Blue Origin catat rekor baru, mahasiswi termuda di dunia melintasi garis Kármán
Kitchen kini tercatat sebagai wanita termuda di dunia yang berhasil melintasi garis Kármán, batas yang menandai awal luar angkasa di ketinggian 100 kilometer.
Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, kembali mencetak sejarah dengan meluncurkan misi suborbital terbarunya. Misi yang diberi nama NS-26 ini berhasil mengirim enam penumpang ke luar angkasa, termasuk Karsen Kitchen, seorang mahasiswi berusia 21 tahun dari Universitas North Carolina di Chapel Hill (UNC). Kitchen kini tercatat sebagai wanita termuda di dunia yang berhasil melintasi garis Kármán, batas yang menandai awal luar angkasa di ketinggian 100 kilometer di atas permukaan laut.
Dilansir dari Space.com (31/8), peluncuran ini berlangsung dari fasilitas Blue Origin di Texas Barat dan mencapai ketinggian maksimum 104 kilometer di atas permukaan bumi, melampaui garis Kármán. Keberhasilan ini menandai penerbangan ke-26 roket New Shepard, yang digunakan Blue Origin untuk misi suborbitalnya. Dari total penerbangan tersebut, delapan di antaranya merupakan misi berawak, sementara sisanya digunakan untuk penelitian tanpa awak.
Karsen Kitchen, yang juga merupakan intern di Blue Origin, mengaku sangat bangga dengan pencapaiannya ini. "Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan menjadi bagian dari misi ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," ujarnya. Ayah Kitchen, Jim Kitchen, seorang profesor bisnis di UNC, sebelumnya juga pernah terbang bersama Blue Origin pada misi NS-20 pada Maret 2022.
Blue Origin, yang terkenal dengan inovasinya dalam bidang pariwisata antariksa, sebelumnya juga memecahkan rekor dengan meluncurkan pria termuda ke luar angkasa. Pada Juli 2021, Oliver Daemen, seorang mahasiswa asal Belanda berusia 18 tahun, turut serta dalam misi berawak pertama Blue Origin.
Namun, meskipun mencatat rekor sebagai wanita termuda yang melintasi garis Kármán, Kitchen bukanlah wanita termuda yang mencapai luar angkasa jika menggunakan standar NASA dan militer Amerika Serikat. Kedua institusi tersebut memberikan sayap astronot kepada siapa pun yang mencapai ketinggian setidaknya 80 kilometer di atas permukaan bumi. Pada Agustus 2023, Anastatia Mayers, seorang remaja berusia 18 tahun, mencapai ketinggian 88,5 kilometer dalam penerbangan bersama Virgin Galactic, pesaing utama Blue Origin dalam industri pariwisata antariksa.
Seiring dengan meningkatnya kompetisi di sektor ini, Virgin Galactic saat ini menetapkan harga tiket sebesar $600.000 per kursi untuk penerbangan suborbitalnya, sementara Blue Origin belum mengumumkan harga tiket mereka secara publik.
Dengan pencapaian ini, Blue Origin terus menunjukkan dominasinya dalam eksplorasi antariksa, membuka jalan bagi lebih banyak orang, termasuk generasi muda, untuk mengalami perjalanan ke luar angkasa.