3 fakta mengenai darah menstruasi dapat mendeteksi kesehatan wanita
Tes ini khususnya ditujukan untuk mendeteksi diabetes, memungkinkan individu untuk memantau kadar gula darah mereka tanpa perlu mengunjungi fasilitas medis.
Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan persetujuan untuk tes diagnostik pertama yang berbasis pada darah menstruasi. Tes ini, yang dikembangkan oleh perusahaan Qvin di San Francisco Bay Area, merupakan tonggak penting dalam pemahaman akan potensi kesehatan yang terkandung dalam darah haid. Tes ini khususnya ditujukan untuk mendeteksi diabetes, memungkinkan individu untuk memantau kadar gula darah mereka tanpa perlu mengunjungi fasilitas medis.
Berikut 3 fakta penting terkait tes diagnostik pertama yang berbasis pada darah menstruasi, seperti dikutip dari sciencenews.org (19/4).
1. Tes kesehatan berbasis darah haid
Studi awal oleh Sara Naseri dan timnya di Universitas Stanford School of Medicine menunjukkan bahwa darah menstruasi mengandung informasi penting tentang kesehatan. Selain diabetes, darah menstruasi juga dapat mengungkapkan biomarker untuk peradangan dan hormon reproduksi.
Qvin menawarkan opsi pengujian do-it-yourself dengan kit tes Q-Pad, yang memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan sampel darah menstruasi mereka sendiri untuk diuji di laboratorium bersertifikat. Ini adalah langkah besar menuju kesehatan mandiri bagi individu, terutama mereka yang mungkin mengalami kecemasan terkait dengan jarum suntik atau mengalami kesulitan finansial untuk mengunjungi fasilitas medis.
2. Banyaknya pasien diabetes yang belum didiagnosis
Menurut perkiraan, hampir 40 juta penduduk Amerika Serikat menderita diabetes, di antaranya hampir 9 juta belum terdiagnosis. Dokter Kathleen Jordan, seorang ahli dalam perawatan kesehatan wanita yang menjabat sebagai kepala petugas medis di Midi Health, sebuah layanan kesehatan telepon yang berbasis di Menlo Park, California, menjelaskan bahwa banyak orang lain memiliki kadar gula darah tinggi yang hampir mencapai ambang batas untuk diagnosis diabetes, namun mereka tidak menyadarinya.
Jordan menyoroti dampak serius diabetes, yang menyebabkan lebih dari 100.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat dan sekitar 1,5 juta di seluruh dunia. Komplikasi diabetes, seperti gangguan mata, ginjal, sistem saraf, dan jantung, serta risiko stroke yang meningkat, semuanya bisa dicegah dengan diagnosis dan pengobatan dini.
Tes hemoglobin A1C merupakan metode diagnosa yang umum digunakan untuk diabetes. Tes ini mencerminkan rata-rata kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan sebelum tes dilakukan. Meskipun tes ini memerlukan pengambilan darah oleh teknisi yang terlatih, tidak ada persiapan khusus yang diperlukan dari pasien, seperti puasa.
Meskipun tes berbasis darah menstruasi untuk diabetes telah disetujui oleh FDA, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Dengan biaya sekitar $49, tes ini mungkin tidak terjangkau bagi semua orang, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses ke asuransi kesehatan. Selain itu, hasil tes tersebut belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam sistem catatan medis yang sudah ada. Oleh karena itu, para klinisi kemungkinan akan melakukan pengujian tambahan menggunakan metode tradisional untuk mengonfirmasi diagnosis.
3. Potensi pengembangan lebih lanjut
Meskipun tes berbasis darah menstruasi saat ini baru disetujui untuk diagnosis diabetes, namun potensinya jauh lebih besar dari sekedar diagnosis diabetes. Naseri melihat bahwa darah menstruasi juga bisa digunakan untuk mendeteksi c-reactive protein, hormon tiroid, dan bahkan antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Dengan pengembangan lebih lanjut, darah menstruasi bisa menjadi alat penting dalam diagnosis dini dan pemantauan kesehatan secara menyeluruh bagi individu, membuka jalan menuju perawatan yang lebih personal dan tepat waktu.
Penggunaan darah menstruasi sebagai sumber informasi kesehatan memang menjanjikan, tetapi masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam tentang darah menstruasi dan bagaimana ia dapat digunakan dalam praktik medis sehari-hari. Dengan dukungan dan inovasi yang terus berkembang, darah menstruasi bisa menjadi alat yang sangat berharga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan wanita di seluruh dunia.