Vivo V15, tampil unik dengan kamera selfie pop-up
Hadir sebagai smartphone terbaru dari Vivo, seri V15 tampil unik dengan desain kamera selfie pop-up yang unik.
Saat ini, berbagai vendor smartphone sedang mengikuti tren dengan menggunakan banyak kamera pada perangkat mereka. Salah satunya seri V15 yang merupakan smartphone terbaru Vivo, yang tampil kekinian dengan tiga kamera utamanya. Tak hanya itu, Vivo V15 juga tampil unik dengan desain pop-up untuk kamera selfie-nya. Kabarnya, mereka yang pertama menggunakan desain kamera selfie pop up.
Nah, tim Tek.id kebetulan mendapatkan kesempatan untuk mencoba smartphone terbaru dari Vivo ini. Lantas bagaimana performanya? Apa saja yang kami sukai dari Vivo V15?
Desain kekinian
Saat pertama kali melihat Vivo V15, saya cukup menyukai desainnya yang tampil begitu trendi dengan gradasi warna Glamour Red. Terutama pada bagian layarnya yang lega dan tampil tanpa notch, membuat saya merasa nyaman untuk bermain gim atau sekedar menonton video.
Layarnya berukuran besar, 6,53 inci dengan aspek rasio 19,5:9 dan resolusi 1080 x 2340 piksel. Tak ketinggalan, Vivo juga melapisi layar tersebut dengan Corning Gorilla Glass generasi ke-5 agar tahan terhadap goresan.
Pengalaman menggenggam smartphone Vivo V15 terasa cukup nyaman berkat cover bagian belakangnya yang melengkung. Bobotnya pun terasa ringan di tangan saya, setelah diukur smartphone ini hanya memiliki bobot sekitar 189,5 gram. Sayangnya bagi saya Vivo V15 memiliki bodi belakang yang cukup licin, sehingga membuat saya harus berhati-hati saat menggenggamnya. Oh iya, bodi belakangnya mudah menangkap noda sidik jari sehingga membuat saya harus rajin membersihkan smartphone ini.
Pada sisi kiri bodinya terdapat slot untuk 2 kartu SIM, 1 slot kartu microSD, beserta Smart Button yang memungkinkan saya untuk menggunakan Google Assistant dan Jovi Image Recognizer. Sayangnya bagi saya fitur Jovi Image Recognizer ini kurang bekerja secara baik, karena seringkali melakukan kesalahan dalam menganalisa produk dan memberikan rekomendasi produk yang salah dalam aplikasi e-commerce. Mengingat fitur ini seharusnya memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian produk ke berbagai e-commerce menggunakan AI.
Vivo menggunakan tombol power sekaligus kunci dan juga tombol volume pada sisi kiri bodinya. Sementara pada bagian bawahnya Anda akan menemukan speaker, port microUSB, dan jack audio 3,5mm.
Salah satu hal unik dari smartphone ini adalah desain kamera selfienya. Kamera selfie bersensor 32MP didesain tersimpan dalam bodi, namun kamera tersebut akan pop-up saat digunakan. Secara keseluruhan, saya menyukai desain dari kamera selfie pop-up ini karena terlihat cukup futuristik dan membuat layarnya terkesan semakin lega tanpa notch. Sayangnya, kamera selfie pop-up ini tidak memiliki fitur untuk menutup secara otomatis saat smartphone terjatuh, membuat saya khawatir akan risiko patah.
Beralih pada bagian belakang bodinya, Vivo V15 menampilkan triple kamera dengan LED flash dan pemindai sidik jari untuk sistem keamanannya. Sayangnya seri ini cukup berbeda dari seri Vivo sebelumnya. Mengapa? Pasalnya seri V15 ini tidak membenamkan fitur Face Unlock pada bagian sistem keamanannya, sehingga membuat saya harus menggunakan pemindai sidik jari untuk membuka smartphone ini secara singkat. Sejujurnya saya cukup menyayangkan tidak terdapat fitur Face Unlock ini, mengingat seri V sebelumnya sangat memudahkan saya untuk membuka smartphone menggunakan fitur tersebut. Mungkin karena desain kamera yang tersimpan.
Bagaimana performa V15?
Smartphone anyar dari Vivo ini mengusung prosesor mobile MediaTek Helio P70. System on Chip (SoC) tersebut pertama kali dikenalkan pada November 2018 yang diklaim mampu melampaui batasan yang belum pernah dilakukan oleh sebagian besar prosesor kelas menengah.
Teknologi prosesor mobile tersebut dirancang dengan proses fabrikasi 12 nm. Dengan demikian, di atas kertas Helio P70 memiliki sistem optimasi daya lebih unggul dibandingkan dengan prosesor mobile Snapdragon 660. Sebagai catatan, Snapdragon 660 disiapkan untuk smartphone kelas menengah.
