23andMe ungkap kebocoran 6,9 juta data DNA ke hacker
23andMe membenarkan adanya kebocoran 6,9 juta data DNA ke tangan hacker baru-baru ini. Kejadian ini diduga berawal dari kelemahan sistem keamanan data milik perusahaan bioteknologi tersebut.
Perusahaan bioteknologi, 23andMe, mengakui adanya kebocoran 6,9 juta data DNA ke tangan hacker. Data yang bocor tersebut tentu saja dikhawatirkan sangat rentan untuk disalahgunakan oleh tangan yang tak bertanggung jawab.
Dilansir dari The Verge (5/12), 23andMe mengaku bahwa tidak menyangka hacker dapat membobol sistem keamanannya. Menurut kabar, peristiwa ini sudah terindikasi semenjak 1 Desember lalu.
23andMe menyatakan hacker telah melakukan peretasan dengan memanfaatkan data akun yang ada di sistem keamanannya. Dengan menyasar 0,1 persen dari akun yang ada, setidaknya 14 ribu pengguna yang terdampak akibat ulah tersebut.
Menyoal ini, 23andMe menangkal adanya dugaan kelalaian atau kerusakan pada sistem keamanannya. Namun, 23andMe akan tetap berusaha untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kami masih belum memiliki indikasi apa pun bahwa telah terjadi insiden keamanan data dalam sistem kami, atau bahwa 23andMe adalah sumber kredensial akun yang digunakan dalam serangan ini,” ucap juru bicara 23andMe kepada Verge.
Adapun kekhawatiran lainnya yakni 6,9 juta data DNA tersebut akan dijual ke dark web. Bila hal ini terjadi maka resiko penyalahgunaan data DNA akan semakin besar.
Menurut sumber yang sama, 5,5 juta big data DNA yang bocor merupakan data penduduk Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa. Sebagian besarnya merupakan DNA dari orang kaya di wilayah tersebut.