AI Grok X milik Elon Musk bikin geger: Mampu ciptakan gambar kontroversial dan provokatif

Peluncuran fitur terbaru AI Grok pada platform X menuai kontroversi besar. Fitur yang memungkinkan pengguna membuat gambar dari teks ini, mulai dari gambar Taylor Swift dalam pakaian sexy hingga Barack Obama memegang pisau di dekat Joe Biden, memicu kekhawatiran atas penyalahgunaan teknologi tersebut.

Dilansir dari The Verge (16/8), fitur ini tersedia bagi pelanggan X Premium, yang telah memanfaatkannya untuk menciptakan berbagai gambar yang menyinggung, termasuk Donald Trump dengan seragam Nazi dan Mickey Mouse mengenakan topi MAGA. Padahal, Grok mengklaim memiliki "pagar pembatas" yang mencegah pembuatan konten yang mengandung pornografi, kekerasan berlebihan, atau pelanggaran hak cipta. Namun, kenyataannya, sejumlah pengguna berhasil mengecoh sistem dan menghasilkan gambar-gambar tersebut.

Elon Musk, pemilik platform X, tampaknya tidak terlalu khawatir. Dalam pernyataan singkatnya, Musk mengatakan bahwa alat ini dirancang agar pengguna bisa "bersenang-senang." Namun, tanggapan ini justru memperburuk kekhawatiran, terutama di tengah sorotan regulator di Eropa dan Amerika Serikat terkait risiko AI generatif.

Regulator di Eropa, seperti Komisi Eropa, dan Ofcom di Inggris sedang memantau perkembangan ini secara ketat. Mereka khawatir fitur ini dapat memicu penyebaran konten yang menyesatkan, provokatif, dan bahkan berpotensi merusak, termasuk kemungkinan penyebaran gambar eksplisit yang melibatkan anak-anak.

Dampak dari peluncuran fitur ini terhadap X juga tidak bisa diabaikan. Seiring dengan longgarnya pengawasan konten, platform ini berisiko kehilangan kepercayaan dari pengiklan besar dan pengguna profil tinggi, yang mungkin mempertimbangkan untuk menjauh dari X.

Fitur Grok X yang diluncurkan di tengah semakin ketatnya aturan keamanan digital di Eropa ini dinilai bisa menjadi ancaman besar jika tidak segera diawasi dan diperketat pengamanannya.