sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Jumat, 22 Des 2017 09:00 WIB

Samsung Galaxy Note 8 punya segalanya untuk meraih reputasi

Samsung Galaxy Note 8 berhasil mengobati kekecewaan pengguna Galaxy Note 7 yang gagal total karena insiden meledak.

Galaxy Note 8 merupakan pertaruhan reputasi Samsung pada tahun 2017, sesudah Galaxy Note 7 gagal total. Hadir lebih dahulu ketimbang iPhone X dan Google Pixel 2, masihkah Samsung Galaxy Note 8 mampu bersaing? Berikut catatan saya setelah dua minggu bersama Note 8.

 

Desain dan antarmuka

Bila yang lain masih berkutat dengan pendekatan desain yang tipis dan anggun, Samsung belajar banyak dari insiden Note 7. Kini, Note 8 hadir dengan bodi yang jauh lebih kokoh.

Ia terasa penuh dan berat di genggaman tangan, mengingatkan kita pada era Nokia Communicator e90. Note 8 adalah smartphone kelas premium yang paling tebal dan paling berat untuk saat ini. Tebalnya 8,6mm. Sebagai perbandingan, Pixel 2 hanya 7,8mm dan iPhone X hanya 7,7mm. Bobotnya juga mencapai 195 gram, lebih berat dibanding Pixel 2 yang hanya 143 gram dan iPhone X yang 174 gram.

Artinya, Samsung kini lebih peduli dengan kekuatan dan keamanan Note 8. Mengikuti tren bezel yang kian tipis, 95 persen bodi depan Note 8 penuh dengan layar. Tidak ada tombol fisik maupun kapasitif yang tersisa karena layar yang memanjang. Rasio layarnya 18:9.

Layar 18:9 mempengaruhi estetika Note 8. Ia jadi tampak kaku dan harus rela menyingkirkan pemindai sidik jari yang biasanya ada di bagian dagu. Alhasil, Note 8 kini punya pemindai sidik jari di belakang, persis bersebelahan dengan dua kamera utama, LED Flash, dan sensor lainnya. 

Satu perubahan lagi, sisi layar lengkungnya yang kini tidak terlalu melengkung. Kemungkinan besar, Samsung belajar dari kasus banyaknya layar edge yang retak sesudah terjatuh dari tangan pengguna.

Layar lengkung pada Galaxy Note 8 dirancang lebih tipis dan jadi lebih manis. Namun, fungsinya tak banyak berkembang sejak era S6 Edge.

Layar dengan rasio 18:9 juga punya kekurangan. Seringkali huruf yang berada di pinggir layar menjadi terpotong. Padahal, bila dilihat di layar 16:9, hurufnya terlihat normal.

Akibat rasio layarnya yang lebih memanjang, tampilan konten pun ikut menyesuaikan. Aplikasi yang belum menyesuaikan dengan rasio baru ini butuh penyetelan ulang. Bahkan, Instagram pun belum memperbarui aplikasi mereka agar sesuai layar 18:9.

Kinerja

Dari interaksi awal dengan Galaxy Note 8, saya langsung mencoba pengaman retinanya. Ini adalah mode pengamanan favorit Samsung setelah sidik jari. Memanfaatkan sensor dan kamera depan, Note 8 mampu menangkap mata dengan baik sebagai akses pembuka kunci. Kekurangannya, sensor ini akan kesusahan membaca retina mata ketika kondisi cahaya kurang kuat atau posisi saya membelakangi sumber cahaya (back light)

Kedua, S-Pen. Ini adalah ciri khas yang sudah melekat sejak era Galaxy Note seri pertama. Tiap kali saya ambil S-Pen dari selongsongnya, fitur air-command langsung muncul. Artinya, kita bisa langsung beraktivitas menggunakan S-Pen baik untuk mencatat, menyeleksi satu bagian, hingga menerjemahkan kata-kata.

Sebagai jurnalis, fitur ini sangat berguna untuk saya. Berkat RAM 6 GB, saya tidak perlu risau untuk menambahkan banyak aplikasi pendukung lainnya. Kebetulan, Note 8 yang saya ulas berkapasitas internal 64 GB. Dukungan chipset kencang Exynos 8895 di dalam Note 8 membuat semua aplikasi Android berjalan enteng. Bermain gim pun tidak masalah. Saya mencoba bermain Hitman di Galaxy Note 8 dan hasilnya, saya bisa mencapai level Zombie Hardcore. Padahal, sedikit saja grafis smartphone bermasalah (lagging) saat bermain gim FPS Sniper ini, maka sasaran tembak saya lolos dari maut.

