5 fakta performa internet di Indonesia
Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 4,23 Mbps dalam rata-rata kecepatan unduh dari 10,55 Mbps di Q2 2020 menjadi 14,78 Mbps di Q2 2021.
Indonesia mempunyai tantangan teknis menarik bagi operator seluler yang bekerja untuk menghadirkan 5G walaupun sebagian kota hanya menerima 3G. Dengan lebih dari 17.000 pulau, negara dengan populasi sebanyak 270 juta ini memiliki tantangan seluler terkait kepadatan provinsi di kotanya.
Speedtest dari Ookla menggunakan data dari Speedtest Intelligence untuk mengevaluasi performa seluler di Indonesia selama Q1 – Q2 tahun 2021. Analisis ini memeriksa kecepatan seluler dan ketersediaan 4G di tingkat negara dan penyedia jasa serta mencakup potret kinerja setiap 34 provinsi di Indonesia.
Ookla juga menggunakan Cell Analytics untuk menunjukkan perbandingan pengalaman pengguna seluler antara operator dengan yang lain di beberapa lokasi penting di Indonesia. Berikut adalah hasil analisa tersebut.
Kecepatan internet di Indonesia meningkat
Membandingkan mitra dagang utama Indonesia, termasuk negara-negara di ASEAN, India, dan Korea Selatan, kecepatan unduh internet di antara negara-negara ini selama satu tahun lalu berbeda-beda. Korea selatan memiliki median kecepatan unduh tertinggi selama Q1 2021 dengan 84,12 Mbps menurut Speedtest Intelligence.
Singapura berada di peringkat kedua dengan 57,42 Mbps, diikuti dengan Brunei (47,02 Mbps). Sementara itu Indonesia rata-rata kecepatan unduhnya 14,78 Mbps. Sedangkan Kamboja dan India masing-masing memiliki kecepatan 13,96 Mbps dan 10,56 Mbps. Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 4,23 Mbps dalam rata-rata kecepatan unduh dari 10,55 Mbps di Q2 2020 menjadi 14,78 Mbps di Q2 2021. Sebagai catatan, Myanmar tidak disertakan karena sedang mengalami situasi politik.
Ketersediaan 4G di Indonesia di peringkat ke-4
Speedtest Intelligence menunjukkan bahwa setiap negara yang disurvei telah memiliki ketersediaan 4G, mendekati atau di atas 80% selama Q2 2021.
Korea Selatan menjadi peringkat pertama dengan 95,7% ketersediaan 4G selama Q2 2021, diikuti dengan Singapura (93,9%), dan India (91,7%). Indonesia berada di peringkat keempat dengan 98,2%.
Telkomsel jadi operator tercepat, SmartFren operator 4G tertinggi
Operator seluler tercepat di Indonesia selama Q1-Q2 2021 adalah Telkomsel dengan kecepatan rata-rata unduh tercepat (15,64 Mbps) dan unggah tercepat (10,55 Mbps). XL berada di peringkat kedua dengan kecepatan unduh dan unggahnya, diikuti dengan IM3 Ooredoo, 3, dan Smartfren.
Perlombaan untuk ketersediaan 4G sangat kompetitif di Indonesia selama Q1-Q2 2021, dimana setiap provider utama mencapai paling tidak 87%. Namun SmartFren – yang beroperasi khusus dalam 4G LTE – mencapai ketersediaan 4G tertinggi di angka 94,5%. IM3 Ooredoo di peringkat selanjutnya pada 90,9%, diikuti dengan 3 (89,2%), XL (87,8%), dan Telkomsel (87,3%).
Keragaman ketersediaan 4G di Indonesia
Hasil Speedtest Intelligence menunjukan tidak ada provinsi di Indonesia yang secara statistik sangat cepat selama Q1-Q2 2021, meskipun empat provinsi mempunyai rate-rata kecepatan unduh lebih dari 19,00 Mbps: Papua Barat (20,14 Mbps), Bali (19,68 Mbps), Maluku (19,43 Mbps) dan Gorontalo (19,32 Mbps). Kalimantan Timur berada tepat di bawahnya dengan 18,48 Mbps.
Selama Q2 2021, tidak terdapat provinsi yang secara statistik sangat lambat, meskipun terdapat empat provinsi yang mempunyai rata-rata kecepatan unduh seluler kurang dari 11,00 Mbps: Jambi (9,20 Mbps), Lampung (9,29 Mbps), Kalimantan Tengah (9,90 Mbps) and Sumatra Barat (10,64 Mbps).
27 provinsi di Indonesia menunjukkan ketersediaan 4G di atas 84% selama Q1-Q2 2021
Seperti kinerja seluler Indonesia, ketersediaan 4G Indonesia beragam dari satu provinsi ke provinsi lainnya selama Q1-Q2 2021. Semua provinsi kecuali 10 provinsi mencapai ketersediaan 4G antara 84,0% dan 89,0%, dengan empat provinsi menonjol dari provinsi lain, mencapai ketersediaan 4G lebih dari 89,0%: Kepulauan Riau (90,5%), Jawa Barat (89,8%), Banten (89,7%) dan Bali (88,7%). Provinsi-provinsi dengan kepadatan urban lebih tinggi menunjukkan ketersediaan 4G yang lebih tinggi, tetapi tidak selalu begitu keadaannya untuk provinsi-provinsi yang tidak urban dan tidak padat penduduk seperti Aceh yang mencapai ketersediaan 4G sebesar 88,5%.
Provinsi dengan kepadatan penduduk terendah di Indonesia, Kalimantan Utara, mempunyai ketersediaan 4G terendah dibandingkan dengan provinsi mana pun selama Q1-Q2 2021 pada tingkat 79,7%. Sulawesi Barat mempunyai Ketersediaan 4G terendah kedua di 80,1%. Kalimantan Tengah, Maluku Utara, dan Kalimantan Barat adalah provinsi-provinsi lainnya dengan Ketersediaan 4G di bawah 83,0%.