sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Sabtu, 12 Agst 2023 08:05 WIB

Review Xiaomi TV A2 43”, smart TV 3 jutaan punya surround bagus

Kali ini Tek.id mengulas tuntas smart TV baru dari Xiaomi. Xiaomi TV A2 43” hadir dengan layar 43 inci dan resolusi Full HD. Ini juga hadir dengan Dolby Audio dan DTS untuk suara imersif.

Review Xiaomi TV A2 43”, smart TV 3 jutaan punya surround bagus

Xiaomi pertama kali menghadirkan televisi pintar (smart TV) ke Indonesia mulai tahun 2018 silam. Semenjak saat itu, perusahaan ini rutin menghadirkan smart TV dalam berbagai teknologi, fitur, dan ukuran. Saat ini, salah satu TV terbaru perusahaan asal Tiongkok tersebut adalah Xiaomi TV FHD A2 43”.

Sesuai namanya, TV tersebut memiliki resolusi Full HD (1.920 x 1.080 piksel) dengan ukuran layar 43 inci. Lantaran bukan hadir dari segmen kelas atas, maka wajar jika Xiaomi TV A2 hanya mengusung refresh rate 60 Hz. Dari sisi spesifikasi teknis, Xiaomi TV A2 hadir dengan prosesor A55 quad core yang dipadukan dengan RAM 1,5 GB dan ROM 8 GB. Sistem operasi yang digunakannya adalah Android TV 11. Ada pula dukungan Dolby Audio dan DTS. Berikut adalah hasil review yang saya lakukan.

Desain & pengoperasian

Bezel pada TV ini terlihat cukup tipis, tetapi bukan yang paling tipis. Bezel bagian bawah layar terlihat agak lebih besar daripada ketiga bezel lain yang ada di TV ini. Hal ini kemungkinan besar karena ada logo Xiaomi dan tempat untuk lampu indikator. Lampu indikator ini memberikan informasi ketika TV dalam keadaan terhubung ke sumber listrik atau tidak.

Pada bagian belakang, Xiaomi TV A2 terlihat rapi. Meski ada bagian yang menonjol di area tengah dan bawah (yang ini berbentuk memanjang), TV tidak akan menurunkan estetika jika ditempatkan di tengah ruangan.

Ada alasan mengapa Xiaomi mendesain bagian belakang tengah agak menonjol, ini adalah tempat terkumpulnya bagian port TV. Ada banyak port pada Xiaomi TV A2 43”, yaitu 2 HDMI (salah satunya mendukung fitur ARC), 2 USB 2.0, Composite In (A/V), Ethernet (LAN), dan jack headphone 3,5mm.

Tentu saja ada port antena untuk menangkap siaran terestrial dengan dukungan sistem digital DVB-T2/C. Artinya, kamu dapat menikmati siaran digital menggunakan TV buatan Xiaomi ini. Konektivitas nirkabel pada perangkat dengan bobot 8,5 kg ini menyertakan Bluetooth 5.0 dan Wi-Fi 2,4 GHz/5 GHz. Dukungan Wi-Fi dual-band memungkinkan TV lebih stabil ketika melakukan streaming atau mengunduh aplikasi dari Google Play Store, yang mana ini akan tergantung juga pada router yang kamu gunakan.

Saya menyukai remote control yang hadir pada Xiaomi TV A2. Pasalnya ini menawarkan banyak tombol kontrol, termasuk tombol-tombol angka yang dapat digunakan untuk memilih saluran stasiun TV dengan lebih cepat. Tidak ketinggalan pula tombol pintasan cepat seperti Audio, Set, Input, dan sebagainya. Ini memungkinkan kamu mengatur kualitas gambar atau audio secara instan tanpa masuk-masuk ke dalam setelan.

Tidak ketinggalan pula tombol jalan pintas Google Assistant, Netflix, dan Prime Video. Khusus tombol Netflix dan Prime Video dibuat seperti menyatu dengan remote control sehingga memberikan kesan elegan. Remote control Xiaomi TV A2 terhubung menggunakan koneksi Bluetooth yang memiliki sumber daya dari baterai tipe AAA.

