Review vivo V29e 5G: sebuah peningkatan jelas
Sekarang tim Tek.id melakukan uji ponsel vivo V29e. Perangkat ini memiliki kamera belakang dua unit. Namun belum tentu tidak lebih baik dari pendahulunya, berikut hasil ulasannya.
Beberapa waktu lalu saya telah mengulas ponsel vivo V29. Ponsel ini mengusung prosesor Snapdragon 778 5G yang dikombinasikan dengan RAM sebesar 8 GB dan penyimpanan internal 512 GB. Sekarang saya berkesempatan untuk mengulas versi lain dari seri V29, yaitu vivo V29e 5G. Ponsel anyar ini menggunakan prosesor Snapdragon 695, dengan RAM dan ROM masing-masing 8 GB dan 256 GB.
Dalam hal kamera, V29e 5G memiliki konfigurasi dua unit di belakangnya. Sebagai perbandingan, vivo V27e yang merupakan model pendahulunya menawarkan tiga unit kamera belakang. Memang, kalau dilihat dari jumlah kamera, V29 memiliki lebih sedikit kamera dari V27e. Namun, kini V29e 5G menampilkan kamera lensa ultra lebar yang lebih menguntungkan ketika memotret pemandangan luas.
Desain
Dengan ketebalan hanya 7,69 mm, mungkin V29e 5G merupakan salah satu ponsel tipis yang sedang kamu cari. Oleh sebab itu, desain ini disebut vivo sebagai ‘2.5D Slim Flat Frame’ Selain itu, ponsel dengan dimensi 162,4 x 74,9 x 7,7 mm ini menggunakan material Fluorite AG Glass dan Nano-scale Photoetching sehingga nyaman dinganggan dan bebas noda sidik jari. Sayangnya, saya merasa bodi belakang V29e 5G cukup licin sehingga disarankan untuk menggunakan casing (tersedia dalam penjualan).
Ponsel ini dirancang terhadap debu dan percikan air lantaran memegang sertifikasi IP54. Ini menjadi keuntungan ketika digunakan di kondisi kurang bersahabat. Ada tiga pilihan warna untuk V29e 5G yaitu Gold, Blue, dan Black. Kebetulan unit yang saya ulas memiliki warna Black yang diklaim vivo “menghadirkan keindahan kilau samudra Indonesia dengan efek indah”.
Layarnya menggunakan teknologi panel AMOLED. Seperti yang kita tahu, panel jenis ini memberikan kontras dan warna lebih baik ketimbang layar IPS (LCD). Layar ini berukuran 6,67 inci dengan refresh rate 120 Hz. Tidak ketinggalan pula kecerahan 1.150 nit yang cukup untuk digunakan di outdoor di siang hari. Resolusi layar ini adalah 1.080 x 2.400 piksel. Bagian atas tengah akan terlihat punch-hole, tempat kamera depan.
Sama seperti V29 dan V27e, ponsel V29e 5G tidak dilengkapi dengan integrasi speaker stereo. Lubang speaker hanya tersedia di sisi bawah bersama dengan port USB-C, lubang mikrofon, dan tray kartu SIM. Absennya speaker stereo cukup disayangkan mengingat sejumlah ponsel di kelasnya sudah memiliki fitur tersebut. Artinya, kamu harus menggunakan speaker eksternal (TWS, headphone, dll) untuk menikmati suara speaker atau surround saat menonton film.
Sensor sidik jari terdapat di layar. Ketika saya mencobanya, sensor ini cukup responsif mendeteksi sidik jari, meski dalam keadaan basah atau sedikit berdebu. Kabar baik satu lagi adalah modul kamera belakang tidak terlalu menonjol, mungkin karena tidak ada lensa kamera telefoto. Ada pula teknologi NFC yang dapat digunakan dalam beragam kebutuhan, salah satunya adalah membuka akses pintu apartemen atau hotel.
Berbicara seputar modul kamera belakang, seperti ciri khas vivo seri V saat ini, V29e 5G juga memiliki Smart Lighting Control yang dipadukan dengan fitur Aura Light Portrait. Bukan sekadar lampu flash LED biasa, Aura Light Portrait (berbentuk lingkaran) akan memberikan hasil potret terang dalam kondisi pencahayaan yang kurang mendukung seperti malam hari.
Kamera
Memang, V29e 5G hanya dilengkapi dengan dua kamera belakang, yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan V27e (dilengkapi dengan tiga kamera belakang). Namun saya lebih menyukai konfigurasi V29e 5G karena kamera ultra lebar akan lebih berguna ketimbang kamera makro yang ada di V27e. Selain itu, kamera depth sensor bisa digantikan dengan kombinasi kamera utama dan kamera ultra lebar.
