat ini. Layarnya mampu menampilkan konten dengan sangat baik. Kecerahan layarnya sudah cukup terang, kontras gambar juga bisa ditampilkan dengan baik. Tidak hanya itu, layarnya juga sanggup menampilkan warna dengan cukup akurat.
Sayangnya dalam beberapa kondisi, layar ini tampak kurang prima. Misalnya ketika saya gunakan ketika matahari sedang terik-teriknya. Butuh sedikit usaha lebih agar bisa melihat tampilan layar dengan baik. Ini sebenarnya masih tergolong wajar.
Bobotnya cukup ringan, yakni 172 gram. Ini sudah lebih ringan daripada V19 yang memiliki bobot 186 gram atau bahkan V17 Pro yang memiliki bobot hampir 202 gram. Dibandingkan dengan X50 Pro saja, bobotnya sudah lebih ringan V20.