sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
Jumat, 27 Sep 2019 13:44 WIB

Anak-anak banyak habiskan internet untuk video streaming

Dalam survei terbarunya, Kaspersky menyatakan bahwa anak-anak cenderung menggunakan internet untuk mengakses konten video dan audio. Untungnya, terjadi penurunan minat terhadap konten dewasa di internet.

Anak-anak banyak habiskan internet untuk video streaming
Source: Pexels

Layanan video streaming saat ini sudah semakin menjamur. Layanan itu menawarkan film-film dengan biaya berlangganan tertentu. Tidak hanya itu, layanan berbasis video lain, seperti YouTube juga menjadi salah satu tujuan orang ketika menggunakan internet. 

Dalam survei yang dilakukan Kaspersky, terungkap bahwa anak-anak di kawasan Asia Tenggara lebih banyak menggunakan internet untuk menonton serial televisi favorit mereka. Dalam survei itu disebutkan beberapa tayangan populer seperti Game of Throne dan kumpulan film Avengers menjadi tayangan favorit. 

Dari hasil laporan tahun 2018 dan 2019, terjadi pertumbuhan pada angka penggunaan internet untuk konten audio dan video yang dilakukan anak-anak. Di Indonesia, jumlahnya meningkat menjadi 60,33 persen dari jumlah awal yakni 38,72 persen. Fenomena yang sama juga terjadi di Filipina (25,41% menjadi 49,12%), Singapura (25,03% menjadi 42,32%), Thailand (11,28% menjadi 37,23%) dan Vietnam (27,11% menjadi 50,14%). 

Untuk diketahui yang dimaksud kategori perangkat lunak, audio dan video itu mencakup laman web untuk mengunduh audio dan video berupa film, rekaman konser, acara olahraga dan konten video lainnya. 

Setali tiga uang, situs audio dan video juga menjadi salah satu yang populer di kawasan Afrika dan negara-negara Arab. Berkenaan dengan itu, terjadi pula penurunan pengiriman pesan menggunakan perangkat PC. Anak-anak cenderung mengirim pesan menggunakan perangkat seluler ketimbang PC. 

Untungnya, temuan Kaspersky menyebut bahwa terjadi penurunan persentase anak-anak dalam mengakses konten dewasa. Tahun 2019, sebagian besar pengguna internet usia anak-anak menunjukkan minat yang lebih rendah terhadap pornografi dan konten terkait lainnya. Secara umum, terjadi penurunan dari 2,72% menjadi 2,26%. Jumlah itu dikatakan lebih baik ketimbang kawasan lain di ranah global. 

“Sangat menggembirakan melihat semakin sedikit anak yang tertarik dengan konten dewasa online di kawasan Asia Tenggara. Kami menghargai langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerinta ASEAN untuk memblokir akses mudah ke situs-situs tersebut.” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara. 

Untuk diketahui, dalam survei tersebut, Kaspersky tidak menyebut secara lugas berapa batasan umur yang diberlakukan. Untuk melakukan survei ini, Kaspersky membagi kumpulan situs menjadi beberapa kategori. Nantinya layanan ini akan memindai halam web yang berusaha diakses oleh anak-anak. Jika sebuah situs masuk dalam salah satu kategori yang tidak diinginkan, maka modul tersebut akan mengirim pemberitahuan ke Kaspersky Security Network. Perusahaan asal Rusia ini mengklaim tidak ada transfer data pribadi dan pelanggaran privasi yang dilakukan dalam survei ini.  

Survei ini pun tidak melibatkan perangkat seluler. Kaspersky menyatakan hanya memindai aktivitas internet yang dilakukan melalui perangkat PC saja. 

Share
×
tekid
back to top