sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Kamis, 03 Nov 2022 10:05 WIB

Review ZTE Blade V40 Vita, bawa prosesor Unisoc di harga Rp2 jutaan

ZTE Blade V40 Vita adalah salah satu ponsel ZTE untuk mencoba peruntungan perusahaan saat mencoba masuk ke Indonesia lagi. Ini hadir dengan prosesor Unisoc T606 serta RAM 4 GB dan penyimpanan 128 GB.

Review ZTE Blade V40 Vita, bawa prosesor Unisoc di harga Rp2 jutaan

Setelah sempat hilang dari peredaran selama beberapa tahun, akhirnya ZTE mencoba menancapkan tajinya kembali ke pasar Indonesia. Kembalinya perusahaan Tiongkok tersebut ke Tanah Air dengan memboyong beberapa ponsel terbarunya, salah satunya adalah ZTE Blade V40 Vita.

Ponsel anyar dari ZTE tersebut hadir dengan system-on-chip (SoC) Unisoc T606. Prosesor mobile ini dipadukan dengan RAM 4 GB serta penyimpanan internal 128 GB. Dalam hal perangkat lunak, ZTE Blade V40 Vita hadir dengan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka pengguna MyOS 11. Tidak ketinggalan pula kapasitas baterai besar 5.130 mAh dengan dukungan pengisian cepat (fast charging) 22,5W.

Desain

Bisa dibilang ZTE merancang Blade V40 Vita dengan desain yang menarik perhatian. Bodi ponsel ini dibuat menggunakan gradasi warna yang dapat berubah pola saat terkena sumber cahaya. Uniknya, gradasi warna tersebut seolah-olah bersinar yang bersumber dari modul kameranya.

Meskipun terbuat dari bahan plastik, panel belakang ini dibuat bertekstur agar tidak terkesan biasa saja. Selain menambah estetika, tekstur pada bagian belakang ini juga berperan untuk menghindari noda sidik jari dan licin saat dipegang.

Berbicara seputar modul kamera, Blade V40 Vita hadir dengan modul yang tidak terlalu berbentuk menonjol. Hal ini dikarenakan modul tersebut tidak menampung kamera telefoto yang rata-rata memiliki focal length panjang. Terdapat tiga kamera pada modul tersebut yang menyertakan kamera utama beresolusi 48 MP, kamera makro beresolusi 2 MP, dan kamera depth sensor beresolusi 2 MP.

Pada sisi bagian bawah, kamu akan melihat lubang speaker, port USB Type-C, mikrofon, dan jack audio 3,5 mm. Sedangkan pada sisi sebelah kanan terdapat tombol volume dan tombol daya. Khusus tombol daya, ini dibuat hampir sejajar dengan tepi ponsel dan dibuat bentuk rata. Alasan dibuat rata pada tombol daya adalah karena ini terintegrasi dengan sensor sidik jari, agar pengguna dapat lebih mudah mengaksesnya.

Tidak ada port atau kontrol apapun pada sisi atas Blade V40 Vita. Pada sisi sebelah kiri, akan terlihat slot kartu SIM ganda dan microSD. Slot ini memiliki tray khusus, sehingga jika kamu menggunakan kedua slot kartu SIM, maka tidak perlu mengorbankan slot untuk microSD.

Lantaran bukan perangkat premium, dapat dimaklumi jika ponsel yang berdimensi 168 x 77,5 x 9,4 mm ini menampilkan bezel yang tidak terlalu tipis, terutama pada bagian dagu ponsel. Layarnya sendiri memiliki ukuran 6,75 inci dengan aspect ratio 20:9.

Layar tersebut mengusung teknologi LCD IPS dengan resolusi 720 x 1.600 piksel. Saya merasa warna pada layar ponsel ini kurang pekat dan terkadang memiliki gangguan refleksi cahaya sekitar. Meski demikian, layar ini memiliki refresh rate yang cukup tinggi dengan 90 Hz sehingga konten pada ponsel akan terlihat mulus ketika kamu scrolling pada beberapa aplikasi. Di bagian atas layar terdapat notch kecil sebagai rumah dari kamera depan yang beresolusi 8 MP.

Kamera

Seperti yang telah saya ungkap sebelumnya, kamera belakang Blade V40 Vita memiliki tiga konfigurasi. Kamera utama 48 MP (f/1.8) dengan PDAF, kamera kedua 2 MP (f/2.5) untuk keperluan fotografi makro, dan kamera depth sensor beresolusi 2 MP (f/2.4).

Tentu saja saya menyempatkan diri untuk melihat bagaimana hasil foto dari ponsel tersebut. Ketika memotret menggunakan kamera utama di siang hari, hasil warna yang diberikannya cukup bagus. Kecerdasan buatan pada ponsel ini secara cepat dan akurat menentukan skenario yang cocok dan menerapkan warna yang semestinya. Namun sayangnya, ada beberapa gangguan under-exposure pada beberapa bagian pohon. Selain itu, saya merasa ada sedikit shutter lag ketika hendak menekan tombol shutter. Secara keseluruhan, hasil yang diberikannya memberikan tekstur yang bagus.