Selain menampilkan antarmuka Android TV yang khas, TV dengan bingkai logam tersebut juga menawarkan antarmuka PatchWall. Xiaomi merancang PatchWall untuk berfokus pada konten video atau film, bukan aplikasi. Ada beberapa mitra konten PatchWall, di antaranya adalah Amazon Prime Video, Netflix, Vidio, Catchplay+, dan masih ada banyak lagi.

Kamu juga dapat menikmati tontonan yang dihadirkan stasiun televisi lokal dengan memilih tab kategori Live TV di dalam platform PatchWall. Tentu saja sajian tontonan ini mengandalkan layanan internet alias streaming.

Performa

Kamu dapat mengontrol TV lewat suara berkat hadirnya fitur Google Assistant yang dapat diakses langsung lewat remote control dengan satu tekanan tombol. Berdasarkan pengalaman saya selama mengujinya, respons Google Assistant agak kurang tanggap ketika saya mengaksesnya sambil membuka aplikasi seperti Netflix, Catchplay+, YouTube, atau Disney+ Hotstar. Fitur tersebut membutuhkan beberapa detik untuk siap menerima perintah suara. Satu hal yang menjadi catatan lagi adalah bahwa terkadang akses volume tidak terlalu tanggap ketika membuka aplikasi streaming video.

Meski demikian, fitur Google Assistant terasa lebih responsif ketika Xiaomi TV A2 ketika menampilkan home screen Android atau PatchWall. Kabar baiknya adalah, mikrofon yang ada di remote control cukup sensitif sehingga dapat mendengar perintah suara dengan baik.

Saya menjalankan beberapa pengujian sintetis menggunakan benchmark HQV untuk mengetahui performa Xiaomi TV A2 43” saat menghadapi gangguan noise, diagonal filtering, resolution lost, dan lain-lain. Benchmark tersebut berbentuk kepingan (disc) Blu-ray yang tentu saja saya jalankan menggunakan Blu-ray player yang dihubungkan ke TV via HDMI. Sebagai informasi, format playback Blu-ray player tersebut saya ubah menjadi interlace sehingga beban konten benchmark yang saya putar seluruhnya ditangani oleh prosesor Xiaomi TV A2 43”.

Dalam benchmark HQV, percobaan awal adalah HD Noise Test yang berguna untuk seberapa andal TV menghilangkan gangguan grain pada layar. Untungnya, TV tersebut dilengkapi dengan fitur Noise Reduction (Off, Low, Medium, Strong). Pada pilihan Low, gangguan noise asih terlihat sehingga detail agak kurang baik.

Ketika saya menggunakan pilihan Medium, maka TV dapat menghilangkan gangguan noise tetapi tidak terlalu bersih secara keseluruhan. Selanjutnya saya mengubah settingan fitur Noise Reduction ke tingkat maksimal atau Strong. Pada setingan ini, pereduksi grain menjadi terlalu agresif sehingga detail pada konten ada yang hilang. Selain itu, pilihan Strong menampilkan gangguan smearing pada objek bergerak. Intinya, saya sarankan untuk memilih opsi Medium pada Noise Reduction.

Pengujian selanjutnya di dalam benchmark adalah Video Resolution Loss yang berguna untuk mengetahui seberapa andal TV ketika menjalankan konten dengan frame rate 30 fps atau kelipatannya. Percobaan ini dapat dilangkahi dengan lancar yang ditandai oleh tidak ada gangguan flicker di layar.

Beralih ke pengujian Diagonal Filter (Jaggies), yang mengacu pada percobaan pada TV ketika menampilkan garis diagonal. Hasil yang diberikannya terlihat bagus karena tidak ada gangguan keriput pada garis miring. Meski gangguan jaggies terlihat di kemiringan 10 derajat, hal ini sangat wajar dan tidak mengganggu ketika menonton film.

Terakhir saya menjalankan pengujian sintesis Film Resolution Loss Test yang berguna untuk mengetahui performa TV saat menampilkan konten film dengan frame rate 24 fps atau kelipatannya. Untuk TV entry-level, Xiaomi TV A2 43” cukup terampil melewati tes ini lantaran gangguan flicker tidak statis.

