sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
Selasa, 27 Des 2022 14:37 WIB

3 hal yang akan bikin audio nirkabel jadi lebih baik di 2023

Sebentar lagi kita akan mengalami pergantian tahun, dan tentu saja bakal ada inovasi dalam audio nirkabel, inilah di antara faktor tersebut.

3 hal yang akan bikin audio nirkabel jadi lebih baik di 2023

Audio nirkabel telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Dari awal-awal munculnya Bluetooth stereo hingga kini hadir dengan ANC, Bluetooth multipoint, dan pengisian daya nirkabel, menjadikan perangkat tersebut hadir lebih baik.

Sebentar lagi kita akan mengalami pergantian tahun, dan tentu saja bakal ada inovasi dalam audio nirkabel. Berikut adalah tiga tren yang akan meningkatkan audio nirkabel di tahun 2023 yang dilansir dari Digital Trends:

Bluetooth LE Audio

Pada tahun 2020, Bluetooth SIG mengumumkan LE Audio. Ini adalah cara baru untuk melakukan audio nirkabel melalui hubungan Bluetooth menggunakan radio Bluetooth Low Energy (LE), ketimbang gelombang radio klasik Bluetooth yang boros daya.

Dua tahun kemudian, kita akhirnya mulai melihat perangkat pertama yang kompatibel dengan Audio LE. Saat dipasangkan dengan ponsel yang juga mendukung LE Audio, headphone, earphone, dan speaker itu akan menggunakan codec Bluetooth default baru yang disebut LC3. Bluetooth SIG mengatakan bahwa LC3 akan menawarkan kualitas audio yang sama dengan standar saat ini (SBC), bahkan ketika menggunakan daya hanya setengahnya.

Secara teori, perkiraan masa pakai baterai saat ini bisa berlipat ganda, misalnya memberikan AirPods Pro hingga penggunaan 12 jam, bukan 6 jam. Ini jika Apple memutuskan untuk mendukung LE Audio – sesuatu yang belum dikonfirmasi.

Audio ultra-wideband (UWB)

Satu hal yang tidak dijanjikan LE Audio adalah tingkat kualitas audio yang lebih tinggi daripada yang tersedia saat ini melalui Bluetooth konvensional. Ini karena meskipun codec LC3 lebih efisien, ia masih terbatas sehubungan dengan berapa banyak data yang digunakan. Untuk mendapatkan pengalaman audio beresolusi tinggi, pengguna memerlukan banyak data – jauh lebih banyak daripada yang dapat didukung Bluetooth dengan andal.

Itulah mengapa semua perhatian sekarang tertuju pada teknologi UWB. Teknologi ini dirancang untuk mengirim banyak sekali data dalam jarak yang sangat pendek dengan hanya membutuhkan 10% daya yang digunakan oleh Bluetooth. Dan ini mungkin saja menjadi solusi sempurna untuk orang-orang yang menginginkan audio nirkabel ketimbang headphone kabel yang sejauh ini telah menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan kualitas audio hi-res sesungguhnya (lossless 24 bit/96kHz atau yang lebih baik).

Saat ini tidak ada pabrikan yang mengisyaratkan untuk memanfaatkan UWB untuk audio nirkabel. Namun, ada petunjuk yang nyata sehingga menjadikan kita berpikir bahwa hal ini akan segera berubah.

Ketika penemu MQA (teknologi audio yang memungkinkan pengguna untuk streaming audio berkualitas tinggi ke rumah, mobil, atau ponsel) Bob Stuart mengumumkan codec audio baru perusahaan, MQair, dua mengindikasikan bahwa codec tersebut dirancang untuk memanfaatkan koneksi UWB yang lebih tinggi. Namun saat ini dia menolak memberikan info lebih lanjut, tetapi jelas mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui.

Alat bantu dengar yang lebih baik dan terjangkau

Ketika pemerintah federal akhirnya mengeluarkan aturan baru seputar penjualan alat bantu dengar over-the-counter (OTC) pada tahun 2022, ini membuka pintu bagi banyak pesaing baru – khususnya merek audio seperti Sony dan Bose. Sony telah meluncurkan satu set alat dengar kecil yang harganya lebih murah dari biasanya, dan akan akan menindaklanjutinya dengan model berkemampuan Bluetooth yang mirip earphone tradisional.

Pada tahun 2023, orang yang kesulitan mengikuti percapakan di lingkungan yang sibuk akan memiliki lebih banyak pilihan untuk alat bantu dengar daripada sebelumnya. Dan berkat Bluetooth LE Audio, alat bantu dengar akan kompatibel dengan lebih banyak perangkat.

Share
×
tekid
back to top