3 Faktor utama transportasi online masih diminati selama pandemi
Transportasi online telah berhasil mengubah perilaku perjalanan seseorang selama pandemi, menurut peneliti Universitas Gadjah Mada.
Peneliti Pusat Kajian Transportasi & Logistik (PUSTRAL) Universitas Gadjah Mada, Dr. Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. memaparkan transportasi online telah berhasil mengubah perilaku perjalanan seseorang selama pandemi. Menurut Zudhy, ini adalah hal yang sulit dilakukan oleh sistem angkutan umum.
Di tengah pandemi, transportasi online menjadi andalan masyarakat, karena selain sebagai moda transportasi, mereka juga dapat memenuhi kebutuhan lain seperti membeli makanan atau produk lainnya secara online. Transportasi online juga menunjukkan komitmennya dalam hal keamanan dan kesehatan pelanggan di era pandemi ini.
Lebih lanjut, Zudhy menyebutkan tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan penumpang saat menggunakan jasa transportasi online selama pandemi.
1. Faktor Keselamatan Penumpang
Survey yang dilakukan Zudhy selama bulan Agustus menunjukkan penumpang merasa aman bepergian dengan transportasi online. Sebab, setiap perusahaan mewajibkan para driver atau mitranya melakukan vaksinasi Covid-19. Dengan demikian penumpang tidak khawatir menggunakan transportasi online selama pandemi.
2. Faktor Protokol Kesehatan
“Masyarakat menilai ada tanggung jawab dari perusahaan dalam menekan penyebaran virus Covid-19 melalui driver-driver-nya. Dan itu yang dipertimbangkan oleh responden,” kata Zudhy dalam pertemuan virtual acara Gojek Transport Outlook 2022 *embed artikel liputan gojek* (18/1). Jadi selain menjamin vaksinasi driver, mereka juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, sehingga menjadi pertimbangan kedua bagi pelanggan menggunakan transportasi online.
3. Faktor Kinerja Transportasi Online
Dengan kinerja yang andal, transportasi online dapat bersaing dengan transportasi umum yang sudah ada sejak lama. Harga yang terjangkau dan hadirnya banyak promo juga menjadi poin penting bagi transportasi online.
Terlepas dari itu, penelitian Zudhy juga mengungkapkan kalau transportasi online tidak hanya berperan untuk generasi milenial atau gen Z, tapi juga para orang tua. Sebanyak 31% responden orang tua yang memiliki smartphone pernah menggunakan aplikasi transportasi online dan menggunakannya hingga saat ini. Sedangkan 25% di antaranya pernah menggunakan, namun sekarang tidak lagi.
Menurut Zudhy, ini mungkin disebabkan oleh pembatasan sosial yang ketat kala itu, sehingga 25% orang tua tersebut tidak pernah lagi menggunakan transportasi online.