300 perusahaan berebut lisensi untuk kerja sama dengan Huawei
Huawei masih menghadapi sanksi dari AS. Namun sampai saat ini, ada lebih dari 300 perusahaan yang mendaftarkan lisensi untuk kembali bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok ini.
Huawei sampai saat ini masih menghadapi sanksi dari Amerika Serikat. Karena sanksi ini, Huawei dilarang untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan asal AS atau perusahaan lain yang menggunakan teknologi asal AS. Namun ada beberapa pengecualian, yakni dengan menggunakan lisensi dari Departemen Perdagangan AS.
Nah, tidak sedikit perusahaan yang berminat untuk tetap melakukan kerjasama dengan Huawei. Setidaknya sampai saat ini, Intel, AMD, Samsung Display, dan Sony sudah menerima lisensi mereka untuk kerjasama tersebut. Sampai saat ini, sudah ada 100 perusahaan yang berhasil mendapatkan lisensi tersebut.
Dilansir dari Gizmochina (6/11), saat ini dilaporkan ada lebih dari 300 perusahaan lain yang berusaha mendapatkan lisensi untuk bekerja sama dengan Huawei. Beberapa di antara perusahaan itu terselip nama Qualcomm dan MediaTek. Qualcomm sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa pihaknya memang mendaftarkan diri untuk mendapatkan lisensi tersebut.
Sementara itu, MediaTek sudah bisa melanjutkan kooperasi dengan Huawei. Namun, hal ini terbatas pada teknologi lawasnya saja. Lisensi ini hanya diberikan untuk chip 28nm saja. Sementara teknologi terbaru seperti 7nm dan 5nm, masih dilarang untuk digunakan di Huawei.
Tidak lepas dari itu, Huawei kabarnya berencana menggandeng manufaktur asal Shanghai untuk membuat chip sendiri. Kerjasama ini akan dimulai dengan memproduksi chip 45nm sampai akhirnya berpindah 28nm pada akhir 2021.
Sayangnya produksi chip ini tidak untuk digunakan di smartphone. Chip yang diproduksi ini nantinya akan digunakan di perangkat infrastruktur telekomunikasinya.