Satu keunikan laindari Samsung Galaxy Note 8 adalah kecerdasan buatan (AI), Bixby. Kita bisa mengajarkan Bixby, siapa tuannya. Anda bisa berbagi beberapa rahasia kecil dengan Bixby dan hanya Anda dan Bixby yang tahu jawabannya.

Contohnya, tiap kali saya bertanya, Who Am I? Bixby menjawab sayalah orang yang paling ganteng dan manis. Dengan kata lain, Bixby berhasil keluar dari standar yang sudah dipatok Google Assistance.

Ia tidak mau mengekor menjadi mesin cerdas yang tahu segalanya karena itu akan butuh search engine yang sangat luar biasa. Google punya itu, sementara Bixby tidak. Oleh karena itulah, Bixby dibuat lebih personal dan mampu mengolah data-data yang diberikan kepadanya oleh pengguna Note 8 secara pribadi.

Jadi, Bixby saya tidak akan pernah sama dengan pengguna Galaxy Note 8 lainnya. Bixby bisa mengambil data dari kamera, kalender, flipboard, dan akun media sosial saya, kalau saya izinkan. Dari situ, Bixby akan terus berkembang dan menyesuaikan dengan kebiasaan saya.

Bagaimana dengan baterainya?  Perlu Anda ketahui, Galaxy Note 8 memiliki baterai sebesar 3.300mAh. Untuk ukuran smartphone dengan aneka ragam hardware dan fitur penguras daya, Galaxy Note 8 mampu bertahan 8-9 jam. Isi ulang baterainya pun terbilang cepat sekali. Dalam waktu 30 menit saja, Galaxy Note 8 mampu mengisi dayanya dari 0 ke 60 persen. Tiap kali mengisi daya 0-100 persen, saya membutuhkan waktu kurang dari dua jam saja.

Kamera

Samsung Galaxy Note 8 punya kamera smartphone tertangguh kelima, menurut DXOMark. Urutannya, Google Pixel 2, iPhone X, Huawei Mate 10 Pro, iPhone 8 Plus, dan Galaxy Note 8. Terus terang, saya belum pernah menggunakan Google Pixel, iPhone X, dan iPhone 8 Plus. Huawei Mate 10 Pro pun baru sekedar hands on. Saya tidak bisa membandingkan mana yang lebih unggul secara komprehensif. Akan tetapi, saya telah mencoba kamera Galaxy Note 8 dengan skema macam-macam.

Saya bangun pukul 5 pagi, menangkap cahaya yang baru keluar dari langit. Hasilnya sangat memuaskan. Saya coba juga keluar malam hari menangkap temaramnya lampu gedung perkotaan. Ketajaman Galaxy Note 8 dan kualitas gambarnya masih cukup terjaga.

Saya menumpang di ojek online, menangkap lalu-lalang kendaraan dalam kecepatan motor yang meliuk di Jakarta. Galaxy Note 8 bisa melakukannya, bahkan dalam kondisi cahaya kota yang muram.

Samsung melengkapi Galaxy Note 8 dengan dua kamera utama. Satu berkemampuan telephoto, sedangkan sisanya punya kemampuan wide angel. Hardware kameranya sama-sama menggunakan lensa 12MP. Karena kemampuannya bisa membidik objek jauh dengan pembesaran hingga dua kali, saya pun mencoba kemampuan telephotonya. Untuk jarak sekitar lima sampai tujuh meter, gambar masih aman. Kalau jarak lebih dari tujuh meter, kualitas gambar mulai berkurang. Namun berkat dua buah Optical Image Stabilization (OIS) dan Electronic Image Stabilization (EIS) di dalamnya, membidik objek foto jadi sangat stabil.

Kamera depan Galaxy Note 8 juga enak dipakai. Saya suka hasilnya.

 

Nilai Jual

Samsung benar-benar menciptakan sebuah smartphone yang kaya fitur. Mereka memikirkan rancangannya secara matang.

Sebagai representasi produk mobile Samsung 2017 ini, semua teknologi inovatif Samsung ada di Galaxy Note 8. Mulai dari keamanan perangkat, teknologi layar terkini, teknologi AI, spesifikasi hardware tinggi, dan kamera kelas atas. Sayanya, tidak ada fitur Augmenter Reality atau Virtual Reality.

 

Kesimpulan

Bagi pengguna yang sibuk, sering ke luar kota atau luar negeri sekalipun, Galaxy Note 8 adalah pilihan tepat. Smartphone ini benar-benar dirancang untuk mengikuti pola hidup seorang pebisnis dan ekspatriat yang biasa mobile.

Share
×
tekid
back to top