Influencer marketing sangat diminati oleh para brand
Praktisi pemasaran mengisi survei yang dilakukan patform SociaBuzz 2018 ini. Hasilnya, aktivitas influencer marketing dinilai positif.
SociaBuzz baru-baru ini melakukan riset ke berbagai marketer, terkait tren influencer marketing yang semakin marak digunakan untuk mempromosikan produk. Dalam laporan risetnya SociaBuzz melakukan jajak pendapat kepada 82 marketer, baik pemasar untuk merek, agensi, startup, dan toko online. Ternyata marketer menjawab, lebih memilih bekerja sama dengan "selebriti internet", dibandingkan dengan artis, dalam mempromosikan produknya.
Head of Digital Strategy di Sun Life Financial Indonesia, Hera Laxmi megakui bila Influencer marketing merupakan salah satu instrumen penting dalam melakukan brand campaign. Hal ini berkat sifatnya yang “soft selling” dan memiliki kekuatan persuasif guna mempengaruhi audiens dengan cara yang ‘halus’.
"Influencer marketing bisa menjadi lebih efektif dibandingkan iklan (paid ads) yang bersifat “hard selling”. Namun tantangannya adalah bagaimana memilih influencer yang tepat sesuai dengan brand personality yang diwakili dan memiliki kredibilitas serta kemampuan mempengaruhi sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi pengikutnya," ujar Hera.
Istilah endorse pun saat ini telah digambarkan sebagai aktivitas mempromosikan produk yang dilakukan oleh orang terkenal dan berpengaruh. Misalnya artis, influencer, dan selebgram. Sebenarnya, endorse menjadi bagian dari salah satu bentuk influencer marketing. Sedangkan, influencer marketing merupakan aktivitas pemasaran yang menggunakan persona influencer di media sosial.
Dengan menjalankan influencer marketing, mereka bertujuan untuk meningkatkan awareness pada produk yang mereka jual, mengedukasi target konsumen, meningkatkan penjualan, dan juga untuk meningkatkan followers. Sebanyak 98,8 persen mereka menjalankan influencer marketing melalui sosial media Instagram. Sedangkan, sisanya melalui YouTube, blog, Twitter, dan Facebook.
Biasanya tipe influencer yang paling sering digunakan yakni selebriti internet. Lebih dari separuh responden mengatakan bahwa aktivitas influencer marketing mereka menggunakan selebriti internet daripada selebriti konvensional.
Para influencer marketing, biasanya mampu menghabiskan waktu hingga kurang lebih satu bulan dalam membuat kampanye pemasarannya. Sebanyak 32,5 persen mampu menghabiskan waktu dua minggu, dan sebanyak 28,9 persen hanya membutuhkan waktu selama 5-7 hari. Sementara itu, tingkat keefektifan influencer marketing dalam mencapai tujuan bisnis sebanyak 33,7 persen berada di angka 7, yang diukur dari angka nol hingga 10.