Dalam hal performa, saya telah menjalankan beberapa benchmark di smartphone Vivo V15. Benchmark pertama yang saya jalankan adalah Basemark OS II. Aplikasi ini berguna untuk mengukur seberapa andal sistem, penyimpanan internal, grafis, menjelajah internet, dan prosesor sebuah perangkat mobil (dalam kasus ini adalah smartphone.
Dalam pengujian keandalan sistem pada benchmark Basemark OS II, V15 mampu menorehkan angka 3723. Sedangkan ketika melakukan browsing internet, smartphone terbaru dari Vivo ini mampu menghasilkan nilai 1156 point. Secara keseluruhan atau dalam arti penggunaan sehari-hari, V15 mampu mengumpulkan nilai 1945 point. Angka tersebut jauh di bawah perolehan Xiaomi Mi 8 Lite, yang menggunakan snapdragon 660 dengan angka 2703.
Selanjutnya saya menjalankan aplikasi AndroBench untuk mengetahui performa kecepatan memori penyimpanannya. Vivo menjejalkan memori internal ke dalam V15 sebesar 64 GB. Setelah menjalankan aplikasi tersebut hasil yang saya dapatkan adalah 310 MB/s untuk Sequential Read dan 197 MB/s untuk Sequential Write. Sedangkan ketika membaca/menulis secara tidak berurutan, performa kecepatan penyimpanan smartphone adalah 88 MB/s dan 69 MB/s (atau Random Read dan Random Write).
Selain pengujian bechmark, saya juga melakukan percobaan menggunakan bahan non-benchmark. Performa Sequential dan Random saya uji menggunakan masing-masing memindahkan satu file sebesar 1,2 GB dan file berukuran 1,2 GB yang terdiri dari kumpulan macam-macam file. Hasilnya adalah V15 mampu membaca data dalam waktu hanya 31 detik untuk satu file berkapasitas 1,2 GB dan memerlukan waktu 53 detik untuk macam-macam file dengan total 1,2 GB. Baik skenario percobaan menggunakan benchmark maupun percobaan membaca file langsung, V15 memiliki performa yang cukup baik untuk smartphone kelas menengah.
Tidak lupa saya juga menjalankan aplikasi 3DMark untuk mengetahui seberapa unggul performa CPU pada V15. Pengujian Sling Shot Extreme dapat diraihnya dengan angka 1284, sementara Sling Shot Unlimited menorehkan 1775 point. Sebagai perbandingan, Xiaomi Mi 8 Lite yang menggunakan prosesor mobile Snapdragon 660 memiliki angka 1363 dan 2153 untuk masing-masing pengujian Sling Shot Extreme dan Sling Slot Unlimited.
Beranjak ke pengujian PCMark, Vivo V15 mengantungi nilai keseluruhan (Overal) dengan 7818 poin. Aplikasi ini mengukur seberapa andal smartpohone menghadapi produktivitas pengguna sehari-hari. Selain nilai Overal, ada beberapa skor yang diraih V15 seperti Data Manipulation, Photo Editing, Writing, Video Editing, dan Web Browsing. Menggunakan benchmark yang sama, baterai ponsel ini memiliki daya tahan dengan durasi hingga 8 jam 46 menit.
Berbicara seputar baterai, smartphone yang berbobot 189,5 gram ini dibekali dengan kapasitas baterai 4.000 mAh. Vivo V16 dilengkapi dengan adaptor pengisian berfitur Dual-Engine Fast Charging agar pengisian lebih cepat dibandingkan dengan pengisian standar yang tidak dilengkapi dengan fast charging. Dari kapasitas baterai 25 persen hingga 100 persen, smartphone yang berdimensi 161,97 x 75,93 x 8,54 mm ini hanya membutuhkan waktu 1 jam 38 menit. Sebagai perbandingan, pengisian konvensional membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam.
Ketika saya memainkan game berat seperti Asphalt 9: Legends, frame rate gameplay terasa tidak terlalu mulus. Gerakan mobil atau gedung-gedung di belakangnya terlihat kasar sehingga mengurangi tingkat keseruan selama bermain gim.
Kabar baiknya adalah gameplay yang dihadirkannya terbilang stabil. Saya tidak merasakan adanya penurunan frame rate lebih jauh selama memainkan gim yang berkapasitas 1,5 GB tersebut. Pengalaman stabil tersebut tampil dari awal mobil mulai balapan di garis Start, hingga melewati gambar layar pegunungan yang cukup kompleks. Dengan resolusi 2.340 x 1.080 piksel, layar V15 mampu mereproduksi detil yang terbilang andal. Debu-debu yang berasal dari gesekan jalanan dan roda terlihat cukup detil.