sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Kamis, 20 Sep 2018 09:34 WIB

Amazon siap bangun 3.000 toko tanpa kasir di 2021

Amazon berencana membuka 3.000 toko tanpa kasir atau disebut Amazon Go pada 2021. Toko tanpa kasir pertama Amazon dibuka di Seattle pada akhir 2016.

Amazon siap bangun 3.000 toko tanpa kasir di 2021

Amazon berencana membuka 3.000 toko tanpa kasir atau disebut Amazon Go pada 2021. Ini menjadi langkah agresif perusahaan setelah mengakuisisi Whole Foods pada 2016. Ekspansi ini juga berpotensi menyukseskan ritel offline Amazon dan membantunya bersaing dengan toko ritel lainnya. 

Amazon Go menggunakan sensor dan software untuk memungkinkan pelanggan berbelanja dan melakukan transaksi tanpa melibatkan staf manusia. Toko tanpa kasir pertama Amazon dibuka di Seattle pada akhir 2016 kemarin. Sejak saat itu, Amazon telah melakukan evaluasi dan enggan terlalu agresif dalam memperluas model bisnis Amazon Go ini. 

Bulan lalu, Amazon Go kedua diresmikan perusahaan di lokasi yang sama. Belum lama ini Amazon Go juga dibuka di Chicago, dan menjadi toko tanpa kasir pertama di luar negara bagian. Menurut Bloomberg, Amazon telah merencanakan lebih banyak toko serupa di Chicago dan San Francisco yang akan diresmikan akhir tahun ini dan 2019. Rencana itu juga dibuktikan dengan informasi lowongan kerja di Amazon. 

Tak hanya itu, CEO Amazon Jeff Bezos juga membayangkan toko tanpa kasirnya memiliki sejumlah konfigurasi yang berbeda. Dalam bayangannya, Amazon Go mampu menyediakan makanan kemasan ala 7-Eleven dengan pilihan makanan yang terbatas dan makanan siap saji. Jika ini benar-benar diwujudkan perusahaan, maka Amazon tak hanya menjadi ancaman bagi toko ritel, namun juga restoran cepat saji. 

Sementara itu, model bisnis Amazon Go yang menghilangkan kebutuhan kasir manusia memang masih terbilang baru. Kendati begitu, perusahaan dengan valuasi hampir USD1 triliun tersebut berupaya membuatnya terbiasa bagi pengguna dengan memperluas toko ritelnya. 

Sebagai gambaran, proses belanja di Amazon Go hampir serupa dengan di toko offline JD.ID atau disebut JD.ID X. Pelanggan harus memiliki aplikasi dan akun Amazon untuk masuk ke toko. Amazon Go dilengkapi sensor dan software yang dilatih untuk menganalisis serta mengetahui item apa yang diambil oleh pelanggan dari rak toko. 

Ketika pelanggan urung membelinya dan mengembalikan item itu ke rak toko, sensor akan memperbarui data secara real time. Pembayarannya pun dilakukan secara otomatis setelah pelanggan keluar toko. Sebagai catatan, akun pelanggan harus terintegrasi dengan kartu kredit guna memproses transaksi. 

Menurut Bloomberg, jika Amazon menambah paket makanan di Amazon Go, maka margin keuntungan perusahaan akan meningkat. Pasalnya barang yang telah dikemas akan lebih mudah dilacak dengan sensor dan kamera yang lebih sedikit. 

Kabarnya Amazon berencana membuka 10 toko di akhir tahun ini dan 50 lainnya di kota besar pada tahun depan. Raksasa e-commerce itu juga masih akan melakukan ekspansi agresif pada 2020 hingga 2021, dengan asumsi rencananya berjalan lancar. Demikian dilansir The Verge (20/9).

Share
×
tekid
back to top