Xiaomi Redmi Note 10, andalkan Super AMOLED dan speaker stereo
Layar Super AMOLED Redmi Note 10 berukuran 6,43 inci dengan resolusi 1.080 x 2.400 piksel. Kecerahan maksimal untuk layar tersebut adalah 1100 nit.
Seperti yang kita tahu, Redmi Note 10 merupakan seri Redmi pertama yang menggunakan panel layar Super AMOLED ketimbang LCD. Menyasar ke kelas menengah, biasanya seri ponsel Redmi Note dari Xiaomi menampilkan layar LCD dengan penerangan latar LED, dan basis teknologi IPS.
Berbeda dengan layar LCD, layar Super AMOLED tidak menggunakan penerangan di latarnya. Artinya AMOLED memiliki cahaya pada setiap pikselnya. Karena tidak menggunakan panel tambahan sebagai penerangan, maka AMOLED memiliki desain yang lebih tipis jika dibandingkan dengan layar LCD. Profil yang tipis dari panel tersebut dapat pula memungkinkan ponsel berdesain tipis dan juga ringan.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap piksel Super AMOLED dapat berpendar sendiri. Ini memungkinkan kualitas kontras yang sangat tinggi serta relatif lebih irit daya baterai karena hanya mengaktifkan piksel sesuai kebutuhan. Ketika ponsel berlayar AMOLED masuk ke dalam mode gelap, maka selain tidak menyilaukan mata, juga akan irit daya.
Desain & layar
Layar Super AMOLED Redmi Note 10 berukuran 6,43 inci dengan resolusi 1.080 x 2.400 piksel. Kecerahan maksimal untuk layar tersebut adalah 1100 nit. Kecerahan ini termasuk tinggi, kamu tidak akan kesulitan melihatnya pada siang hari bolong. Bagian tengah atas layar terdapat punch-hole kecil untuk tempat kamera depan.
Bodi Redmi Note 10 menggunakan bahan glossy atau mengkilap. Modul kamera belakang berbentuk persegi panjang. Ada 4 kamera di sini, yang dirancang secara rapi dan relatif simetris. Meskipun dilengkapi layar Super AMOLED, tetapi ponsel ini menggunakan sensor sidik jari yang terintegrasi di tombol daya, bukan di layarnya.
Xiaomi mengatakan penempatan pemindai sidik jari di lokasi tersebut karena ingin menambahkan tingkat elegan desain ponsel. Selain itu, penempatan sensor di samping dianggap lebih ergonomis. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seri Redmi mendatang menggunakan sensor sidik jari di layar.
Selain ponsel itu sendiri, kelengkapan dalam kemasan Redmi Note 10 meliputi kepala charger 33W beserta kabelnya. Ini membuktikan bahwa sistem pengisian cepat ponsel sudah dapat digunakan tanpa membeli kepala charger opsional. Tidak ketinggalan pula softcase berwarna transparan untuk perlindungan bodi ponsel.
Mengingat layar yang digunakannya adalah Super AMOLED, tentu saja Note 10 memiliki fitur Always on Display AOD. Ada beragam tampilan AOD yang dapat kamu pilih, beberapa di antaranya adalah tampilan analog, animasi, kaleidoskop, dan lain-lain. Kamu juga dapat mengganti tampilan jam AOD dengan bermacam-macam warna.
Speaker stereo Note 10 ada di bagian bawah dan atas. efek stereo ini memiliki speaker khusus tanpa menjadi satu dengan speaker telinga (earpiece) saat melakukan telepon. Dengan demikian menjanjikan kualitas separasi yang seimbang.
Bagian sisi bawah ada port audio 3,5 mm, USB-C dan mikrofon. Sisi samping kanan ponsel terdapat tombol volume dan tombol daya (terintegrasi sensor sidik jari). Selain salah satu speaker, bagian sisi atas ada mikrofon dan transmitter inframerah untuk kebutuhan tertentu.
Kamera
Kamera belakang ponsel yang berukuran 160,5 x 74,5 x 8,3 mm ini terdiri dari empat unit. Kamera pertama mengusung lensa lebar (disebut juga kamera utama) yang memiliki sensor beresolusi 48 MP, kamera kedua menggunakan lensa ultra lebar beresolusi 8 MP, selanjutnya ada kamera makro yang berfungsi melakukan fokus dari dekat dengan resolusi 2 MP, kamera terakhir adalah depth sensor beresolusi 2 MP. Untuk kamera depan, ponsel ini memiliki resolusi 13 MP.
