2018, Motorola ingin perkuat merek
Kesadaran konsumen terhadap merek Motorola meningkat 800 persen dalam setahun .
Hari ini (15/12), Adrie R. Suhadi, Country General Manager Motorola Mobility Indonesia, menyampaikan pencapaian satu tahun Motorola di Indonesia. Dalam waktu satu tahun ini, kesadaran masyarakat mengenai merek Motorola meningkat pesat. Dia menyampaikan, peningkatannya sampai 800 persen.
"Karena kesadaran terhadap merek Motorola waktu awal kita luncurkan, rendah sekali. Itu banyak orang lupa kalau ada merek namanya Motorola. Tapi dalam tempo setahun, sekarang sudah dua digit," ujarnya.
Pengukuran yang dilakukan tim internal Motorola ini dimulai sejak akhir 2016 sampai November 2017 kemarin. Motorola mengaku merek mereka sudah disebut dalam survei, tanpa harus diberi stimulus lagi. Artinya, Motorola sudah ada di benak masyarakat.
"Sejak Moto G5S Plus mulai rilis, kita banyak dibicarakan orang. Sejak saat itu, banyak tagar-tagar yang bermunculan dengan tulisan #mendingmoto," terang Adrie.
2018 nanti, Motorola Mobility Indonesia akan kembali memperkuat merek mereka lebih dalam lagi.
"Di akhir kuartal 1 2018 atau awal kuartal 2 nanti, kita janji akan hadirkan Motorola seri G lagi. Ini produk terlaris Motorola, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Tiga seri G sekaligus akan kami rilis dan akan jauh daripada G5S Plus," ujar Adrie.
Strategi Motorola untuk menempuh 2018 mendatang ialah tetap menawarkan produk terjangkau berfitur premium.
Sementara segmen yang diincar Motorola ada segmen pasar yang padat di harga Rp1,5 - Rp4 juta. Di seri G, Motorola masih andalkan fitur kamera. Mereka menjanjikan teknologi yang tidak sekadar mengambil gambar.
Dari keterangan Adrie, Motorola G5S Plus sendiri telah menyumbang 10-15 persen pendapatan Motorola tahun ini. G5S Plus menjadi salah satu produk penjualan terbaik pada momen festival belanja di Lazada (11/11) kemarin.
Meski berhasil menjual G5S Plus secara online, Adrie tetap mengandalkan kanal penjualan offline. Menurutnya, sumbangan penjualan online masih sekitar 10-13 persen saja, 90-87 persen pertarungan masih di offline.