Berkat Apple AI, Apple jadi perusahaan paling berharga di dunia

Apple kembali menjadi perusahaan paling berharga di dunia, mengalahkan Microsoft dari posisi teratas dalam perlombaan menguasai teknologi kecerdasan buatan. Saham Apple melonjak hampir 4%, memecahkan rekor di angka USD215,04, dengan valuasi pasar mencapai USD3,29 triliun. 

Ini adalah pertama kalinya dalam lima bulan Microsoft tertinggal di belakang dengan valuasi pasar sebesar USD3,24 triliun. Kenaikan saham ini terjadi setelah Nasdaq yang didominasi teknologi mencapai rekor tertinggi berkat tanda-tanda inflasi yang melambat beberapa waktu lalu.

Sehari setelah mengumumkan serangkaian fitur AI dan peningkatan perangkat lunak untuk perangkatnya, saham Apple naik lebih dari 7%. Pada konferensi pengembang tahunan Apple, CEO Tim Cook dan eksekutif lainnya memperkenalkan cara asisten suara Siri akan berinteraksi dengan pesan, email, kalender, dan aplikasi pihak ketiga. Analis mengatakan fitur ini akan mendorong penjualan iPhone, seperti dilansir dari laman Wccftech (11/7).

Meskipun Apple telah tertinggal dalam bidang AI dibandingkan dengan Microsoft dan Google, laporan terbaru dari Wedbush menunjukkan semangat baru. Apple berencana mengintegrasikan ChatGPT GPT-4o milik OpenAI ke dalam ekosistem perangkat lunaknya. Selain itu, Meta dan Google juga berusaha mengadaptasi produk AI mereka agar kompatibel dengan platform Apple.

Dari segi angka, Wedbush memperkirakan divisi Layanan Apple dapat menghasilkan pendapatan tambahan sebesar USD10 miliar per tahun. Layanan ini mencakup lisensi perangkat lunak dan aplikasi seperti Apple Pay dan AppleCare. 

Optimisme Wedbush didasarkan pada keyakinan bahwa aplikasi AI generatif akan mengalami lonjakan penggunaan di platform Apple dalam 12 bulan mendatang.

Microsoft juga telah mengintegrasikan produk OpenAI ke dalam layanan komputasi awan Azure, memberikan pengguna akses ke teknologi AI yang serupa. Versi awal produk AI Apple akan tersedia bagi pengembang melalui iOS 18 akhir tahun ini, dan laporan pendapatan kuartal pertama tahun fiskal 2025 akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang pertumbuhan pengguna di masa depan.