Kedua kamera belakang V29e 5G menyertakan kamera utama beresolusi 64 MP dan kamera ultra kebar beresolusi 8 MP. Sebagai pengingat, tiga kamera belakang V27e terdiri dari kamera utama beresolusi 64 MP, kamera makro beresolusi 2 MP, dan kamera depth sensor beresolusi 2 MP.
Saya menguji kamera V29e 5G dengan berbagai macam kondisi. Pertama adalah kamera utama,warna yang dihasilkannya cukup baik. Namun jika dilihat lebih teliti lagi, detail pada daun seharusnya lebih tajam lagi. Meski demikian, ini bukan sebuah masalah besar. Kabar baiknya adalah auto exposure dan auto white balance yang diberikannya sangat mumpuni untuk sebuah ponsel.
Kamera utama V29e 5G cukup andal ketika saya gunakan untuk memotret subjek yang bergerak cepat. Pasalnya, ketika saya ingin mengambil wahana roller coaster tepat di atas trek terbalik, ponsel ini langsung dapat mengabadikannya tanpa gangguan shutter lag sehingga tidak ketinggalan momen yang jarang terjadi.
Masih seputar wahana roller coaster, tetapi kini dipotret menggunakan kamera ultra lebar. Hasilnya dapat diandalkan dan hampir mirip dengan hasil kamera utama. Warna cerah, auto white balance dan auto exposure-nya tidak mengecewakan.
Kamu dapat memotret subjek dengan cahaya kuat di belakangnya dengan mode HDR (otomatis aktif). Berlatar belakang sinar matahari sore, warna daun yang hijau cukup terlihat bersama dengan orang-orang di sekitarnya. Meski ada beberapa pohon yang seharusnya lebih terang, ini tidak terlalu menjadi masalah dan kamu tidak perlu ragu jika harus menabrakan sinar matahari di belakang subjek.
Meski tidak ada kamera depth sensor, efek bokeh bisa direproduksi menggunakan kombinasi kamera utama dan kamera ultra lebar. Hasil mode portrait ini sangat memuaskan dengan simulasi bokeh yang bagus, meski ada separasi di pinggir yang seharusnya lebih bagus lagi. Hal ini terlihat jika kita melihatnya secara seksama. Intinya, mode portrait masih sangat layar.
Memotret menggunakan V29e 5G dalam situasi indoor dengan banyak lampu, hasilnya cukup memuaskan. Lampu berwarna di permainan tidak ada gangguan blooming, meski di jarak yang jauh. Gangguan noise yang ada masih dapat diabaikan.
Saya pun menyempatkan diri untuk menguji kamera V29e 5G ketika di indoor dengan penerangan sekitar yang sangat minim. Hasilnya terlihat sangat terang, seolah-olah saya memotret di dalam ruangan berlampu yang cukup. Warna baju pada manekin terlihat jelas. Sayangnya terdapat banyak gangguan noise di hampir seluruh frame yang mengurangi ketajamannya.
Mengambil foto malam hari (sekitar jam 19:00) menggunakan kamera utama menghasilkan foto yang terang. Banyak gangguan noise yang terlihat pada bagian langit atau area gelap, dan beberapa di wahana Bianglala. Meski ada warna daun yang over-saturated, tetapi saya puas dengan hasil yang diberikannya.
Hasil kamera ultra lebar terbilang terang, meski tidak sebaik kamera utama. Gangguan noise pada kamera ini terlihat lebih banyak sehingga banyak detail yang turun di wahana Bianglala. Detail dan warna pohon di sebelah kanan tidak terlalu tajam. Namun, jika harus menggunakan kamera ultra lebar pada malam hari, masih saya sarankan.
Kamera depan V29e 5G beresolusi 50 MP. Ketika digunakan untuk memotret malam hari, hasilnya terlihat terang dengan gangguan noise yang masih dapat dimaafkan. Performa auto exposure-nya cukup menjanjikan sehingga paparan cahaya dapat dikendalikan.
Kebetulan ketika saya sedang menguji performa kamera malam, fase Bulan dalam keadaan penuh atau purnama. Langsung saya saja memotretnya menggunakan mode Supermoon. Menggunakan kecerdasan buatan (AI), kamera V29e 5G terlebih dahulu mendeteksi Bulan dan memberikan “racikan” yang pas untuk memotretnya. Hasilnya cukup memuaskan dengan detail yang cukup terlihat meski pinggiran Bulan menjadi tidak terlalu mulus.