Vivo V15 Pro: Jelas makin bertenaga
Vivo V15 Pro memiliki desain yang nyaris serupa dengan versi biasanya. Namun, Vivo V15 Pro hadir lebih trengginas.
Selfienya makin cetar
Beralih ke kamera depan, ada kamera pop up dengan resolusi 32 MP f/2.0. Resolusinya masih sama dengan kamera depan di Vivo V15 versi biasa. Vivo mendedikasikan mode khusus bernama AI Beauty untuk menangani selfie. Di mode ini, saya dapat mengatur banyak parameter, mulai dari tonal kulit, tektur wajah hingga ke bentuk mulut. Ada tingkatan dari 0 - 100 untuk semua parameter.
Di pengaturan default saja, selfie yang dibuat menampilkan gambar yang halus. Halus di sini maksud saya adalah pengurangan detail agar hasil foto tampak lebih bagus. Pori-pori wajah hampir tidak kelihatan saking halusnya gambar yang dihasilkan.
Selfie-nya sendiri bisa dilakukan di mode auto. Hasilnya tampak lebih realistis ketimbang fitur AI Beauty. Hasilnya memang tidak sehalus AI Beauty, tetapi detailnya diakomodasi dengan lebih baik di mode auto. Pori-pori tampak lebih jelas, pun juga dengan rambut halus di sekitar dahi dan wajah. Selfie ini bisa makin dipercantik dengan sejumlah filter dan fitur portrait light effect.
Ganas lahap kebutuhan sehari-hari
Dalam hal penyimpanan internal V15 Pro mengantungi kapasitas 128 GB. Kapasitas ini tergolong sangat lega untuk ukuran smartphone. Untuk mengetahui seberapa andal performa kecepatannya, saya mengandalkan benchmark AndroBench. Setelah menjalankan aplikasi tolok ukur tersebut, V15 Pro menoreh kecepatan Sequential Read dengan 299 MB/s, angka ini agak di bawah Vivo V15 yang pernah saya uji beberapa saat lalu (310 MB/s). Sebagai catatan, V15 tersebut mengantungi kapasitas 64 GB.
Dalam hal Sequential Write, V15 Pro mampu menghadirkan kecepatan 188 MB/s. Seperti yang diketahui, ‘Sequential’ adalah kondisi di mana baca atau tulis menggunakan sistem yang berurutan. Misalnya, membaca/menulis satu file berukuran besar maupun kecil.
Masih membicarakan performa kapasitas penyimpanan, V15 Pro memiliki kecepatan 70 MB/s dalam hal pengujian Random Read. Sementara itu, smartphone yang mengusung RAM 6 GB ini menoreh 60 MB/s untuk Random Write. Random Read atau Write adalah kondisi di mana ROM V15 Pro secara acak mengakses blok memori. Kondisi ini terjadi ketika smartphone sedang memindahkan maupun membaca banyak file, terutama dengan beragam kapasitas.
Ketika saya meng-copy sekumpulan file dengan total kapasitas 1,7 GB ke V15 Pro, waktu yang diperlukan untuk menuntaskannya adalah 3 menit 46 detik. Saya pun penasaran untuk melakukan hal yang sama tetapi menggunakan satu file berukuran besar (1,7 GB). Hasilnya adalah menghadirkan durasi yang lebih cepat, yaitu 1 menit 2 detik.
Aplikasi selanjutnya yang saya jalankan pada V15 Pro adalah Basemark OS II guna mengetahui seberapa unggul ketika smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 675 tersebut menangani pekerjaan seperti browsing internet, mengolah grafik, dan sebagainya.
Berdasarkan benchmark tersebut, pengujian System menawarkan angka 6214. Ketika menghadapi pengujian oleh Graphics dan Web, masing-masing skor yang dihadirkan adalah 2431 dan 1244. Sedangkan skor keseluruhan (Overall) yang ditampilkan V15 Pro adalah 2932. Oleh karena itu, di sini angka yang diberikan agak lebih tinggi jika dibandingkan dengan V15.
Sekilas tentang system on chip (SoC) Snapdragon 675. Prosesor mobile ini secara resmi hadir beberapa bulan lalu, atau tepatnya Oktober 2018 yang merupakan penerus dari Snapdragon 660. Qualcomm mengklaim prosesor ini ditujukan khusus bagi para vendor yang ingin membuat smartphone gaming, serta smartphone fotografi dengan harga terjangkau.
Snapdragon dirancang untuk memberikan pengalaman bermain dengan frame rate tinggi. Qualcomm juga menyematkan CPU Kyro dengan GPU Adreno. Teknologi ini diklaim mampu mengurangi gangguan saat bermain gim hingga 90 persen.
Tidak lupa saya menjalankan aplikasi 3DMark untuk mengetahui seberapa baik performa SoC Snapdragon 675 di V15 Pro. Percobaan Sling Shot Extreme dapat diraihnya dengan angka 1166, sedangkan Sling Shot Unlimited berhasil mengumpulkan 1883. Sebagai catatan, V15 mampu menghadirkan angka 1284 untuk Sling Shot Extreme, dan 1775 untuk Sling Shot Unlimited.
