sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
Selasa, 28 Jul 2020 21:34 WIB

Vivo X50 Pro: bikin motret dan rekam video jadi lebih menyenangkan

Vivo cukup berani menawarkan smartphone dengan harga yang cukup "wow" di Indonesia. Salah satu keunggulannya adalah dukungan stabilisasi gimbal OIS. Apakah fungsinya se-wow harganya?

Vivo X50 Pro: bikin motret dan rekam video jadi lebih menyenangkan

Gaming lancar, adem pula
Vivo X50 Pro jadi perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan chipset Snapdragon 765. Pada dasarnya, chipset ini sudah mendukung koneksi 5G. Namun dalam menu jaringan, opsi ini tidak tersedia. Jelas saja, karena di Indonesia, 5G belum tersedia. Saat ini, Snapdragon 765 menjadi chipset terbaik yang dimiliki Qualcomm di kelas menengah. 

Bicara soal performa, tentunya saya sudah melakukan benchmark sintetis untuk mengetahuinya dalam hitungan angka. Setidaknya ada 5 aplikasi yang saya gunakan, yakni 3DMark, PCMark, Geekbench, AIMark dan AI Benchmark 3. 

Pengujian menggunakan 3DMark bertujuan untuk melihat seberapa baik chipset di vivo X50 dalam mengolah grafis, khususnya ketika bermain gim. Secara umum, hasil benchmark 3DMark di smartphone ini lebih baik dari kebanyakan smartphone kelas menengah. Bahkan hampir setara dengan seri flagship beberapa vendor yang ada di Indonesia. Wajar, karena chipset yang digunakan tergolong baru. Berikut ini hasil pengujian 3DMark di vivo X50 Pro. 

Aplikasi kedua yang saya gunakan adalah Geekbench. Ini digunakan untuk melihat seberapa baik inti prosesor yang terdapat di vivo X50 Pro. Hasil pengujian Geekbench menunjukkan kalau skor single-core yang berhasil didapat adalah 642 dan skor multi-core adalah 1919.

Pengujian selanjutnya dilakukan dengan aplikasi PCMark. Nah, kalau aplikasi ini fokus pada performa smartphone untuk menangani tugas sehari-hari, misalnya browsing, edit foto, edit video dan lainnya. Di aplikasi ini juga, saya melakukan pengujian ruang penyimpanan dan AI Vision. Berikut ini adalah hasil pengujiannya

Bicara soal kemampuan AI, saya juga menggunakan aplikasi AIMark dan AI Benchmark. Tak bisa dimungkiri, kemampuan AI juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih sebuah smartphone. AI yang cepat tanggap akan berguna dalam berbagai skenario penggunaan, misalnya memotret. Hal ini mengingat banyaknya fitur AI Scene Recognition yang ditawarkan untuk mengetahui apa yang akan dipotret dan meningkatkan hasilnya. Berikut ini adalah hasil pengujian menggunakan AIMark dan AI Benchmark. 

Lantas bagaimana dengan performa bermain gimnya?
Berbekal Snapdragon 765 dan RAM 8GB, harapan saya cukup tinggi, apalagi ini adalah chip paling mutakhir saat ini. Ada tiga gim yang saya coba mainkan, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile dan Honkai Impact. 

Oh iya, di seri ini dukungan Ultra Game Mode juga kembali hadir. Dukungan optimasi sistem akan diberikan ketika pengguna memainkan gim, termasuk eSports Mode, Eagle Eye View dan 4D Vibration. Yah, walaupun dari ketiga gim yang saya mainkan, hanya PUBG Mobile yang mendapat dukungan untuk ketiga fitur ini. 

Kondisi bermain gim saya buat setara, yakni kecerahan maksimal dan mengandalkan paket dari nomor yang terpasang. Aktivitas bermain gim juga dilakukan di luar ruangan. Gim pertama yang dimainkan adalah PUBG Mobile.

Di PUBG Mobile, pengaturan standar yang ditawarkan adalah HD-High. Untuk dapat mencapai frame rate extreme, grafisnya harus diturunkan ke level smooth. Fitur gyroscope juga diaktifkan. 

Bermain PUBG Mobile di vivo X50 Pro jelas menyenangkan. Permainan bisa berjalan dengan lancar. Layarnya mampu menampilkan gambar dengan jelas. Nah, kendati dalam grafis smooth, tampilan dan warna ketika bermain gim bisa tetap dinamis dan terlihat jelas.Hal ini karena adanya fitur Eagle Eye View yang saya sebut sebelumnya.

