×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

2025 jadi penentu masa depan divisi MR Meta

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 06 Februari 2025 10:02

Dengan persaingan yang semakin ketat, Meta harus memastikan apakah divisi Mixed Reality mereka dapat bertahan di masa depan atau akan menjadi “kesialan legendaris”.

2025 jadi penentu masa depan divisi MR Meta

Persaingan di dunia perangkat Mixed Reality (MR; AR/VR) semakin ketat. Industri ini mulai banyak dilirik setelah Microsoft meluncurkan HoloLens, dan kini Apple melalui Apple Vision Pro mendominasi pasar tersebut.

Namun di sisi lain, Meta yang telah menginvestasikan besar-besaran dalam inisiatif Metaverse, menghadapi tantangan besar karena respon pasar yang tidak sesuai harapan. Konsumen masih skeptis terhadap aplikasi praktis dari Metaverse, memaksa perusahaan untuk mengevaluasi ulang strategi dan masa depannya di ranah ini.

CTO Meta, Andrew Bosworth, memberikan tenggat waktu satu tahun kepada divisi Reality Labs untuk menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan AR/VR. Dalam sebuah posting forum internal, dia ingin Meta dapat bersaing di industri tersebut. Bisa saja, tahun 2025 menjadi tahun penentu divisi MR Meta.

“Kami memiliki portofolio produk terbaik yang pernah kami miliki di pasaran dan terus meningkatkan keunggulan kami dengan meluncurkan setengah lusin perangkat wearable bertenaga AI. Kami perlu mendorong penjualan, retensi, dan keterlibatan secara menyeluruh, tetapi terutama di MR. Dan Horizon Worlds di perangkat seluler benar-benar harus berkembang agar rencana jangka panjang kami memiliki peluang,” ujar Andrew, seperti dikutip dari laman Wccftech (6/2).

Di sisi lain, Mark Zuckerberg, CEO Meta juga mengakui bahwa tahun ini akan menjadi tantangan besar. Fokus Meta kini beralih dari headset VR Quest ke perangkat AR yang dapat dikenakan, seperti kacamata pintar Ray-Ban yang dilengkapi teknologi AI. 

Pergeseran ini menandakan bahwa Meta mulai mempertimbangkan pengurangan investasi dalam pengalaman VR penuh, yang dapat berdampak pada arah masa depan Metaverse mereka.

Meskipun Bosworth menyebut tahun lalu sebagai yang terbaik bagi Reality Labs dalam hal produk, dampak nyatanya di pasar masih minim. Ia menegaskan bahwa tim kecil di Reality Labs harus lebih fokus untuk mengeksekusi rencana yang ada daripada mengejar ide baru. 

Dalam pernyataannya, Bosworth bahkan menyebut bahwa jika Horizon Worlds gagal mendapatkan daya tarik di tahun mendatang, inisiatif tersebut bisa dianggap sebagai “kesialan legendaris”.

×
back to top