AS ringankan kendali ekspor semikonduktor dari Samsung dan SK hynix ke Tiongkok
Tiongkok sudah mendapatkan akses ke teknologi semikonduktor canggih lantaran AS melepaskan kendali ekspor.
Pemerintah AS telah setuju untuk mengesampingkan kontrol ekspor yang mengharuskan Samsung dan SK hynix mendapatkan lisensi tambahan untuk memasok peralatan ke pabrik mereka di Tiongkok. Keputusan tersebut, yang diumumkan oleh kantor kepresidenan Korea Selatan pada hari Selasa, merupakan kemenangan besar bagi dua pembuat chip Korea Selatan itu, yang telah menginvestasikan miliaran dolar di Tiongkok.
Pemerintah AS memberlakukan kontrol ekspor pada Oktober 2022 dalam upaya mencegah Tiongkok mendapatkan akses terhadap teknologi semikonduktor canggih. Namun, kontrol tersebut mendapat tentangan keras dari pemerintah dan dunia usaha Korea Selatan, yang berpendapat bahwa tindakan tersebut akan merugikan rantai pasokan semikonduktor global dan merusak hubungan antara AS dan sekutunya.
Dilansir dari Gizmochina (11/10), berdasarkan perjanjian baru, Samsung dan SK hynix akan dapat mengimpor peralatan untuk pabrik mereka di Tiongkok tanpa harus mengajukan izin tambahan dari pemerintah AS. Perjanjian ini berlaku segera.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah AS atas keputusannya, yang memungkinkan kami untuk terus berinvestasi di pabrik-pabrik kami di Tiongkok dan memenuhi permintaan semikonduktor yang terus meningkat di pasar Tiongkok,” kata juru bicara Samsung.
SK hynix juga menyambut baik keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut “akan membantu kami memperkuat daya saing kami di pasar Tiongkok dan berkontribusi pada perekonomian lokal.” Keputusan ini merupakan langkah maju yang besar bagi Samsung dan SK hynix, yang berupaya memperluas kehadiran mereka di Tiongkok.
Kedua perusahaan tersebut merupakan pemasok utama chip memori, yang digunakan di berbagai perangkat elektronik, termasuk ponsel pintar, komputer, dan server. Keputusan ini juga merupakan kemenangan bagi pemerintah Korea Selatan, yang telah mempengaruhi AS untuk melonggarkan kontrol ekspor. Pemerintah AS berpendapat bahwa kontrol tersebut akan merugikan perekonomian Korea Selatan, yang sangat bergantung pada industri semikonduktor.