Tentu saja saya menjalankan pengujian non-benchmark untuk mengetahui performa TV dengan latar belakang penerangan LED tersebut. Ini saya jalankan dengan memutar film Avatar lewat Blu-ray player. Secara keseluruhan warna yang disodorkan terlihat bagus untuk TV di kelasnya. Sayangnya, ada gangguan halo (bocoran sinar LED) di pinggiran layar yang mengurangi pengalaman menonton saat adegan gelap seperti ketika Jake Sully dan Neytiri menjelajahi hutan planet pandora pada malam hari.

Kualitas warna hitam pada TV yang mendukung 1,07 miliar warna tersebut terbilang bagus. Hal ini dikarenakan tawaran fitur Global Dimming yang secara otomatis meredupkan lampu LED ketika TV menampilkan adegan malam hari atau sejenisnya.

Memang, Global Dimming bisa membuat warna hitam menjadi lebih pekat, tetapi sayangnya fitur ini bisa menyebabkan gangguan Black Crush yang berujung pada hilangnya detail ketika layar menampilkan objek kecil pada adegan malam, serta kontras yang tidak terlalu baik. Fitur Global Dimming aktif secara default, artinya kamu dapat mematikan fitur tersebut. Perlu diingat bahwa mematikan opsi Global Dimming menyebabkan kualitas warna hitam di Xiaomi TV A2 43” tidak pekat.

Xiaomi membekali sistem audio TV A2 43” dengan dua speaker yang masing-masing berdaya 10 watt (jadi total 20 watt). Suara ini cukup lantang untuk ukuran TV 43 inci. Karakteristik suara pada TV ini agak lebih ke frekuensi menengah, tetapi tidak terlalu mengorbankan suara frekuensi rendah maupun tinggi. Tidak ada gangguan distorsi yang berarti ketika saya meningkatkan volume suara hingga maksimal.

Kualitas suara TV tersebut menjadi meningkat ketika saya mengakses opsi DTS Virtual: X. Fitur ini terdiri dari DTS Bass Enhancement, DTS Surround Virtualizer, dan DTS Dialog Clarity.

Karakteristik suara TV yang tadinya dominan suara frekuensi menengah terdengar menjadi lebih baik dengan sentuhan suara frekuensi rendah ketika saya mengaktifkan pilihan DTS Bass Enhancement. Pengalaman menonton film Avatar menjadi lebih imersif ketika saya mengaktifkan DTS Surround Virtualizer yang mampu melakukan simulasi surround dengan tepat.

Namun, DTS Surround Virtualizer menjadikan frekuensi tinggi agak sedikit lebih agresif. Ketika saya mengaktifkan DTS Dialog Clarity, yang dari namanya berguna untuk meningkatkan kualitas suara dialog film, tidak terlalu berpengaruh.

Kesimpulan

Meski bukan hadir dari segmen kelas atas, Xiaomi TV A2 43” memiliki fitur yang cukup lengkap. Mulai dari Dolby Audio dan DTS Virtual: X yang dapat meningkatkan pengalaman menonton film lebih imersif, tidak ketinggalan pula . Kualitas warna yang ditampilkannya cukup bagus, meski ada gangguan bocoran cara latar LED.

Saya menyukai remote control TV ini yang memberikan banyak tombol sehingga mengatur TV tidak perlu repot masuk ke dalam settingan yang lebih dalam. Terkadang, ada TV yang mengharuskan kita mengatur audio atau gambar lewat antarmuka home screen yang sangat mengganggu ketika menonton film lewat aplikasi streaming seperti Netflix atau yang lainnya.

Intinya, jika kamu sedang mencari smart TV yang mendukung siaran digital dengan harga terjangkau, Xiaomi TV A2 43” cocok untuk kamu. Harga untuk smart TV ini adalah Rp3.799.000.

80
Xiaomi TV A2 43"
 
Keunggulan
  • Warna cukup bagus
  • Simulasi surround bagus
  • Performa hitam lumayan di kelasnya
 
Kekurangan
  • Ada bocoran LED di pinggir layar
  • Performa terkadang kurang responsif
Share
×
tekid
back to top