3 rangkuman perseteruan hukum Google tolak usulan Epic Games

Google memberikan tanggapan keras terhadap usulan yang diajukan oleh Epic Games terkait perubahan kebijakan di Google Play Store, pasca-ditetapkannya Google sebagai monopoli yang bertindak tidak adil. Google berpendapat bahwa usulan Epic Games akan mengancam privasi dan keamanan pengguna serta merusak persaingan pasar, sementara Epic Games berargumen bahwa perubahan tersebut esensial untuk menciptakan persaingan yang sehat di pasar aplikasi mobile.

Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Phone Arena (7/5):

1. Asal usul konflik antara Google dan Epic Games

Epic Games, pencipta Fortnite, memprotes komisi 30% yang dikenakan oleh Google atas setiap transaksi di toko aplikasi Google Play dan pembatasan distribusi aplikasi pada perangkat Android. Konflik ini adalah salah satu dari serangkaian kasus antitrust yang melibatkan raksasa teknologi, yang juga mencakup gugatan Epic Games terhadap Apple dan kasus Departemen Kehakiman AS terhadap Google mengenai dugaan monopoli mesin pencarian.

2. Tuntutan Epic Games terhadap Google Play Store

Epic Games mengusulkan untuk dapat mendistribusikan toko aplikasi mereka sendiri di Google Play tanpa dikenakan biaya. Epic ingin memiliki akses yang lebih luas ke katalog aplikasi dan game yang tersedia di Google Play. Epic mendesak Google untuk menghentikan semua kebijakan yang dinilai memberikan keuntungan tidak adil kepada Google Play, yang Epic anggap membatasi persaingan.

3. Respons Google dan implikasi keamanan

Google berpendapat bahwa proposal Epic akan mengganggu kemampuan mereka untuk melindungi pengguna dari aplikasi berbahaya dan ancaman keamanan lainnya, dengan mengatakan bahwa sistem keamanan yang ada saat ini mencegah malware dan pelanggaran data. Google juga menegaskan bahwa memenuhi tuntutan Epic akan membatasi persaingan di pasar toko aplikasi dan menghambat kerja sama dengan para pengembang.

Google mencatat bahwa mereka telah mencapai kesepakatan penyelesaian yang menjanjikan perubahan dalam praktik toko aplikasi, yang menurut mereka sudah cukup untuk menangani beberapa isu yang diangkat oleh Epic, sehingga proposal Epic dianggap berlebihan.

Kasus ini masih terus berkembang dan keputusan hakim akan sangat menentukan arah regulasi toko aplikasi ke depan serta dampaknya terhadap interaksi antara pengembang dan konsumen dalam pasar aplikasi mobile.