Kamera utama

 

Ketika memotret subjek yang membelakangi cahaya, kamera Blade V40 Vita secara otomatis mengubah pemotretan menjadi mode HDR (High Dynamic Range). Hasil mode ini memberikan warna subjek yang bagus tetapi tidak terlalu istimewa. Pasalnya, ada daun pohon yang terganggu oleh under-exposure. Kabar baiknya adalah bagian langit tidak menampilkan over-exposure dengan tekstur awan yang jelas. Intinya, kamu tidak perlu takut kalau harus memotret subjek dengan cahaya intens di belakangnya.

HDR

 

Salah satu dari tiga kamera belakang ZTE Blade V40 Vita adalah depth sensor. Ini berguna untuk memotret dengan efek latar belakang buram atau bokeh. Kamu dapat memilih efek bokeh digital dari f/0.95 hingga f/16. Separasi antara subjek dan latar belakang terlihat bagus, karena tidak ada tumpang tindih pada pinggiran subjek yang saya foto. Sebagai informasi, ponsel ini perlu beberapa detik setelah saya menekan tombol shutter hingga akhirnya foto tersimpan.

Mode portrait kamera belakang

 

Selanjutnya saya memotret menggunakan kamera makro. Kamera ini berguna untuk mengambil foto dari jarak dekat. Mode ini tidak menyuguhkan fungsi autofokus (AF) sehingga saya harus mendekatkan atau menjauhkan ponsel secara manual dari subjek agar dapat fokus (sekitar 4 cm). Hasil yang diberikannya memiliki warna yang bagus dengan detail yang lumayan. Selain itu, saya merasa tidak ada shutter lag seperti pada mode lain pada kamera ponsel ini.

Makro

 

Melakukan fotografi selfie saat membelakangi cahaya matahari menampilkan hasil yang cukup baik. Warna wajah terlihat jelas dengan latar belakang pohon yang juga terlihat jelas. Meski pada bagian langit terdapat over-exposure sehingga tekstur awan tidak terlihat jelas, secara keseluruhan hasilnya masih menawarkan performa cukup bagus.

HDR kamera depan

 

Meskipun tidak dilengkapi dengan kamera depth sensor, kamera depan juga bisa menghasilkan fotografi dengan efek bokeh. Intensitas virtual aperture yang dapat dipilih juga sama seperti kamera belakang. Secara keseluruhan, hasil yang diberikannya cukup bagus. Namun jika dilihat lebih seksama, terdapat sedikit dari bagian subjek yang terdominasi oleh latar belakang.

Mode portrait kamera depan

 

Sekarang saatnya saya menjajal kamera Blade V40 Vita pada malam hari. Dengan hanya bantuan beberapa lampu, hasilnya lumayan terang meski ada gangguan noise. Hasil yang terang ini terjadi hanya pada bagian yang terkena sinar lampu, bukan pada area lain. Terlihat pula ada gangguan flare pada lampu jalanan.

Hasil malam

 

Performa kamera depan pada malam hari menghasilkan foto yang tidak terlalu unggul. Terdapat gangguan noise pada hampir seluruh frame. Bagian wajah terlihat agak terang, tetapi bagian latar belakang seharusnya lebih terang lagi.

Hasil malam kamera depan

Performa

Prosesor di dalam ponsel ZTE Blade V40 Vita adalah Unisoc T606 dengan basis fabrikasi 12 nm. Kapasitas RAM pada ponsel ini adalah 4 GB. RAM ini dapat diekspansi menggunakan fitur Extended RAM yang mengambil memori dari penyimpanan internal sebanyak 2 GB. Ketika fitur Extended RAM diaktifkan, jumlah total RAM ponsel ini menjadi 6 GB.

Agar dapat mengetahui kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU) ponsel tersebut, saya menjalankan aplikasi benchmark 3Dmark. Saat menjalankan pengujian Sling Shot, Blade V40 Vita menampilkan skor 1.401 poin sedangkan percobaan Sling Shot Unlimited, mendapatkan skor sebanyak 1.434 poin.

Sebagai gambaran, saya juga menyertakan skor 3Dmark ponsel Tecno Spark 8C yang menggunakan prosesor dan kapasitas yang sama seperti Blade V40 Vita. Untuk pengujian Sling Shot dan Sling Shot Unlimited, Tecno Spark 8C menghasilkan nilai masing-masing 1.310 poin dan 1.442 poin.