Kamera pertama yang saya uji adalah kamera utama. Performa auto exposure bagian langit terlihat bagus, karena bentuk-bentuk awan terlihat jelas tanpa ada cahaya yang terlalu mendominasi. Warna langit juga terlihat sangat baik. Detail pada subjek di bagian bawah terlihat cukup jelas, seperti bagian gelombang air dan dedaunan. Namun, ada beberapa area yang seharusnya terang menjadi agak gelap, contohnya pada pohon di sebelah kanan.
Beranjak ke pengujian kamera lensa ultra lebar. Sama seperti hasil pengujian kamera utama, kamera lensa ultra lebar memberikan hasil performa exposure yang baik pada bagian langit. Tekstur pada gelombang danau terlihat cukup jelas. Namun, detail daun pada pohon di sebelah kiri kurang terlihat jelas. Selain itu, ada bagian agak gelap yang seharusnya terang, seperti pada daun sebelah kanan.
Hasil dari pemotretan zoom 2x menampilkan ketajaman yang menurun. Ini dapat dilihat dari pepohonan dan air danau. Meski demikian, exposure pada langit masih dapat dipertahankan sehingga awan terlihat jelas. Selain itu, tidak ada gangguan fringing pada pinggiran subjek. Secara keseluruhan, pembesaran pada tingkat ini masih menampilkan hasil yang jelas.
Ini adalah hasil foto yang diambil menggunakan kamera makro. Warna terlihat natural dengan performa white balance yang akurat untuk kamera ponsel di jenisnya. Tetapi bagian tengah subjek tidak terlalu jelas. Kamera kurang dapat menampilkan detail duri-duri pada kaktus. Ini kemungkinan karena kamera makro hanya beresolusi 2 MP.
Saya menyukai performa yang dihasilkan mode Portrait dari kamera Redmi Note 10. Berkat kombinasi kamera depth sensor, hasil bokeh yang diberikannya terlihat sangat baik. Meskipun ada sedikit gangguan pada bagian telinga patung kuda, separasi subjek dan latar belakang terlihat mulus. Kamu juga dapat mengubah efek bokeh saat sebelum dan setelah mengambil foto.
Ketika ingin memotret subjek yang membelakangi cahaya, maka saya mengaktifkan mode High Dynamic Range atau HDR. Warna hijau daun yang dihasilkan seharusnya lebih cerah lagi. Kabar baiknya adalah tidak ada gangguan over exposure pada area langit dan subjek yang berada di belakang pohon. Intinya, mungkin kamu harus mengedit foto hasil HDR agar hasil semuanya terang.
Melakukan pemotretan pada malam hari dengan minim penerangan, hasil dari kamera Redmi Note 10 terlihat terang. Tidak ada pergeseran kualitas white balance pada seluruh benda berwarna putih. Namun, sayangnya ada gangguan noise yang signifikan pada area gelap. Ada juga beberapa pohon yang kurang terlihat tajam. Saran saya, hindari pemotretan dalam kondisi yang terlalu gelap.
Berkat kecerdasan buatan atau AI, kamera depan Redmi Note 10 bisa menampilkan efek blur di belakang subjek. Meskipun ada pencampuran pada bagian kepala, secara keseluruhan pemisahan dengan latar belakang terlihat mulus. Sama seperti kamera belakang, kamu dapat mengatur efek bokehnya. Agar lebih memudahkan, efek bokeh diwakilkan dengan angka f/1.0 hingga f/16.
Ketika saya menjajal melakukan selfie membelakangi cahaya, hasilnya sangat bagus. Meskipun ada gangguan over-exposure pada bagian langit, seluruh warna terlihat jelas. Intinya kamu tidak perlu khawatir jika melakukan fotografi selfie menggunakan kamera depan saat membelakangi cahaya.
Perekaman video Redmi Note 10 juga memiliki sistem stabilisasi agar hasilnya anti goyang. Setelah saya mengujinya, stabilisasi video dapat meredam goyangan tangan saya. Meski demikian, ada terjadi gangguan jitter ketika saya melewati jalanan aspal yang tidak rata.