Avast temukan 200 aplikasi fleeceware yang bisa menyedot biaya langganan
Avast baru saja menemukan 200 aplikasi yang terdeteksi malware fleeceware dan dapat merugikan keuangan pengguna.
Perusahaan keamanan siber Avast menemukan lebih dari 200 aplikasi fleeceware baru untuk iOS dan Android di App Store dan Google Play Store. Untuk diketahui, fleeceware merupakan jenis malware yang menggunakan biaya berlangganan, dan membuat pengguna harus membayar tagihan tanpa menyetujui langganan apapun.
Dilaporkan oleh Tech Radar (25/3), sejauh ini aplikasi sudah diunduh sekitar 1 miliar kali dan memperoleh pendapatan lebih dari USD 400 juta. Sementara Avast meminta Apple dan Google meninjau aplikasi tersebut, perusahaan juga telah menyusun daftar lengkap sehingga pengguna dapat menyadari dan menghindari aplikasi diunduh di perangkat mereka.
Kumpulan aplikasi fleeceware baru ini mencoba memikat pengguna dengan penawaran uji coba gratis selama 3 hari. Namun, setelah masa uji coba selesai, pengguna dikenai biaya langganan berulang meski aplikasi sudah dihapus. Langganan baru akan berhenti hingga pengguna membatalkan langganan di setelan halaman langganan aplikasi.
Lebih buruk lagi, aplikasi secara aktif diiklankan di berbagai jejaring sosial utama, seperti Facebook, Instagram, Snapchat, dan bahkan TikTok. Salah satu aplikasi yang menawarkan uji coba gratis tersebut dikenai biaya langganan berikutnya USD 66 per minggu dan berpotensi merugikan korban USD 3.432 atau sekitar hampir Rp50 juta per tahun jika tidak membatalkannya.
“Aplikasi perangkat lunak yang kami temukan sebagian besar terdiri dari aplikasi alat musik, pembaca telapak tangan, edit gambar, filter kamera, peramal nasib, pembaca kode QR dan PDF, dan simulator slime. Meskipun aplikasi tersebut secara umum memenuhi tujuan yang dimaksudkan, tidak mungkin pengguna secara sadar ingin membayar biaya berulang yang signifikan untuk aplikasi ini, terutama ketika ada alternatif yang lebih murah atau bahkan gratis di pasar,” kata Jakub Vavra, seorang analis di Avast.
Vavra mencatat, sebagian besar strategi fleeceware adalah menargetkan konsumen yang lebih muda di media sosial dengan embel “pemasangan gratis” atau “unduh gratis.” Untuk menghindari menjadi korban fleeceware, Avast merekomendasikan agar pengguna berhati-hati dengan janji uji coba gratis yang berlangsung singkat. Avast juga menyarankan agar pengguna lebih skeptis terhadap iklan viral, membaca tulisan kecil saat menginstall aplikasi baru, dan mengamankan pembayaran mereka dengan kata sandi atau biometrik yang kuat.