Review SanDisk Extreme PRO Portable SSD, kelasnya para profesional

Perangkat penyimpanan eksternal saat ini sudah banyak sekali jenisnya. Kita tidak membicarakan piringan lagi, melainkan SSD (solid state drive) yang menawarkan bentuk lebih ringkas (sirkuit), lebih cepat, serta memiliki ketahanan yang lebih baik.

Di industri perangkat penyimpanan data, siapa yang tidak mengenal merek SanDisk. Produknya cukup populer di pasaran. Kami pun menggunakan beberapa produk flash disk dengan merek yang sama.

Belum lama ini, SanDisk dikabarkan kembali merilis produk baru. Wujudnya berupa SSD berteknologi NVMe (Non-Voltaile Memory Express).

Banyak hal menarik ketika SanDisk Extreme PRO Portable SSD mampir ke meja redaksi kami. Selain ukurannya yang sangat ringkas, unsur menarik lainnya dari SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini adalah bentuk salah satu sudutnya. Lihat saja penampakannya dibawah ini.

Saya langsung teringat karabiner, apakah perangkat ini disiapkan untuk pengguna-pengguna dengan hobi olahraga esktrim? Atau hanya didesain seperti itu agar mudah dikaitkan dan di bawa? Terlepas penasaran dengan dua pertanyaan itu, saya juga penasaran bagaimana dengan kemampuan dari perangkat ini.

Desain ringkas dan unik

Tidak seperti SSD kebanyakan, SanDisk menghadirkan perangkat penyimpanan dengan ukuran yang sangat ringkas. Ukurannya lebih ringkas dibanding perangkat penyimpanan yang masih menggunakan HDD berukuran 2,5 inci. “Jelas saja bambang, itu SSD menggunakan teknologi NVMe”. Meski begitu saya tetap ingin memberikan contoh perbandingan. Coba lihat ukuran dari SanDisk Extreme PRO Portable SSD dengan Western Digital My Passport kami yang berumur lebih dari 10 tahun ini.

SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini hadir dengan warna hitam dengan kombinasi oranye metalik pada pinggiran serta sudut karabinernya. Jujur saya suka kombinasi warnanya, keren terlihatnya.

Bodinya terbuat dari material plastik dan dilapisi lapisan karet pada sisi belakangnya. Bukan tanpa alasan, menurut saya lapisan karet ini dirancang agar si SSD ini tidak mudah bergeser ketika diletakkan di meja. Mengurangi risiko meluncur dan terjatuh.

Untuk portnya, SanDisk menggunakan antarmuka USB 3.1 Gen 2 dengan port konektor USB type-C. “Wah enggak kompatibel nih sama laptop saya yang masih pakai USB type A?” ujar teman kami yang laptopnya masih menggunakan port USB type A. Tenang, SanDisk Extreme PRO Portable SSD membawakan dua jenis kabel dengan ujung port USB type A juga USB type C. Jadi produk ini rasanya akan tetap kompatibel dengan laptop-laptop yang belum menggunakan port USB type C.

Sesuai fungsinya, SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini dirancang untuk mentransfer data. Jika memperhatikan penamaannya, Extreme Pro, tampaknya unit ini memang dirancang khusus untuk pengguna tertentu. Profesional misalnya.

Penamaan Extreme Pro di sini sepertinya berhubungan dengan kecepatan. Tidak mengejutkan memang, mengingat SanDisk Extreme PRO Portable SSD menggunakan SSD di dalamnya, tak lagi mengandalkan teknologi piringan logam sebagai media untuk menyimpan data.

Meski begitu, produk penyimpanan yang masih menggunakan harddisk di dalamnya menawarkan kapasitas yang besar-besar. Sementara SSD lebih kecil, namun memiliki kecepatan sangat tinggi. Mau yang besar juga ada. Tidak sebesar model harddisk, karena harganya tentu akan sangat mahal. SanDisk Extreme PRO Portable SSD yang sedang kami uji ini memiliki kapasitas sebesar 1 TB.

Seberapa cepat si SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini? Sebagai gambaran awal, saya akan menyalin folder berisi beberapa file dengan jumlah ukuran keseluruhan sebesar 33,4 GB. Tanggung memang didengarnya, tapi ini sebagai contoh penggunaan sehari-hari ketika meng-copy data dari laptop ke SSD begitu juga sebaliknya.

Waktu yang dibutuhkan untuk meng-copy folder berukuran 33,4 GB berisi film-film dorama Jepang dan beberapa aplikasi benchmark tergolong singkat. SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini hanya membutuhkan waktu berkisar 1 menit 32 detik untuk menyalin folder tersebut dari laptop menggunakan kabel USB type C ke port USB type C. Performa kabel USB type A-nya pun tak kalah cepat, waktunya hanya beda tipis di kisaran 1 menit 50 detik.