Respon layar pun terbilang bagus. Saya tidak menemui kendala sama sekali saat permainan berlangsung. Tidak hanya itu, tampaknya alokasi frame rate dan suhu yang ditawarkan Ultra Game Mode memang terbukti ampuh membuat permainan menjadi menyenangkan. Caranya memang cukup agresif, yakni dengan menutup semua aplikasi yang berjalan di background. Satu hal yang  menarik adalah suhu smartphone tetap terjaga dengan baik. Bahkan ini menjadi salah satu smartphone yang suhunya paling adem saat digunakan untuk bermain gim. 

Rata-rata, selama 30 menit bermain, kapasitas baterai berkurang sebanyak 10%. Hal ini terlihat konstan selama durasi 30 menit sesudahnya. Oh iya, 4D Vibrationnya memang bisa mensimulasikan efek menembak dengan getaran. Namun, tidak selalu aktif setiap kali saya menembak. Artinya dalam beberapa kesempatan, getaran ketika menembak justru tidak muncul.

Sementara ketika bermain gim Call of Duty Mobile, pengaturan standar yang ditawarkan adalah High-Very High. Di pengaturan grafis yang sama, frame ratenya bisa dinaikkan sampai maksimal. 

Setali tiga uang, smartphone ini tidak mengalami kesulitan untuk memainkan gim COD Mobile. Lagi-lagi, kualitas layarnya dalam menampilkan konten patut diapresiasi. Kendati tidak mendapat dukungan eSports Mode dan fitur lengkap dari Ultra Game Mode, gim ini tetap berjalan dengan lancar. Namun, harus diperhatikan bahwa kita harus mengatur kembali sensitifitasnya. Hal yang sama juga berlaku sebelum memainkan PUBG Mobile. 

 

Sama halnya dengan PUBG Mobile, bermain COD Mobile selama 30 menit mengurangi 10% kapasitas baterainya. Namun dalam sesi selanjutnya, pengurangan yang terjadi justru lebih kecil, yakni 9% saja. 

Gim terakhir adalah Honkai Impact 3. Selain gameplay nya, salah satu daya tarik dalam game ini adalah tampilan grafisnya. Ciri khasnya adalah banyaknya efek dan slow motion a la anime yang membuat gameplaynya semakin menarik. 

 

Pengaturan standar yang ditawarkan dalam gim Honkai Impact 3 adalan grafis mid dengan frame rate 30fps dalam pertarungan. Frame rate ini masih bisa ditingkatkan hingga 60fps. Selama bermain, saya tidak mendapati adanya kendala. Berbagai efek dalam gim dapat ditampilkan dengan baik. Demikian pula ketika menghindari serangan lawan yang memicu gerakan slow motion. Semuanya bisa ditampilkan dengan mulus. Saya sendiri tidak mendapati adanya penurunan frame rate, bahkan ketika menghadapi lawan dengan jumlah yang banyak.

Cukup menarik untuk mengetahui bahwa dalam durasi yang sama, yakni 30 menit, kapasitas baterai yang berkurang justru dua kali lipat dari gim lain yang dimainkan sebelumnya. Ya, bermain selama 30 menit, kapasitas baterainya berkurang sebanyak 20%.

Kesimpulan
Harus diakui, vivo X50 Pro menjadi salah satu smartphone kelas menengah yang patut diperhitungkan. Dukungan gimbal di smartphone ini bukan sekadar embel-embel belaka. Kalau dugaan saya benar, secara teknis zoom optical 5x memang sebenarnya didukung di smartphone ini. Tetapi entah kenapa sepertinya vivo melewatinya begitu saja dan langsung melompat ke zoom 10x, yang mana dua kali dari zoom optical yang ditawarkan di lensa periskopnya. 

Secara performa tidak ada masalah berarti. Hanya saja, hasil foto kerap over-exposure di beberapa area, utamanya di langit. White balanced juga kurang akurat dalam hasil video. Satu lagi, mungkin akan lebih baik kalau vivo mau sedikit bermurah hati untuk menurunkan harganya, mengingat persaingan direntang harga tersebut banyak diisi oleh smartphone dengan Snapdragon 8xx series yang juga kaya fitur.
 

80
vivo X50 Pro
 
Keunggulan
  • Kamera stabil dan kaya fitur
  • Kuat diajak bermain gim
  • Desain fresh
 
Kekurangan
  • Harga cukup tinggi
  • Hasil foto kadang over-exposure
  •  
Share
×
tekid
back to top