Melangkah ke pengujian aplikasi PCMark, smartphone terbaru keluaran Vivo ini mengantungi nilai benchmark secara keseluruhan dengan 7750 poin. Untuk perbandingan, V15 mampu menghadirkan nilai keseluruhan (Overal) 7818.
Menurut aplikasi, performa pengeditan video (Video Editing) V15 Pro memiliki nilai 5789 poin, sedangkan V15 memiliki skor agak lebih tinggi dengan 5904 untuk pengujian yang sama. Performa pengeditan foto memiliki angka 14156 dalam menjalani pengujian Photo Editing. Sekali lagi, V15 versi standar mampu menampilkan skor lebih tinggi dengan 14523.
Tak ketinggalan, saya sempat menjajal Vivo V15 Pro untuk menjalankan gim yang tergolong berat. Setidaknya saya memainkan gim PUBG Mobile dan Asphalt 8 di perangkat ini.
Pengalaman bermain PUBG Mobile di Vivo V15 Pro sangat memuaskan. Dukungan layar AMOLED dengan kontras yang tinggi membuat permainan menjadi menyenangkan. Tak hanya itu, ketika pertama kali memainkan PUBG Mobile di Vivo V15 Pro, sistemnya langsung menyarankan pengaturan grafis yang tinggi.
Gim berjalan dengan sangat mulus tanpa ada kendala lagging sama sekali. Rupanya dukungan Snapdragon 675 membawa peningkatan yang sangat signifikan pada perangkat ini. Detailnya baik karena dimainkan pada grafis tinggi.
Kendala yang kerap terjadi di gim PUBG Mobile adalah ketika banyak pemain bertemu dalam satu tempat. Ponsel harus bekerja sedikit lebih keras dalam merender gambar. Apalagi ketika banyak granat dan bom asap yang dilemparkan. Biasanya gejala lag akan terjadi. Tapi hal itu tidak tampak pada Vivo V15 pro.
Gim kedua adalah Asphalt 8. Kendati ada versi barunya, namun versi ini cukup membutuhkan kinerja prosesor yang tinggi agar gim dapat berjalan dengan lancar. Setali tiga uang, gim balapan ini berhasil dijalankan dengan sangat mulus. Bagian slow motion dieksekusi dengan mulus.
Sayangnya, temperatur Vivo V15 Pro mudah menghangat ketika digunakan bermain, apalagi dalam waktu yang lama. Suhu itu terkonsentrasi di area dekat kamera belakang. Prosesornya memanas ketika dipaksa bermain gim dalam durasi yang cukup panjang.
Untungnya, suhu tersebut masih dapat saya toleransi. Setidaknya jari saya masih nyaman menempel di bodi belakang Vivo V15 Pro. Kesan saya, bermain gim di Vivo V15 Pro menjanjikan pengalaman yang menyenangkan.
Oh iya, bicara soal performa, baterai berkapasitas 3700 mAh dibekali dengan teknologi Dual-Engine Fast Charging. Setidaknya butuh waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam untuk mengisi seluruh daya baterai Vivo V15 Pro.
Jovi si asisten pintar
Sebelumnya sudah saya sebutkan kalau Vivo V15 Pro juga dibekali dengan tombol yang didedikasikan untuk mengaktifkan Jovi dan Google Assistant. Tekan sekali, Jovi akan memindai layar, kemudian menampilkan saran belanja sesuai dengan tangkapan layar tersebut. Sementara tekan dua kali akan mengaktifkan Google Assistant.
Jovi sebenarnya cukup berguna, terutama ketika Vivo V15 Pro yang saya gunakan tidak memiliki aplikasi Google Lens. Sayangnya dalam beberapa kesempatan, Jovi gagal mengenali objek. Hal ini sebenarnya sudah terjadi pada Vivo V15 dan tampaknya belum ada kemajuan yang cukup memadai di sektor ini. Maklum saja, rilisnya hanya terpaut tiga minggu di Indonesia.
Jovi ini juga dapat diaktifkan melalui menu kamera. Fungsinya sebenarnya sama, namun dengan proses yang sedikit berbeda. Jovi bisa diaktifkan dengan menekan ikon berwarna biru di sebelah kiri dalam menu kamera. Hasilnya, tetap terkadang gagal mengenali objek tertentu. Meskipun dalam beberapa kondisi, Jovi mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Kesimpulan
Vivo V15 Pro jelas menawarkan pengalaman yang lebih kaya ketimbang versi V15, terutama di sektor kamera. Kehadiran night mode patut diapresiasi, demikian pula dengan sensor in-display fingerprint dan Face ID Acces, yang membuat ponsel ini semakin terlihat berkelas.
Seperti halnya di Vivo V15, kameranya sukses membuat saya ketagihan motret, apalagi ponsel ini menawarkan detail gambar yang lebih baik. Fitur super wide angle jelas mengalami peningkatan dari versi sebelumnya.