Untuk pengujian selanjutnya, saya menjalankan aplikasi PCMark. Berbeda dengan 3Dmark, benchmark PCMark berguna untuk menilai seberapa andal Blade V40 Vita ketika digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Aplikasi ini mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel seperti menjelajahi web, mengedit teks, dan sebagainya. Setelah menjalankannya, ponsel besutan ZTE tersebut memiliki nilai keseluruhan sebanyak 7.948 poin. Sebagai perbandingan, Tecno Spark 8C berada di bawahnya dengan 7.469 poin.

Kapasitas penyimpanan internal ZTE Blade V40 Vita adalah 128 GB dengan basis teknologi UFS 2.2 Setelah dicoba menggunakan aplikasi benchmark PCMark Storage, ponsel ini memiliki angka keseluruhan sebanyak 23.060. Nilai ini jauh di atas Tecno Spark 8C dengan kapasitas internal 64 GB berbasis eMMC 5.1 dengan skor 9.412 poin.

Kemampuan prosesor Blade V40 Vita diukur menggunakan aplikasi benchmark Geekbench. Setelah menjalaninya, ponsel tersebut berhasil menoreh angka sebanyak 312 untuk percobaan Single Core dan 1.187 untuk percobaan Multi-Core. Dengan prosesor yang sama (Unisoc T606), Tecno Spark 8C memiliki nilai 311 poin untuk Single Core dan 1.217 poin untuk Multi-Core

Kapasitas baterai ponsel ZTE Blade V40 Vita adalah 5.130 mAh yang terbilang sedikit lebih besar dari rata-rata ponsel di kelasnya dengan kapasitas 5.000 mAh. Saya telah melakukan beberapa percobaan untuk menguji kekuatan baterainya. Pertama-tama, ini saya uji dengan menonton streaming. 30 menit menonton secara online menghabiskan baterai sebanyak 3%. Sedangkan 1 jam menonton streaming akan memakan daya sebanyak 6%. Dengan demikian, ponsel akan dapat dipakai sekitar 16 jam hingga baterai habis untuk menonton online.

Daya tahan baterai selanjutnya dicoba ketika ponsel menjalankan perekaman video non-stop. Pada 30 menit merekam, maka Blade V40 Vita membutuhkan daya baterai sebanyak 5%. Sedangkan merekam selama 1 jam membutuhkan energi baterai sebanyak 9%. Dari angka ini, maka ponsel tersebut mampu merekam selama sekitar 11 jam non-stop dari baterai penuh hingga kosong.

Tidak lupa saya juga menjalankan PCMark Battery untuk mengetahui daya tahan baterainya. Dengan baterai berkapasitas 5.130 mAh, ZTE Blade Vita V40 mampu bertahan hingga waktu yang cukup lama, yaitu 19 jam 34 menit. Sebagai acuan, Tecno Spark 8C dengan kapasitas baterai 5.000 mAh bertahan hingga 14 jam 21 menit untuk pengujian yang sama.

Setelah baterainya benar-benar habis, kini saatnya saya menguji kecepatan pengisian daya baterai Blade V40 Vita. Ponsel ini hadir dengan teknologi pengisian cepat (fast charging) 22,5W, ZTE juga menyertakan charger-nya dalam paket penjualan ponsel ini. Selama 10 menit mengisi, daya baterai yang bertambah adalah 10%. Sedangkan untuk 30 menit akan mengisi daya baterai 31%. Setelah 1 jam proses pengisian, baterai menjadi 57%. Ponsel ini memerlukan waktu selama 2 jam 31 menit untuk mengisi baterainya hingga penuh.

Kesimpulan

Hadirnya ZTE Blade V40 Vita adalah salah satu bukti kembalinya ponsel ZTE ke Tanah Air. Harga yang ditawarkannya cukup terjangkau di mana ZTE membanderolnya Rp2.299.000. Memang, ponsel ini lebih mahal jika dibandingkan dengan Tecno Spark 8C yang mengusung prosesor dan RAM yang sama dan dijual pada Rp1.549.000.

Meski demikian, ada alasan mengapa Blade V40 Vita memiliki harga yang lebih tinggi, karena ponsel ini memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih lega dengan 128 GB. Selain itu, ponsel milik ZTE memiliki performa yang lebih tinggi pada percobaan benchmark. Baterainya pun memiliki daya tahan yang lama.

Untuk kamera, secara keseluruhan hasilnya bagus. Untuk performa malam hari, kamera belakang masih bisa digunakan dengan syarat ada beberapa penerangan lampu di jalan, ada pula mode Night Pro untuk membantu pengambilan foto malam. Di sisi lain, ada sedikit gangguan shutter lag pada beberapa mode pemotretan yang mengharuskan kamu menunggu lebih lama saat menekan tombol shutter.

75
ZTE Blade V40 Vita
 
Keunggulan
  • Kamera siang oke
  • Baterai irit
  • Bodi tidak licin
 
Kekurangan
  • Ada shutter lag
  • Layar kurang cerah di luar ruangan
Share
×
tekid
back to top