Review Mi TV 4A, cocok untuk hiburan di rumah
Xiaomi punya Smart TV yang baru saja hadir di Indonesia. Harganya televisi berbasis Android 8.0 Oreo tersebut sangat kompetitif.
Performa
Panel layar Mi TV 4A menggunakan resolusi HD (1.366 x 768 piksel). Untuk menguji performa layarnya, saya menjalankan benchmark HD HQV via Blu-ray player. Pengujian pertama dalam benchmark tersebut adalah HD Noise Test yang akan memberitahu seberapa baik sistem noise reduction yang ada di dalam televisi.
Mi TV 4A dilengkapi dengan fitur Digital Noise Reduction (DNR) untuk menangani gangguan noise. DNR tersebut memiliki empat pilihan tingkat (Off, Low, Medium, High). Gangguan noise masih terlihat ketika saya mengaktifkan DNR ke tingkat Low. Setelah saya beralih ke level Medium, saya melihat gangguan noise mulai hilang, namun masih tetap mampu menangani ketajaman konten pada layar. Sayangnya, setelah saya menggunakan tingkat High, noise reduction menjadi sangat agresif, sehingga mengorbankan ketajaman detail.
Pengujian selanjutnya adalah Film Resolution Loss Test. Di sini, Smart TV milik Xiaomi tersebut agak menampilkan gangguan moire. Kabar baiknya, saya tidak melihat masalah ketika televisi ini menjalankan pengujian Video Resolution Loss Test lantaran menampilkan konten stabil tanpa gangguan apa pun.
Meski tidak memiliki resolusi Full HD, panel televisi ini mampu melewati uji coba Diagonal Filter “Jaggies” Test dengan baik. Pada benchmark tersebut, saya melihat garis diagonal mulus pada hampir setiap sudut kemiringan.
Selain benchmark, tentu saja saya mencobanya dengan memutar film agar melihat kinerjanya selama menjalankan konten non-benchmark. Menggunakan Blu-ray Player, saya menonton film Avatar yang digarap sutradara James Cameron. Warna yang dihasilkan televisi ini cukup baik, namun tidak terlalu istimewa. Detail yang dihadirkan tertata dengan baik, tetapi terkadang ketajaman berkurang di beberapa adegan.
Panel televisi ini menggunakan penerangan LED di balik layar LCD-nya, saya melihat pendistribusian cahaya layar kurang tersalurkan dengan baik karena ada bocoran cahaya di sudut-sudut layar. Bocornya cahaya tersebut cukup menganggu terutama ketika film menunjukkan adegan malam hari atau kondisi cahaya minim. Berbicara adegan malam hari yang identik dengan performa warna hitam, saya melihat tingkat kehitaman pada Mi TV 4A kurang pekat.
Untungnya, performa saat menampilkan gerakan cepat cukup mumpuni. Hal ini dibuktikan saat pemeran utama mengendarai Toruk Makto sedang melesat cepat dan gangguan after image yang ditampilkan tidak mengurangi keasyikan saat saya menonton film yang dirilis tahun 2009 tersebut.
Berbekal speaker stereo berdaya 8 watt, kinerja suara Mi TV 4A terdengar cukup lantang untuk ukuran televisi 32 inci. Efek separasi stereo terdengar dengan jelas, apalagi ketika film sedang menampilkan adegan perang. Suara bass yang dihasilkan cukup baik, tetapi suara frekuensi tinggi agak terdominasi oleh suara frekuensi tengah. Oleh sebab itu, desingan senapan kurang terdengar natural.
Pengoperasian
Menurut saya, menjelajah menu menggunakan Mi Remote cukup mudah karena menghadirkan antarmuka yang sangat intuitif. Namun, yang agak sedikit menyusahkan adalah ketika saya ingin mengatur preset gambar (Picture) atau suara (Sound) saat menonton film. Karena pada Mi Remote tidak ada tombol khusus untuk kedua pengaturan tersebut, saya harus melewati beberapa langkah untuk menyesuaikannya.
Jika pada Smart TV pada umumnya hanya cukup menekan satu tombol untuk melakukan pengaturan suara atau gambar, pada Mi TV 4A saya harus menekan tombol tengah pada remote control, kemudian pilih Settings > Device Settings > Sound atau Picture.
Dalam hal pengaturan mode Picture, ada pilihan lima preset (Standard, Movie, Vivid, Sport, dan Custom). Efek ketika saya memilih salah satu preset tidak akan berubah jika hanya mengarahkan ke salah satu preset ini. Jadi, saya harus menekan tombol tengah pada remote control agar hasilnya terlihat. Hal ini kurang praktis, terlebih jika saat memilih salah satu preset, menu preset langsung otomatis keluar.
Beralih ke mode Sound, pengaturan ini juga menawarkan 5 preset (Standard, News, Movie, Game, dan Custom). Khusus preset Custom, Anda dapat mengatur suara sesuai selera. Di dalamnya, Anda akan ditawarkan lima pengaturan frekuensi: 100 Hz, 300 Hz, 1000 Hz, 3500 Hz, dan 10000 Hz. Masing-masing band frekuensi tersebut dapat diatur dengan rentang -10 hingga +10 desibel (dB). Ya, preset Custom pada mode suara lebih mengarah ke pengaturan equalizer.
Kesimpulan
Dengan tambahan antarmuka Xiaomi PatchWall, Mi TV 4A lebih cocok bagi Anda yang menyukai streaming menggunakan aplikasi Video-on-Demand (contoh: Hooq atau CatchPlay). Meski demikian, Anda juga dapat menikmati streaming di antarmuka default Android 8.1.0 Oreo. Selain itu, setelah beberapa waktu bermain gim di Smart TV ini, optimalitas pengalaman saat bermain aplikasi gim kurang seru mengingat performanya kurang lancar.
Di sisi lain, dengan tombol input lengkap dengan menyertakan 3 HDMI dengan salah satunya mendukung fitur ARC, Xiaomi tampaknya serius menghadirkan televisi untuk dinikmati selain menonton film streaming. Integrasi Wi-Fi dual band juga bagian dari keuntungan agar koneksi internet lebih stabil. Smart TV terbaru dari Xiaomi ini juga pantas dijadikan alat hiburan terjangkau di rumah.