Sementara kecepatan untuk menyalin kembali file 33,4 GB dari SSD ke laptop tak banyak berbeda. Jika kabel USB type C bisa menuntaskan salinan dalam waktu 1 menit 35 detik, kabel USB type A bisa menyelesaikan salinan di kisaran 1 menit 47 detik.

Untuk mendapatkan kemampuan kecepatan baca tulisnya, saya menjalankan beberapa aplikasi benchmark dengan menggunakan laptop ZenBook UX333 dan kedua kabel bawaan dari SSD tersebut. Berikut hasilnya:

Jika melihat data di atas, kemampuan baca tulis dari SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini sangat cepat. Baik dari pengujian menggunakan aplikasi CrystalDiskMark maupun ATTO Disk Benchmark.

Pada pengujian pertama menggunakan aplikasi CrystalDiskMark 6 dan kabel USB type-C ke USB type-C, kecepatan baca dari SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini berkisar 934,5 MB/s. Sementara kecepatan tulisnya berkisar 832,8 MB/s.

Ketika kami menggunakan kabel USB type A ke USB type-C, kecepatan bacanya tak kalah cepat. Kami mendapatkan kecepatan baca pada 958,9 MB/s, sementara kecepatan tulisnya berkisar 886,8 MB/s.

Begitu juga pada pengujian ATTO Disk Benchmark menggunakan kabel USB type-C ke USB type-C. Kecepatan baca SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini berkisar 998,17 MB/s dan 880,73 MB/s untuk kecepatan tulisnya.

Jika menggunakan kabel USB type A ke USB type-C, kecepatan bacanya justru menyentuh angka 1002,76 MB/s, begitu juga kecepatan tulisnya yang berkisar 941,61 Mb/s.

Dari beberapa pengujian dan data di atas, sudah bisa membuktikan bahwa SSD mungil ini bisa sangat cepat ketika harus menyimpan atau menyalin data. Bahkan perangkat ini dapat menyalin file berukuran puluhan GB dalam rentang waktu tidak sampai 2 menit.

Berkat antarmuka USB 3.1 Gen 2, saya juga dapat merender file 3D yang terdapat pada SSD tersebut menggunakan aplikasi Blender. Hal ini memberikan penghematan waktu dan memberikan solusi ketika penyimpanan internal pada laptop sudah menipis. Tak perlu meng-copy file 3D tersebut ke laptop untuk kemudian di render, saya bisa langsung merender file tersebut ketika masih tersimpan di SanDisk Extreme PRO Portable SSD.

Waktu yang dibutuhkan untuk merender file berskala ringan menggunakan file demo BMW adalah 5 menit 42 detik. Sementara untuk merender file yang lebih rumit pun juga tidak menjadi masalah, seperti merender file demo Class Room yang bisa diselesaikan dalam waktu 18 menit 35 detik.

Selain itu, SanDisk juga menyertakan aplikasi untuk mengamankan data Anda bernama SanDisk Sercure Access. Fitur ini berfungsi sebagai brankas digital SSD Anda, sehingga data-data sensitif Anda tidak mudah diambil orang tidak bertanggung jawab.

Fitur ini dibekali sistem keamanan yang terenkripsi serta kemampuan Backup dan Restore data. Hal ini memberikan kenyamanan untuk penggunanya.

Kesimpulan

Keunggulan SanDisk Extreme PRO Portable SSD ini adalah menggunakan teknologi NVMe. Ini membuatnya tampil sangat mungil dengan kapasitas yang cukup besar yakni 1 TB. Meski mungil, teknolgoi NVMe membuatnya sangat cepat dalam mentransfer data. Bahkan saya juga dapat merender sebuah file 3D yang tersimpan pada SSD tersebut. Dengan catatan laptop yang Anda gunakan sudah mendukung antarmuka USB 3.1 Gen 2.

Namun, dengan kemampuannya ini tidak serta merta perangkat ini cocok digunakan siapa saja. Terlebih buat mereka yang masih mengenyam bangku pendidikan mulai dari SMP hingga kuliah. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku untuk anak sultan yang sudah membaca review ini dan memutuskan untuk membelinya. Biar lebih kencang meng-copy datanya, buat mereka bebas.

Menurut kami perangkat ini akan sangat pas untuk pengguna profesional yang berhubungan dengan data-data yang sangat besar, pengguna yang mobile, juga rekan-rekan kreatif yang mengolah gambar atau video. Hal ini dikarenakan harga dari perangkat ini tidak murah, harga terbaru di Lazada berkisar Rp4.185.000 atau klik link berikut SanDisk Extreme PRO Portable SSD.